You and Him – Part 6

Author : Choineke

Title : You and Him

Cast : Choi Siwon, Choi Yongri (OC), Lee Hyukjae

Sub cast : find them by yourself

Genre : Romance

Length : Chapter

Rating : PG-15

 

Author POV

Yongri memasukki kelasnya pagi itu dengan tidak semangat. Saat ia mengedarkan pandangannya ke seluruh kelas, ia dapat melihat Seunmi yang tidak duduk di tempat biasanya. Mungkin jika semalam Siwon tidak memberitahukan apa yang terjadi, Yongri pasti akan menanyakan pada Seunmi mengapa gadis itu berpindah tempat duduk. Tetapi karena ia tau pasti apa yang terjadi, membuat Yongri hanya mampu menghela nafas pelan.

Yongri duduk ditempatnya biasa dan menundukkan kepalanya. Sedang berpikir apakah ia harus berbicara pada Seunmi atau tidak. Tetapi gadis itu belum memiliki keberanian sama sekali. Yongri takut Seunmi menghakiminya dan membencinya. Walaupun sekarang saja Seunmi sudah pasti membencinya.

Yongri menolehkan kepalanya untuk melihat Seunmi. Seunmi terlihat sedang mengobrol dengan beberapa gadis yang sebelumnya tidak akrab dengannya. Lagi-lagi Yongri menghela nafas. Tiba-tiba ia berpikir harus menyelesaikan masalah ini sekarang juga. Ia tidak ingin Seunmi lebih lama lagi memendam kesalahpahaman diantara mereka. Maka dari itu, Yongri berdiri dari duduknya dan menghampiri Seunmi. Seunmi menyadari kehadiran Yongri, namun gadis itu berpura-pura tidak peduli.

“Ada yang ingin kubicarakan, Seunmi-ya.” Ucap Yongri. Seunmi seolah tidak peduli dan terus mengobrol dengan gadis-gadis yang ada di sana. Namun beberapa saat kemudian, melihat Yongri yang tak beranjak juga dari tempatnya, membuat Seunmi akhirnya menyerah.

 

 

Yongri dan Seunmi berdiri berhadapan di taman Inha University. Seunmi terus menatap tajam Yongri, sedangkan yang ditatap hanya terus menundukkan kepalanya. Yongri bingung harus memulai dari mana. Menjelaskan hubungannya dengan Siwon? Mengapa ia berpacaran dengan Hyukjae? Atau tentang rencananya yang sudah ia susun selama ini? Yongri benar-benar bingung sekarang.

“Aku tidak punya banyak waktu.” Desis Seunmi membuat Yongri mendongak.

“Kita masih punya waktu 1 jam sebelum kelas di mulai.” Gumam Yongri membalas perkataan Seunmi. Seunmi berdehem pelan untuk menghilangkan rasa malunya. Ia lupa bahwa dirinya dan Yongri berada di kelas yang sama.

“Lebih baik cepat katakan apa yang ingin kau katakan. Aku tidak mau berlama-lama dengan seorang pembohong.” Ucap Seunmi membuat Yongri merasa sedih. Pasalnya selain kata-kata Seunmi yang kasar, nada bicara gadis itu pun terdengar tajam.

“Aku..minta maaf.” Kata Yongri pelan.

“Maaf? Setelah kau berhasil membuatku seperti orang bodoh, kau hanya mengucapkan maaf?” Suara Seunmi mulai terdengar meninggi.

“Aku tau jika kau sangat marah sekarang. Tetapi, aku memiliki alasan melakukannya.” Yongri mulai mencoba menjelaskan.

“Oh, ya? Lalu, kalaupun kau memiliki alasan melakukannya, apa kau pikir perbuatanmu itu bisa dimaafkan?!” Pekik Seunmi. Yongri hanya diam.

“Kau pasti menertawakanku karena aku menyukai Siwon sunbae, yang jelas-jelas sudah memiliki kekasih! Dan kau mempermainkan perasaan Hyukjae sunbae!” Wajah Seunmi terlihat memerah karena marah.

“Sudah kubilang, aku memiliki alasan!!” Jerit Yongri akhirnya. Ia merasa kesal karena Seunmi memojokkannya.

“Aku tidak peduli dengan alasanmu! Yang pasti, kau sudah membuatku terlihat bodoh di hadapan Siwon sunbae!” Balas Seunmi.

“Sebenarnya, kau marah karena aku telah membohongimu atau karena kau di tolak oleh Siwon oppa?” Pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulut Yongri. Perasaan kesal membuatnya tidak bisa mengontrol ucapannya.

“Apa katamu?! Kau–” Yongri menutup matanya rapat-rapat saat melihat tangan Seunmi yang terangkat dan hendak mendaratkan sebuah tamparan dipipinya. Tetapi setelah lama menutup mata, Yongri tak juga merasakan perih ataupun sakit dikedua pipinya. Membuat gadis itu akhirnya kembali membuka mata.

Alangkah terkejutnya Yongri saat melihat Siwon yang sedang mencengkram pergelangan tangan Seunmi. Bukan itu saja, tatapan mata Siwon pun terlihat ingin membunuh Seunmi. Sepertinya laki-laki itu sangat marah karena Seunmi hendak menampar Yongri.

“O–oppa..” Gumam Yongri.

“Permasalahan tidak akan selesai dengan kekerasan, Seunmi-ssi.” Ucap Siwon pelan namun terdengar tajam. Seunmi berusaha melepaskan tangannya dari pegangan Siwon. Mata gadis itu memerah, entah karena marah atau karena menahan tangis.

“Lepaskan tangannya, oppa. Kau menyakitinya.” Ujar Yongri berusaha menarik tangan Siwon. Setelah berhasil, Yongri menarik Siwon agar sedikit menjauh dari Seunmi. Yongri takut Siwon menyakiti Seunmi.

“Bagaimana bisa kau ada disini, oppa?” Tanya Yongri bingung.

“Menghabiskan banyak waktu untuk menjelaskannya. Lebih baik sekarang kau jelaskan semuanya pada gadis itu, sebelum dia kembali ingin menamparmu. Aku akan menemanimu.” Ucap Siwon dengan datar. Terlihat sekali Siwon mencoba menutupi kekhawatirannya pada Yongri. Ia ingin terlihat seperti tidak peduli pada Yongri.

“Hahh,, bagus sekali. Kalian bahkan sudah berani mengumbar kemesraan sekarang.” Kata Seunmi dengan senyum sinis.

“Apa Hyukjae sunbae sudah mengetahui hubungan kalian?” Tanya Seunmi yang hanya disambut diam oleh Yongri.

“Melihat reaksimu, sepertinya dia belum tau. Menurutmu, bagaimana jika aku memberitahunya? Akankah dia bereaksi sepertiku? Atau mungkin lebih parah?” Ucap Seunmi masih dengan senyum sinisnya. Gadis itu terlihat benar-benar membenci Yongri sekarang.

“Silahkan saja kau memberitahunya. Itu memudahkan Yongri yang memang ingin memberitahu laki-laki itu.” Balas Siwon. Seunmi mengatupkan rahangnya saat Siwon membalas ucapannya. Terlihat sangat kesal karena Siwon membela Yongri.

“Cukup, oppa.” Ucap Yongri pelan. Yongri menghela nafas sebelum akhirnya menatap Seunmi.

“Seunmi-ya, setelah kupikir-pikir, sepertinya percuma jika aku menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Kau terlihat sangat membenciku sekarang. Tetapi kau perlu mengetahui satu hal. Aku melakukan ini karena ingin membalas dendam pada Lee Hyukjae. Apa yang aku lakukan sekarang, itu belum seberapa untuknya. Tetapi apa yang dilakukannya padaku, pada keluargaku tepatnya, benar-benar tidak dapat termaafkan.” Ujar Yongri. Gadis itu terdiam sebentar sebelum melanjutkan kata-katanya.

“Kau tidak akan mengerti. Karena kau tidak pernah kehilangan orang yang kau sayangi untuk selama-lamanya. Kau tidak akan pernah mengerti.” Suara Yongri melemah, seiring air mata yang mengalir dikedua pipinya. Seunmi terdiam mendengar kata-kata Yongri. Mata gadis itu tidak lagi menunjukkan kebencian, melainkan kebingungan. Ia memang tidak terlalu mengerti apa yang dikatakan oleh Yongri. Tetapi melihat gadis itu menangis, Seunmi sepertinya mengerti jika Yongri melakukan ini dengan alasan yang kuat.

“Aku minta maaf jika kau merasa aku dan Siwon oppa telah membodohimu. Tetapi jika boleh jujur, sekalipun aku tidak memiliki niat untuk membohongimu. Aku juga tidak menyangka jika kau menyukai Siwon oppa. Semua yang aku lakukan ini hanya untuk membalaskan dendamku pada Lee Hyukjae. Itu saja yang ingin aku katakan. Maaf sekali lagi.” Yongri berbalik meninggalkan taman, diikuti oleh Siwon dibelakangnya. Sedangkan Seunmi, gadis itu hanya dapat terpaku dengan berbagai pikiran didalam benaknya.

 

Yongri menghentikan langkahnya ketika sudah berada di depan kelasnya. Ia membalikkan badannya dan dapat melihat Siwon yang berdiri di hadapannya. Gadis itu menghela nafas panjang sebelum akhirnya mendongak untuk menatap Siwon. Perasaan sesak kembali menyerangnya saat melihat wajah datar Siwon. Wajah yang menyiratkan ketidakpedulian sama sekali. Membuat Yongri benar-benar terluka.

“Setelah kelasku berakhir, aku akan mengatakan semuanya pada Hyukjae.” Ucap Yongri.

“Aku akan mengakhiri semuanya hari ini. Aku lelah.” Lanjutnya.

“Aku akan menemanimu menemuinya.” Kata Siwon. Yongri tersenyum kecil mendengar sedikit keperdulian Siwon padanya.

“Tidak perlu. Aku bisa melakukannya sendiri.” Tolak Yongri halus.

“Tapi–”

“Aku hanya ingin oppa menungguku. Setelah semua selesai, aku akan menemuimu. Apa kau bisa menungguku?” Tanya Yongri penuh harap. Siwon hanya diam saja seolah enggan untuk menjawab. Ia hanya terus menatap wajah lusuh Yongri.

“Oppa..bisa menungguku, kan?” Tanya Yongri lagi. Mata gadis itu kembali terlihat berkaca-kaca. Entah apa yang ada dipikiran Siwon, tetapi laki-laki itu masih tetap diam. Membuat Yongri tidak kuasa untuk menahan airmatanya. Yongri berbalik saat merasakan airmatanya semakin banyak mengalir. Meminta Siwon untuk menunggunya, sepertinya percuma.

“Aku akan menunggumu.” Suara Siwon menghentikan langkah Yongri yang hendak masuk ke dalam kelas. Dengan segera Yongri berbalik dan menatap Siwon. Seolah meminta laki-laki itu mengulangi kata-katanya.

“Aku akan menunggumu.” Ulang Siwon. Setelahnya, laki-laki itu segera pergi meninggalkan fakultas musik. Yongri tidak dapat menyembunyikan senyumnya saat tau Siwon akan menunggunya. Ia sudah tidak peduli lagi jika Hyukjae, Seunmi, atau siapapun yang akan membencinya. Yang terpenting Siwon ada untuknya.

 

~

 

Tidak ada yang berubah setelah pertengkaran Yongri dan Seunmi saat di taman, karena nyatanya Seunmi tetap menghindari Yongri hingga kelas mereka berakhir. Dan Yongri pun terlihat tidak terlalu memusingkannya. Ada hal yang lebih penting, yang harus diselesaikannya hari ini juga. Setelah kelas berakhir, Yongri segera keluar dari kelasnya. Ia mengedarkan pandangan ke kanan dan ke kiri, namun tidak menemukan Hyukjae yang biasa menungguinya.

Yongri mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya, dan segera menghubungi Hyukjae. Gadis itu tidak ingin menundanya lebih lama lagi. Terlebih, Siwon sedang menunggunya. Dan ia tidak mau mengecewakan Siwon untuk kesekian kalinya. Setelah nada tunggu keempat, Hyukjae menjawab teleponnya.

Yoboseo..

“Oppa, kau dimana?”

Aku masih di kelas, ada apa?

“Kelasmu belum berakhir?”

Baru saja berakhir. Bagaimana denganmu?

“Bisa kita bertemu sekarang?”

Kau merindukanku? Hahaha.. Baiklah, aku akan ke kelasmu sekarang.

“Tidak perlu, oppa. Kita bertemu di parkiran saja. Aku akan mengajakmu ke suatu tempat.”

Baiklah kalau begitu. Sampai bertemu di parkiran.

“Ne.” KLIK. Yongri menghela nafas panjang. Bohong jika ia tidak merasakan gugup. Yongri merasakan jantungnya berdetak dua kali lebih cepat saat ini. Ia takut tidak bisa menyampaikan semuanya dengan baik. Dan justru akan berujung pada kesalahpahaman. Tetapi Yongri tidak mau memikirkannya sekarang. Ia harus segera bertemu Hyukjae, dan membawanya ke suatu tempat untuk mengakhiri semuanya.

Hyukjae tersenyum saat melihat sosok Yongri dari kejauhan. Laki-laki itu cukup terkejut karena Yongri mengajaknya pergi. Walaupun Hyukjae tidak tau mereka akan kemana, tetapi ia tidak bisa menutupi rasa senangnya.

“Hai..” Sapa Hyukjae saat Yongri sudah berdiri dihadapannya. Yongri hanya membalasnya dengan tersenyum kecil.

“Kita mau kemana?” Tanya Hyukjae.

“Kau akan tau sebentar lagi.” Jawab Yongri.

“Baiklah, kita pergi sekarang?” Yongri mengangguk, dan keduanya segera memasukki mobil Hyukjae.

Suasana hening menemani Yongri dan Hyukjae selama di perjalanan. Entah mengapa keduanya seperti betah saling berdiam diri. Padahal biasanya mereka selalu memiliki bahan obrolan, walaupun sekecil apapun itu. Hyukjae sesekali melirik Yongri, yang sepertinya lebih tertarik dengan jalanan Seoul. Sebenarnya, Hyukjae sangat bingung karena Yongri mengatakan padanya untuk menuju ke bukit pemakaman. Tetapi laki-laki itu merasa ragu untuk bertanya, karena ekspresi wajah Yongri yang tidak seperti biasanya. Maka dari itu, Hyukjae lebih memilih menelan rasa penasarannya, dan hanya menjalankan mobilnya menuju ke tempat yang diminta Yongri.

Hampir dua jam perjalanan, Hyukjae dan Yongri sampai di sebuah bukit pemakaman. Suasana sejuk menyambut mereka, ketika keduanya keluar dari mobil. Yongri tampak memejamkan matanya dan menikmati angin yang membelai wajahnya. Membuat Hyukjae terpaku saat melihat wajah cantik Yongri.

“Sebenarnya untuk apa kita ke tempat ini?” Tanya Hyukjae memecah keheningan. Yongri membuka matanya dan menatap Hyukjae. Gadis itu memberikan senyumnya pada laki-laki berkulit putih itu.

“Ayo, ikut aku, oppa.” Ajak Yongri yang mulai menaiki bukit. Lagi-lagi Hyukjae harus menelan rasa penasarannya, dan hanya bisa mengikuti Yongri dari belakang.

Yongri terus berjalan dengan sesekali menoleh ke belakang, melihat apakah Hyukjae masih mengikutinya. Dan ternyata laki-laki itu masih setia mengikutinya dengan senyum yang terus mengembang. Yongri membalas senyuman Hyukjae dan melanjutkan langkahnya yang hanya tinggal sedikit lagi.

Setelah sampai di atas bukit, Yongri menghentikan langkahnya. Diikuti Hyukjae yang telah berdiri disampingnya. Kening Hyukjae berkerut saat melihat satu buah gundukan makam yang letaknya beberapa langkah didepan mereka.

“Makam..siapa disana?” Tanya Hyukjae ragu.

“Kakak perempuanku.” Jawab Yongri. Wajahnya tak lagi memancarkan senyuman, tetapi memancarkan kesedihan. Yongri mendekati makam itu dan Hyukjae mengikutinya. Mata Hyukjae terpaku pada makam tersebut, saat ia membaca nama yang tertera di sana. ‘Choi Yongra‘. Dengan cepat Hyukjae menatap Yongri yang sedang menatap makam dengan sendu.

“Ini–”

“Dia kakak perempuanku. Choi Yongra. Tidakkah kau mengenalnya, oppa?” Yongri menatap Hyukjae. Hyukjae merasa jantungnya berdetak berkali-kali lipat. Serta untuk sesaat, ia merasa aliran darahnya berhenti. Ia masih tidak mengerti dengan apa yang ada dihadapannya saat ini.

“Kenapa kau hanya diam saja, oppa? Apa kau tidak ingin menyapa kekasihmu? Ah tidak– mantan kekasihmu.” Ucap Yongri masih terus menatap Hyukjae. Bola mata Hyukjae bergerak gelisah. Pikirannya sudah dipenuhi oleh sesuatu yang tidak ingin dipercayainya. Hyukjae memundurkan dirinya beberapa langkah dari makam Yongra.

“Tidak.. Tidak mungkin..” Desis Hyukjae dengan menggelengkan kepalanya beberapa kali. Ia masih tidak ingin mempercayai bahwa Yongra–gadis yang masih dicintainya hingga sekarang–  sudah meninggal.

“Tidak mungkin.. Yongra masih hidup! Dia sedang mengandung anakku. Ah, tidak–anakku pasti sudah lahir.” Ucap Hyukjae pelan.

“Aku pun juga berharap seperti itu, oppa. Tapi sayangnya, itu hanya harapan kita. Yongra eonni sudah meninggal hampir 11 bulan yang lalu.” Jelas Yongri.

“Yongra eonni bunuh diri. Ia memilih pergi bersama calon anaknya. Meninggalkan kami.” Yongri mulai menitikkan airmata. Kembali mengingat saat-saat ia bersama keluarganya menemukan tubuh Yongra yang sudah terbujur kaku.

“Ia tidak pernah mengatakan pada kami, bahwa ia sedang mengandung. Kami mengetahui itu saat eonni sudah meninggal.” Lanjut Yongri dengan terisak. Airmatanya semakin mengalir dengan deras. Membasahi pipi putih kemerahan miliknya. Hyukjae benar-benar merasa kepalanya tertimpa batu ribuan ton. Terasa sangat sakit. Terlebih pada dadanya yang terasa sangat sesak sekarang. Mata laki-laki itu memerah dan berkaca-kaca. Sekali berkedip, airmata itu akan mengalir dipipinya.

“Katakan sesuatu, oppa!!” Jerit Yongri yang kesal melihat kebisuan Hyukjae. Hyukjae masih enggan bersuara dan hanya menatap makam Yongra dengan menangis.

“Katakan padaku sebenarnya apa yang terjadi! Apa yang membuat eonniku bunuh diri!! Katakan padaku, jebal!” Isak Yongri sembari memukul dada Hyukjae. Gadis itu melampiaskan kemarahannya yang selama ini ia tahan kepada Hyukjae. Saat memutuskan untuk balas dendam, ia benar-benar menahan amarahnya saat berhadapan dengan Hyukjae. Dan amarah itu, justru berbalik menjadi rasa suka. Namun sekarang, saat mengingat bagaimana mengenaskannya kondisi Yongra saat itu, Yongri sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi.

“Teganya kau melakukan ini padanya!! Aku sangat menyayanginya, dan kau membuatku kehilangan saudara perempuanku satu-satunya. Kau jahat, oppa! Kau keterlaluan!!” Gadis itu masih terus terisak dengan mencengkram jaket kulit yang dipakai Hyukjae. Ia mengguncang tubuh Hyukjae, berharap laki-laki itu memberikannya penjelasan.  Tetapi Hyukjae masih tetap diam. Tubuh Yongri perlahan-lahan merosot karena terlalu kencang menangis. Gadis itu memeluk lutut menggunakan kedua tangannya, dan terus terisak kuat.

“Eonni..” Isaknya. Seolah tersadar, Hyukjae segera menunduk dan kemudian berlutut dihadapan Yongri. Laki-laki itu membiarkan airmatanya terus mengalir. Dengan ragu, Hyukjae menangkupkan kedua tangannya di wajah Yongri, mencoba menghapus airmatanya.

“Ma–maaafkan aku. Aku–aku benar-benar tidak tau Yongra akan mengakhiri hidupnya seperti ini. Maafkan aku.” Ucap Hyukjae akhirnya. Yongri menatap Hyukjae masih dengan sesegukan.

“Sebenarnya apa yang terjadi, oppa? Bukankah kalian saling mencintai? Bukankah anak yang dikandung eonni, adalah bukti cinta kalian?”

“Maafkan aku, Yongri-ya. Seandainya saja..seandainya saja aku mau bertanggung jawab terhadap calon anak kami waktu itu, Yongra pasti tidak akan memutuskan untuk bunuh diri.”

“Apa? Jadi–”

“Saat itu pikiranku memang tidak dewasa. Aku belum ingin menikah, dan..dan kehadiran calon bayi di dalam kandungan Yongra membuatku bertindak bodoh. Aku..aku meminta Yongra menggugurkan bayi itu.”

“Apa?! Oppa, kau–” Yongri benar-benar terkejut dengan penjelasan Hyukjae. Membuatnya kehilangan kata-kata untuk berbicara.

“Aku benar-benar menyesal telah melakukannya, Yongri-ya. Sejujurnya, satu hari setelah kejadian itu, aku pergi untuk menemui Yongra.”

“Lalu?” Potong Yongri langsung.

“Sayangnya kalian sudah pindah rumah saat itu. Dan aku tidak bisa menghubungi Yongra sama sekali. Aku benar-benar kehilangan komunikasi dengannya.” Ujar Hyukjae. Yongri terdiam sembari memikirkan kata-kata Hyukjae. Pindah rumah? Gadis itu sepertinya tersadar akan sesuatu.

“Aku mengerti sekarang. Pantas saja jika waktu itu, eonni meminta appa untuk pindah ke rumah yang sudah lama appa beli. Rumah yang kami tempati sekarang. Saat itu, eonni benar-benar memaksa appa, hingga akhirnya appa menuruti keinginannya. Dan, sebulan setelah kepindahan kami, eonni bunuh diri.” Ucapnya.

Airmata gadis itu masih terus mengalir tanpa mau henti. Jadi seperti inilah cerita yang sebenarnya. Akhirnya ia mengetahui dengan pasti, alasan Yongra melakukan bunuh diri. Tetapi entah mengapa, sekarang Yongri tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Hyukjae. Seharusnya Yongra bisa berpikir dewasa, dan menyelesaikan masalah dengan baik-baik.

“Aku terus mencari keberadaan Yongra saat itu. Walaupun aku tidak tau harus mencari kemana, aku tetap melakukannya. Hingga akhirnya aku bertemu denganmu.” Kata Hyukjae.

“Saat melihat wajahmu, aku merasa bahwa kau mirip dengan seseorang. Dan sekarang aku tersadar, bahwa wajahmu mirip dengan Yongra.” Lanjutnya. Yongri sedikit terluka mendengarnya, sepertinya ia tau alasan mengapa Hyukjae mencintainya.

Yongri menyeka airmata yang masih terus mengalir, kemudian bangkit berdiri. Hyukjae ikut menyeka airmatanya sendiri dan juga berdiri.

“Kita harus mengakhiri hubungan ini, oppa.” Ujar Yongri membuat Hyukjae sangat terkejut. Laki-laki itu membulatkan matanya yang memerah.

“A–apa maksudmu?”

“Aku menjalin hubungan denganmu, hanya ingin membuatmu merasakan bagaimana dicampakkan oleh orang yang kau cintai. Tetapi sepertinya aku tidak bisa benar-benar mencampakkanmu. Karena sejujurnya aku menyukaimu.” Mendengar penjelasan Yongri, membuat Hyukjae mengerti apa maksud gadis itu selama ini. Mengapa Yongri memutuskan untuk berpacaran dengannya disaat Yongri memiliki kekasih? Inilah alasannya.

“Tetapi hubungan ini tidak benar, oppa. Kita tidak bisa melanjutkannya.” Kata Yongri membuat Hyukjae tersadar dari lamunannya dan segera menggeleng keras.

“Tidak. Aku tidak mau mengakhiri hubungan ini. Aku mencintaimu, Yongri-ya.” Tolak Hyukjae.

“Tidak, oppa. Kau mencintaiku karena wajahku yang mirip dengan Yongra eonni.” Bantah Yongri.

“Maaf jika aku menyakiti perasaanmu. Kita benar-benar harus mengakhirinya. Aku pergi.” Yongri dengan segera berbalik untuk meninggalkan bukit pemakaman.

“Apa kau akan menemui Siwon?” Pertanyaan Hyukjae menghentikan langkah Yongri. Dengan cepat gadis itu berbalik dan menunjukkan wajah terkejut.

“Kau akan kembali pada Siwon?” Kembali Hyukjae bertanya.

“Kau..kau mengetahuinya?” Yongri benar-benar terlihat terkejut.

“Iya. Aku tau jika kau berpacaran dengan Siwon.” Jawab Hyukjae.

“Dan kau..kau tidak marah?”

“Untuk apa aku marah? Sudah kubilang jika aku mencintaimu, Choi Yongri. Siwon tidak akan menerimamu kembali karena kau sudah mengkhianatinya.” Ujar Hyukjae. Yongri menggeleng dan tersenyum kecil.

“Kau salah, oppa. Siwon oppa sedang menungguku sekarang. Dan perlu kau tau, perasaanmu padaku pasti hanya perasaan sesaat.”

“Aku pergi.” Yongri kembali membalikkan badannya dan benar-benar menuruni bukit. Meninggalkan Hyukjae yang kembali merasakan perasaan sesak didadanya. Hyukjae menatap makam Yongra dan mengepalkan tangannya.

“Tidak. Aku tidak mau kembali kehilangan orang yang aku cintai. Maafkan aku, Yongra-ya. Kau hanya masa laluku, dan Yongri adalah masa depanku. Maafkan aku, aku tidak bisa kehilangannya.” Kata Hyukjae, dan kemudian dengan segera menuruni bukit untuk menyusul Yongri.

Yongri tersentak saat merasakan pergelangan tangannya dicengkram. Ia menoleh dan terkejut saat melihat Hyukjae yang menatapnya tajam. Nafas laki-laki itu terlihat memburu.

“Aku tidak mau kehilanganmu, Yongri-ya.”

“Tidak, oppa. Hubungan kita sudah berakhir. Dan aku harus menemui Siwon oppa.” Yongri mencoba melepaskan cengkraman Hyukjae. Tetapi Hyukjae mengeratkan cengkramannya, membuat Yongri meringis.

“Kau harus meninggalkan Siwon dan tetap bersamaku.” Paksa Hyukjae. Yongri menggeleng keras dan terus mencoba melepaskan diri.

“Cukup Yongra saja yang meninggalkanku, dan aku tidak akan mengizinkanmu melakukannya!!” Hyukjae menarik Yongri untuk menuju tempat mobilnya terparkir. Yongri masih terus memberontak, namun sayangnya tidak bisa melepaskan diri.

“Oppa, lepaskan aku! Kau menyakitiku!” Jerit Yongri yang tidak diperdulikan sama sekali oleh Hyukjae.

Hyukjae dengan segera menjalankan mobilnya, saat keduanya telah berada di dalam mobil. Yongri menatap Hyukjae tajam sekaligus sedikit takut. Takut dengan apa yang akan laki-laki itu lakukan.

“Kita mau kemana, oppa? Aku harus menemui Siwon oppa. Dia menungguku.”

“Lupakan Siwon.” Desis Hyukjae menahan amarah.

“Oppa!!”

“Kukatakan sekali lagi, kau harus tetap berada disisiku!”

 

~

 

Siwon duduk dengan gelisah dikursi ruang tamu rumahnya. Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, namun tidak ada tanda-tanda kedatangan Yongri, kekasihnya. Siwon bahkan memutuskan untuk tidak bekerja hari ini, karena takut dirinya tidak ada dirumah saat Yongri datang.

Suatu pemikiran terlintas dipikiran Siwon, apa mungkin Yongri mendatangi cafe dan menunggunya disana? Ya, tiba-tiba saja Siwon berpikir seperti itu. Dengan cepat laki-laki itu mengeluarkan ponselnya dan mencoba menghubungi Yongri. Sialnya, ponsel gadis itu tidak aktif. Tak kehabisan akal, Siwon mencoba menghubungi Sihoo.

“Yoboseo, Sihoo-ya..”

Ada apa, Siwon-ah? Kau, kenapa tidak bekerja?

“Aku ada sedikit urusan. Oh, ya, apa Yongri datang ke cafe hari ini?”

Yongri? Sepertinya tidak. Aku tidak melihat kedatangan Yongri.

“Ah, benarkah?”

Ne, memangnya ada apa?

“Tidak. Tidak ada apa-apa. Baiklah, aku tutup dulu, ya.”

Ne.

Siwon menghela nafas kecewa. Yongri tidak menepati janjinya. Sepertinya gadis itu belum bisa mengakhiri semuanya dengan Hyukjae. Atau mungkin saja mereka sekarang sedang menghabiskan waktu berdua. Siwon lagi-lagi menghela nafas dan berdiri dari duduknya. Ia melangkah pelan untuk menuju kamarnya. Lagi-lagi Yongri membuatnya kecewa. Namun entah mengapa, ia tidak bisa benar-benar membenci gadis itu. Sepertinya rasa cintanya terlalu besar pada Yongri.

“Kau kenapa?” Ibu Siwon menghentikan langkah anaknya. Wanita paruh baya itu sedikit aneh melihat Siwon yang terlihat lesu.

“Aku tidak apa-apa, eomma. Hanya lelah dan ingin istirahat.”

“Lelah? Kau bahkan tidak bekerja hari ini.”

‘Hatiku yang lelah, eomma.‘ Batin Siwon.

“Hubunganmu dan Yongri belum membaik?” Tebak ibu Siwon.

“Aku tidak mau membicarakannya. Aku mau tidur. Selamat malam, eomma.” Siwon segera berlalu dari hadapan ibunya dan masuk ke dalam kamar. Ibu Siwon hanya dapat menghela nafas melihat kelakuan anaknya.

 

~~~

 

Siwon dengan cepat keluar dari kamarnya, saat sudah selesai mandi dan berpakaian rapi. Semalam, ia bermimpi buruk tentang Yongri. Yongri yang berdiri di ujung jurang dan kemudian tergelincir. Di dalam mimpi itu, dirinya hanya dapat terpaku saat melihat Yongri jatuh ke dalam jurang, tanpa dapat bergerak untuk menolongnya.

Akibat mimpi itu, entah mengapa Siwon merasakan perasaannya tidak enak. Ia takut sesuatu terjadi pada Yongri. Sehingga pagi ini, Siwon memutuskan untuk ke rumah gadis itu dan memastikan keadaannya. Siwon tidak akan mempermasalahkan jika Yongri dan Hyukjae masih berhubungan. Yang terpenting untuknya adalah Yongri dalam keadaan baik-baik saja.

Siwon menaiki motornya dan melaju dengan kencang. Untung saja jalanan Seoul pada pagi itu terlihat lenggang. Sehingga tidak membahayakan untuk Siwon, saat laki-laki itu menambah kecepatannya.

Tidak sampai setengah jam, motor Siwon sudah terparkir sempurna dihalaman rumah Yongri. Siwon melepaskan helmnya dan menaruh di atas motor. Siwon menghampiri pintu rumah dan menekan belnya. Laki-laki itu benar-benar berharap Yongri yang membukakannya pintu. Namun harapannya sia-sia, saat melihat ibu Yongri yang membukakan pintunya.

“Selamat pagi, ahjumma.” Sapa Siwon.

“Siwon-ah, untung sekali kau datang.” Ucap ibu Yongri langsung, membuat dahi Siwon berkerut.

“Ada apa, ahjumma?”

“Yongri.. Anak itu tidak pulang semalaman.”

“Apa?!” Siwon benar-benar tidak dapat menutupi keterkejutannya. Perasaan khawatir benar-benar tidak dapat disembunyikannya.

“Aku benar-benar khawatir, Siwon-ah. Kemana Yongri? Apa kau tidak mengetahuinya?” Ibu Yongri benar-benar berharap jawaban pasti dari Siwon.

“Aku..aku juga tidak tau dimana Yongri, ahjumma. Maafkan aku.” Sesal Siwon.

“Sebenarnya apa yang terjadi pada hubungan kalian? Bagaimana mungkin kau tidak mengetahui keberadaan kekasihmu sendiri?” Suara ayah Yongri mengejutkan Siwon maupun ibu Yongri.

“Ahjussi..” Gumam Siwon pelan.

“Apa kau sudah tidak mencintai putriku lagi?!” Tanya ayah Yongri. Nada bicaranya sangat tidak bersahabat. Siwon menundukkan kepalanya. Terlihat takut dengan ayah Yongri.

“Maafkan aku, ahjussi.” Sesal Siwon lagi.

“Aku tidak butuh maafmu. Aku butuh kepastian dimana putriku berada!” Sergah ayah Yongri.

“Sejujurnya, aku memiliki janji dengan Yongri kemarin. Tetapi Yongri tidak datang. Aku pikir..aku pikir..” Siwon terlihat ragu saat akan mengatakan bahwa mungkin saja Yongri bersama Hyukjae.

“Kau pikir apa?”

“Aku..aku pikir Yongri tidak datang karena sedang bersama Hyukjae.”

“Hyukjae?” Tanya ibu Yongri memastikan. Siwon mengangguk.

“Siapa Hyukjae?” Ayah Yongri bertanya pada sang istri.

“Entahlah, yeobo. Tetapi, aku sering melihat laki-laki itu mengantarkan Yongri pulang.” Ucap ibu Yongri.

“Kau mengenal Hyukjae?” Tatapan ayah Yongri beralih pada Siwon. Siwon mengangguk pelan.

“Ada hubungan apa laki-laki itu dengan Yongri?” Tanya ayah Yongri.

“Itu–”

“Jawab pertanyaanku!!” Bentak ayah Yongri. Sepertinya laki-laki paruh baya itu terlalu khawatir dengan anaknya. Membuatnya tanpa sadar memarahi Siwon. Ia merasa Siwon lalai menjalankan tugasnya sebagai kekasih Yongri. Bukankah Siwon seharusnya menjaga Yongri?

“Hyukjae..adalah kekasih Yongri.”

“APA?!” Teriak ayah dan ibu Yongri bersamaan. Benar-benar tidak dapat menyembunyikan keterkejutan mereka.

“Astaga! Bagaimana mungkin anakku memiliki dua kekasih?” Gumam ibu Yongri. Siwon hanya diam saja, karena tidak mungkin ia mengatakan jika Yongri melakukannya untuk balas dendam. Orangtuanya pasti akan merasa kecewa.

 

PLAKKK!!

 

Siwon terlihat terkejut saat mendapatkan tamparan dari ayah Yongri. Laki-laki itu memegang pipinya yang terasa sangat perih. Ia dapat melihat tatapan mata ayah Yongri yang sangat tajam padanya. Pertama kalinya ayah Yongri memarahinya, dan pertama kali juga ayah Yongri menamparnya.

“Aku benar-benar tidak tau apa yang ada dipikiran kalian. Yongri memiliki kekasih lagi dan kau terlihat tidak masalah dengan itu. Aku benar-benar kecewa padamu, Siwon-ah. Kau tidak bisa menjaga anakku! Bahkan sekarang kita tidak mengetahui dimana dia sekarang!!” Ayah Yongri segera berlalu dari hadapan Siwon dan ibu Yongri sesaat setelah menyuarakan kekecewaannya pada Siwon. Siwon hanya dapat menundukkan kepalanya. Benar-benar menyesal telah membuat ayah Yongri kecewa.

“Kau tidak apa-apa?” Tanya ibu Yongri. Siwon mengangguk.

“Aku tidak menyangka jika ayah Yongri begitu marah. Maafkan aku tidak dapat mencegah perbuatannya.” Ucap ibu Yongri.

“Tidak apa-apa, ahjumma. Aku memang pantas mendapatkannya. Aku tidak bisa menjaga Yongri dengan baik.” Kata Siwon.

“Apapun itu, bisakah kau cari dimana Yongri berada? Eo? Kami benar-benar khawatir padanya. Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Terlebih aku benar-benar tidak suka pada laki-laki bernama Hyukjae itu. Aku takut ia menyakiti anakku.” Pinta ibu Yongri sembari menggenggam kedua tangan Siwon. Siwon menatap ibu Yongri dan dapat melihat sorotan khawatir dari matanya.

“Aku akan mencarinya kemanapun dan membawanya pulang, ahjumma. Kau tidak perlu khawatir. Tolong sampaikan permintaan maafku pada ahjussi. Aku pergi dulu.”

“Baiklah, hati-hati di jalan, Siwon-ah.”

 

~

 

Yongri memeluk kedua kakinya dan menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan wajahnya. Ia sekarang tengah duduk di atas tempat tidur yang terlihat nyaman. Wajah gadis itu terlihat pucat dengan kantung mata berwarna hitam yang terlihat jelas. Yongri tidak memperdulikan saat mendengar pintu kamar terbuka, dan langkah kaki yang mendekat ke arahnya. Sesaat kemudian, Yongri merasakan tempat tidurnya bergoyang, pertanda ada penambahan berat.

“Aku membawakanmu makanan. Kau harus makan, karena dari semalam kau belum makan, Yongri-ya.” Ujar Hyukjae. Yongri seolah tidak peduli dan tetap pada posisinya.

“Yongri-ya, jangan siksa dirimu seperti ini.” Ujar Hyukjae lagi.

“Aku mau pulang.” Kata Yongri lirih. Suaranya terdengar sangat lemah.

“Kau harus makan.” Ucap Hyukjae seolah tidak peduli dengan permintaan Yongri. Yongri mendongak dan menatap Hyukjae dengan memelas.

“Aku mau pulang, oppa. Aku mau pulang.” Ucapnya dengan menangis.

“Bukankah sudah kubilang bahwa kau harus berada disisiku?” Kata Hyukjae.

“Aku tidak mau! Aku mau pulang. Orangtuaku pasti khawatir. Dan Siwon oppa pasti menungguku.” Tolak Yongri. Rahang Hyukjae mengeras saat mendengar nama Siwon yang keluar dari mulut Yongri.

“Selama kau masih memikirkan Siwon, aku tidak akan pernah memulangkanmu.” Desis Hyukjae. Yongri semakin menangis mendengarnya.

“Jika kau berjanji akan tinggalkan Siwon dan terus berada disisiku, aku akan membawamu pulang. Aku janji.” Suara Hyukjae melembut. Hyukjae berdiri dari duduknya dan terus menatap Yongri.

“Makanlah, kalau tidak kau akan sakit.” Ucap Hyukjae dengan mengusap kepala Yongri. Hyukjae berbalik untuk keluar dari kamar.

“Bagaimana dengan orangtuamu? Mereka akan marah jika tau kau mengurung seorang gadis dirumahmu.” Kata-kata Yongri menghentikan langkah Hyukjae. Hyukjae berbalik dan tersenyum pada Yongri.

“Kau mengkhawatirkanku?” Tanya Hyukjae terdengar senang. Yongri segera mengalihkan tatapannya dari Hyukjae.

“Tidak perlu khawatir. Orangtuaku sedang pergi ke luar negeri untuk waktu yang lama. Jadi dirumah ini, hanya ada kau dan aku. Tentu saja pelayan-pelayan yang orangtuaku pekerjakan.” Ucap Hyukjae dan kemudian kembali melanjutkan langkahnya untuk keluar kamar. Saat pintu kamar telah tertutup dengan sempurna, Yongri menangis sejadi-jadinya. Gadis itu benar-benar tidak menyangka jika Hyukjae akan mengurungnya seperti ini. Hyukjae memang tidak pernah menyakitinya, tetapi dengan mengurungnya seperti ini, Yongri menjadi takut. Ia sangat ingin pulang dan bertemu Siwon. Yongri tidak mau Siwon kembali salah paham. Yongri takut jika Siwon berpikir ia lebih memilih bersama Hyukjae.

“Siwon oppa..” Gumamnya.

 

Hyukjae terlihat menghela nafas saat keluar dari kamar dimana Yongri berada. Sejujurnya ia tidak mau melakukan hal-hal seperti ini pada wanita yang dicintainya. Tetapi ia terpaksa. Ia tidak mau Yongri meninggalkannya dan lebih memilih bersama Siwon. Hyukjae melangkah dan menuruni anak tangga. Ia dapat melihat beberapa pelayannya yang hilir mudik membersihkan rumah.

“Han ahjumma..” Panggil Hyukjae. Wanita paruh baya yang merupakan pelayan paling lama bekerja di rumah itu pun menghampiri Hyukjae.

“Ada apa, Tuan muda?” Tanyanya.

“Tolong kau perhatikan gadis yang berada di kamar, di sebelah kamarku. Pastikan dia memakan makanannya, karena dari semalam gadis itu belum makan. Aku takut dia sakit.” Ucap Hyukjae.

“Gadis itu terlihat tertekan, Tuan muda.” Kata Han ahjumma. Han ahjumma memang telah melihat keadaan Yongri kemarin. Dan ia merasa kasihan melihat Yongri.

“Aku tau, ahjumma. Tapi aku terpaksa melakukannya.”

“Kenapa? Karena kau mencintainya?” Tebak Han ahjumma. Hyukjae mengangguk pelan.

“Cinta bukan seperti ini, Tuan muda. Jika kau mencintainya, kau harus membebaskannya memilih. Jika kau mengurungnya seperti ini, itu bukan cinta.” Ujar Han ahjumma.

“Bukan cinta? Lalu apa? Aku mencintainya, ahjumma.” Bantah Hyukjae.

“Tidak. Itu bukan cinta. Tapi obsesi.” Perkataan Han ahjumma membuat Hyukjae terpaku. Laki-laki itu terlihat memikirkan kata-kata Han ahjumma. Han ahjumma mengusap lengan Hyukjae dan berlalu untuk naik ke lantai dua. Melihat keadaan Yongri seperti yang Hyukjae minta. Seolah tersadar, Hyukjae segera menggelengkan kepalanya beberapa kali.

“Tidak. Ini bukan obsesi. Ini cinta. Ya, aku mencintainya.” Gumam Hyukjae dan segera berlalu untuk pergi.

~~~

–To Be Continued–

18 thoughts on “You and Him – Part 6

  1. Wah, hyukjae kejam.. Ngurung jiyeon.. Moga2 siwon oppa bisa nemuin jiyeon.. Jd penasaran ama lanjutanny.. Ff nya daebak

  2. aaaaakkkkk thor kenapa jadi ribet berbelit belit gini, kasian om tamfannya 😦

    yongri kenapa gak kabur aja dri rumah hyuk!!!
    ayolah bikin siwon ma yongri bersatu thor, jangan di kasih yang ribet rumit riweut masalahnyaaaa 🙂

    next chapter di tunggu 😀

  3. Tuh kan…. nyakitin semuanya trmasuk drimu Yongri… Hyukppa bner2 g mw kehilangan Yongri…. tpi bner tuh kta ahjumma Hyukppa cma trobsesi bkn cinta….
    Aigo… knpa uri hubby ditampar.. #pelukSimba… 🙂
    Ahjussi uri Oppa memang ikut brslah krna mw aja ngikutin rencana Yongri.. tpi g mesti nampar uri namja.. aduhh semoga tuh muka perfect g knpa2 😀
    Lanjut…. jgn lma lg ya… Gomawo Chingu ^^

  4. Hyukjae oppa jahat, yg ia lakukan pd Yongri adl obsesi dan yg plg kasihan disini adl Siwon oppa, dia plg banyak berkorban, hny krn motif balas dendam nya Yongri jd berubah.. ditunggu kelanjutannya chingu

  5. Aku uda baca sampai end.. sumpah nyesek bangey, ga tega liat siwon tersakiti gitu… yongri bener2 ya ga ngerti jln pikirannya tau sih dia terlalu sayang sm kakaknya tp harus dengan cara balas dendam…
    semua jd tersakiti terutama siwon..u,u
    hyukjae juga uda bilanh yongri mau akhiri tp maksa jugak… siwon baik baget d sini,rela lakuin semua yg yongri mau walau d hianati dan terluka… u,u
    #PukpukSiwon

  6. Huhh… Rumitnya udah kaya benang jahit yang lepas dari tempatnya. Siwon jadi pihak yang salah mulu dan kenapa sih harus jadi pihak menderita mulu? Aku sedihiihhh >.<

  7. daebak.
    akhrnya smwa terbongkar.
    apa yg d rasakan hyuk jae pd yong ri hanya obsesi.smta,
    cinta tdk akan memaksakan kehendak.
    cinta akan bahagia jk melihat org yg d cintainya bahagia.

  8. syukurin kamu yongri dikurung sama selingkuhanmu 😀 itu akibat ulahmu sendiri kkk siwon terlalu baik untukmu yongri 😦 huufffttt

  9. hyukjae emang dari awal kaga baik dan si ahjumma itu bener itu bukan cinta tapi obsesi.. pas siwon di tampar ya ampunnnn kasian pasti sakit .. buruuu selametin youngrii

Leave a reply to insan nurmala Cancel reply