Trust Me (FF Request) – Part 8

Trust Me (FF Request) – Part 8

Author : Choineke

TitleTrust Me

Cast : Cho Kyuhyun, Park Min Hyo (OC)

Sub cast : Choi Jihee (OC), Park Sanghyun (Thunder)-Mblaq, Park Chanyeol-EXO K, Cho Ahra

Genre : Romance

Length : Chapter

Rating : PG-15

Note : oke ini ff request dari salah satu reader disini, namanya Poppy Lodaya. Semoga suka ya  happy reading all^^

 

Author POV

Mematikan ponsel dan tidak keluar dari apartemen, itulah yang dilakukan Minhyo selama 3 hari ini. Mengunci dirinya di kamar dan keluar jika merasakan perutnya lapar. Gadis itu juga sudah mengganti password apartemennya, mengantisipasi agar Kyuhyun tidak menganggunya sekarang. Gadis itu bahkan tidak jadi membeli mobil seperti rencananya tiga hari yang lalu. Ia benar-benar sedang tidak ingin bertemu siapapun. Siapapun bahkan termasuk Chanyeol adiknya sendiri. Minhyo tidak menangis lagi seperti malam naas waktu itu. Dan sejujurnya pun ia tidak mau membuang tenaganya hanya untuk menangis.

Tiga hari mengurung diri di apartemen, tiga hari pula gadis itu tidak masuk kerja sama sekali. Ia bahkan tidak peduli jika di pecat dari pekerjaannya. Minhyo bahkan berpikir ingin pulang ke London sekarang. Tapi ia tidak mungkin mengambil tindakan kekanakkan seperti itu. Ia ingin menyelesaikan masalahnya dengan Kyuhyun. Ia harus bertemu dengan Kyuhyun dan meminta laki-laki itu untuk mempertegas pilihannya. Dia atau Jihee. Minhyo benar-benar akan pergi jika Kyuhyun memutuskan untuk memilih Jihee. Tapi sekali lagi, bukan untuk sekarang. Ia merasa pikirannya masih belum jernih. Dan Minhyo tidak mau karena pikiran yang belum jernih itu, akan mendatangkan penyesalan dikemudian hari jika ia memaksa untuk menyelesaikan masalahnya sekarang.

Minhyo mengambil ponselnya di atas meja dan mencoba untuk menghidupkannya. Ia sedikit terkejut saat melihat 78 panggilan tidak terjawab dan 15 pesan singkat. Tanpa perlu ditanya, Minhyo pun sudah tau bahwa nomor Kyuhyun mendominasi di antara 78 panggilan tidak terjawab dan 15 pesan singkat itu. Selain itu ada juga nomor Ahra, Chanyeol dan Sanghyun. Dahi Minhyo sedikit berkerut saat melihat Sanghyun menghubunginya belasan kali. Ada apa? Apa terjadi sesuatu di London? Perasaan khawatir tiba-tiba menyerang Minhyo. Ia dengan cepat menghubungi balik nomor Sanghyun, dan sialnya nomor itu tidak aktif. Berkali-kali dicobanya, namun tetap sama.

“Aishh!!” Minhyo menggeram kesal. Gadis itu mencoba berpikir positif dan berdoa dalam hati semoga tidak terjadi apapun di London.

Minhyo keluar dari kamarnya dan menuju ruang tengah. Ia menghidupkan TV dan mencoba mencari acara yang menarik perhatiannya. Ia sedikit mendengus saat melihat wajah Kyuhyun di TV. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa ada perasaan rindu ketika melihat wajah laki-laki itu. Minhyo sedikit tersentak saat merasakan ponselnya bergetar. Sebuah nomor yang tidak dikenal Minhyo. Gadis itu sedikit ragu untuk menjawabnya, namun akhirnya tetap memilih untuk menjawab.

“Yoboseo..”

Ya!! Kau dimana, Hyo-ya?” Dahi Minhyo berkerut dalam.

“Oppa?”

Ne, ini aku. Kau dimana? Cepat jemput aku di bandara!

“Mwo?! Bandara?”

Iya!! Kau tau, aku sudah menunggu 2 jam disini. Tubuhku lelah. Perjalanan dari London ke Korea benar-benar membuat badanku pegal.” Tubuh Minhyo tiba-tiba langsung berdiri.

“Oppa di Korea?!”

Ne, aku sudah di Korea.

“KOREA?!” Minhyo tidak dapat menahan teriakannya.

Yakk!! Aishh,, kenapa berteriak? Cepat jemput aku sekarang!

“Oppa.. Oppaa..” Sambungan telepon terputus begitu saja saat Sanghyun menyuruh Minhyo menjemputnya. Minhyo benar-benar masih tidak dapat percaya bahwa Sanghyun sudah berada di Korea sekarang. Gadis itu dengan cepat masuk ke kamarnya dan menuju kamar mandi. Ia tidak mungkin menjemput Sanghyun dengan keadaan lusuh seperti ini. Setidaknya ia harus terlihat biasa agar Sanghyun tidak curiga.

 

 

 

Minhyo turun dari dalam taksi dan memasukki daerah Gimpo Airport. Ia celingukan ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan Sanghyun. Sedikit sulit karena hari itu Gimpo Airport terlihat ramai. Gadis itu menemukan sosok laki-laki putih yang memakai kacamata hitam dengan tubuhnya yang tinggi menjulang.

“Sanghyun oppa!!” Jeritnya tertahan. Laki-laki yang memakai kacamata hitam itu menoleh dan tersenyum lega saat melihat Minhyo. Keduanya saling mendekat dan berpelukan satu sama lain, mencoba menyalurkan rasa rindu yang kian membuncah.

“Aku benar-benar merindukanmu, oppa..” Ujar Minhyo dan melepaskan pelukannya.

“Aku juga.” Sanghyun tersenyum membuat wajahnya yang terbilang imut itu menjadi tampan.

“Mana mobilmu? Kita pulang sekarang saja. Aku benar-benar lelah.”

“Eo? Mobil? Aku ke sini naik taksi.” Ujar Minhyo dengan menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal.

“Mwo? Kenapa tidak memakai mobilmu?” Tanya Sanghyun bingung.

“Aku belum sempat membelinya.” Jawab Minhyo asal. Sanghyun tampak mengangguk mengerti.

“Baiklah, ayo kita pulang.” Sanghyun merangkul Minhyo dan berjalan mencari taksi untuk pulang ke apartemen.

 

~~~

 

Kyuhyun mendesah kasar sembari menyandarkan punggungnya di dinding kayu tempatnya biasa latihan bersama member Super Junior. Laki-laki itu terlihat menatap ponselnya dengan kesal. Ingin sekali rasanya ia membanting ponsel itu hingga tak berbentuk. Namun ia berpikir bagaimana caranya menghubungi Minhyo jika ponselnya rusak?

Beberapa hari yang lalu ponsel gadis itu tidak aktif. Dan sekarang ponselnya aktif namun ia tidak juga menjawab telepon dari Kyuhyun. Yang membuatnya lebih frustasi lagi adalah password apartemen Minhyo yang diganti. Ia yakin gadis itu sekarang benar-benar marah dengannya hingga menghilang seperti ditelan bumi.

“Masih tidak ada kabar?” Tanya Sungmin yang sudah duduk di samping Kyuhyun. Kyuhyun hanya menghela nafas tanpa niatan untuk menjawab.

“Itu hukuman untukmu, Kyuhyun-ah.” Ujar Sungmin membuat Kyuhyun menatapnya kesal.

“Aku justru berharap jika Minhyo menghubungimu dan mengakhiri hubungan kalian.” Ujar Sungmin lagi yang sekali ini membuat Kyuhyun marah. Kyuhyun mencengkram kaos Sungmin dan menatapnya tajam. Member lain langsung mendekat ke arah dua orang itu sembari menatap mereka dengan cemas. Sungmin membalas tatapan Kyuhyun dan tampak tidak takut sama sekali.

“Jaga ucapanmu, hyung!!” Desis Kyuhyun. Sungmin tersenyum sinis.

“Hidup itu pilihan, Cho Kyuhyun. Malam itu kau memilih Jihee dan wajar saja jika Minhyo bersikap seperti ini padamu!” Ucap Sungmin.

“Aku tidak memilih Jihee!! Kau jangan asal bicara!!” Teriak Kyuhyun semakin mengeratkan cengkramannya pada kaos Sungmin. Para member semakin mendekat ke mereka. Benar-benar takut Kyuhyun melayangkan tinjunya pada Sungmin.

“Kau terlalu memikirkan perasaan Jihee, Kyuhyun-ah! Malam itu apa yang kau dan Jihee lakukan hingga membuat Minhyo menghilang seperti ini? Dia pasti melihat sesuatu yang membuatnya terluka!!” Suara Sungmin terdengar meninggi. Perlahan cengkraman tangan Kyuhyun di kaos Sungmin mengendur hingga akhirnya terlepas. Seluruh member terlihat bernafas lega. Kyuhyun tidak mungkin mengatakan pada mereka bahwa saat itu Jihee menciumnya. Dan apa mungkin Minhyo melihatnya? Tetapi mengingat sikap Minhyo yang tiba-tiba seperti ini, gadis itu pasti melihat semuanya.

“Wae? Ucapanku benar? Sesuatu terjadi antara kau dan Jihee malam itu?” Tanya Sungmin sinis. Kyuhyun menatap Sungmin dan bola matanya tampak bergerak gelisah.

“Kau benar-benar lelaki brengsek, Cho Kyuhyun. Apa kau pernah menghitung berapa banyak mantan kekasih yang kau tinggalkan karena Jihee? Well,, mungkin gadis-gadis itu memang tidak baik untukmu. Tetapi kurasa Minhyo sudah cukup baik untukmu! Dan apa kau juga akan melakukan hal yang sama pada gadis itu seperti mantan-mantanmu dulu?”

“Aku tidak akan meninggalkannya, hyung!” Bantah Kyuhyun.

“Bukan tidak, tetapi belum.” Ralat Sungmin masih dengan nada sinis. Kyuhyun mengepalkan tangannya untuk menahan emosi. Ia menatap Sungmin sebentar sebelum akhirnya keluar dari ruang latihan dengan membanting pintunya dengan keras. Sungmin terlihat menghela nafas panjang sembari menundukkan kepalanya.

“Apa yang kau katakan, Sungmin-ah? Kau membuat Kyuhyun sangat marah.” Ujar Leeteuk.

“Kau tidak tau apa-apa, hyung. Yang aku ucapkan semuanya benar. Hubungan Kyuhyun dan Minhyo belum lama, tapi entah sudah berapa kali Kyuhyun menyakiti Minhyo. Dan itu semua karena Kyuhyun lebih memikirkan perasaan Jihee.” Ujar Sungmin membuat beberapa member terperangah dan terkejut.

“Aku tidak menyalahkan Jihee dalam hal ini. Perasaan seseorang memang tidak bisa dihilangkan begitu saja. Hanya saja, seharusnya Kyuhyun bisa mengambil sikap terhadap Jihee. Apalagi sekarang Kyuhyun memiliki Minhyo.” Lanjut Sungmin. Beberapa member tampak mengangguk setuju dengan ucapan Sungmin. Keadaan ruang latihan tiba-tiba menjadi hening. Semua member tampak larut dalam pikiran mereka masing-masing.

 

~~~

 

Minhyo dan Sanghyun mengelilingi taman kota dengan suasana hening. Keduanya sibuk menatap pemandangan di sekitar serta beberapa anak kecil yang sedang bermain bola. Sesekali Minhyo tersenyum saat melihat ada anak yang terjatuh dan baju anak itu langsung kotor. Minhyo yakin, jika anak itu pulang nanti, ia pasti akan dimarahi ibunya habis-habisan.

“Akhirnya kau tersenyum juga.” Cetus Sanghyun cuek. Laki-laki itu membuang pandangannya dari Minhyo dan tampak menghirup udara di taman kota. Minhyo menatap Sanghyun dengan pandangan bertanya.

“Seperti baru pertama saja melihatku tersenyum.” Balas Minhyo.

“Memang.” Sahut Sanghyun.

“Mwo? Memangnya selama ini oppa tidak pernah melihatku tersenyum?” Protes Minhyo.

“Sejak aku menginjakkan kakiku di Seoul, ini pertama kalinya aku melihatmu senyum tulus seperti ini. Kemarin-kemarin kau memang tersenyum, tetapi senyummu dipaksakan sekali.” Ujar Sanghyun jujur.

“Benarkah? Mungkin hanya perasaanmu saja, oppa.” Kilah Minhyo. Sanghyun mencibir dan berpura-pura ingin menjitak kepala Minhyo. Membuat keduanya tertawa bersama. Sanghyun merangkul Minhyo dan mereka terus berjalan mengelilingi taman.

“Bagaimana perusahaan?” Tanya Minhyo.

“Perkembangannya semakin pesat. Kau tau, akhir-akhir ini setiap proyek di bawah nauanganku, aku selalu berhasil mengoalkannya.” Ujar Sanghyun bangga.

“Benarkah? Wahh,, ternyata bakat bisnis appa benar-benar turun padamu, oppa.” Puji Minhyo. Sanghyun tampak tersenyum malu.

“Seharusnya turun juga pada Chanyeol. Karena kami sama-sama laki-laki. Ia seharusnya membantuku membuat perusahaan semakin maju.” Ujar Sanghyun.

“Tetapi Chanyeol sudah memiliki mimpi tersendiri, oppa. Sejujurnya aku tidak tega jika harus melihatnya tidak bisa mencapai mimpi itu. Syukurlah sebentar lagi mimpinya akan menjadi kenyataan.” Minhyo tersenyum lega. Sanghyun ikut tersenyum. Tiba-tiba, Sanghyun menarik Minhyo ke dalam pelukannya. Laki-laki itu mendekap dengan erat adik perempuan satu-satunya itu. Minhyo awalnya terkejut, namun akhirnya membalas pelukan Sanghyun. Berada di pelukan Sanghyun benar-benar terasa nyaman. Namun tetap saja tidak senyaman berada di pelukan…….

“Kau sedang ada masalah apa?” Tanya Sanghyun masih dengan mendekap Minhyo. Minhyo menggeleng di dalam pelukan Sanghyun.

“Mencoba berbohong padaku?”

“Aku tidak berbohong, oppa..” Minhyo menjauhkan kepalanya dari dada Sanghyun. Namun tangan gadis itu masing melingkar di pinggang Sanghyun. Begitupun dengan tangan Sanghyun yang masih melingkar di punggung Minhyo.

“Aku tau bagaimana adikku. Aku hidup dengannya sudah 24 tahun.” Ujar Sanghyun sembari menatap Minhyo dengan intens. Minhyo membalas tatapan Sanghyun. Mencoba menimbang apakah ia harus bercerita pada Sanghyun. Tapi bagaimana jika tiba-tiba Sanghyun marah pada Kyuhyun? Masalah bisa bertambah panjang.

“Aku hanya sedang memikirkan seseorang.” Gumam Minhyo. Gadis itu menjatuhkan pandangannya pada dada Sanghyun. Mencoba menghindari kontak mata dengan laki-laki itu.

“Siapa? Kekasihmu?” Tanya Sanghyun sembari memberikan usapan pada punggung Minhyo.

“Entahlah..” Gadis itu menaikkan kedua bahunya membuat Sanghyun menatapnya dengan bingung.

“Bicara jangan setengah-setengah. Kau membuatku bingung.” Keluh Sanghyun.

“Mungkin bisa dikatakan orang itu kekasihku. Tetapi sikapnya membuatku bingung, oppa..”

“Memangnya sikap laki-laki itu bagaimana?”

“Dia lebih mementingkan perasaan seorang gadis yang dianggap sahabat olehnya. Tetapi sayangnya gadis itu memiliki perasaan lebih pada laki-laki itu. Berulang kali laki-laki itu mengatakan bahwa ia hanya mencintaiku. Tetapi sikap perhatiannya pada gadis itu membuat perasaanku terluka.” Jelas Minhyo.

“Apa perasaanku terlalu sensitif, oppa? Atau karena aku terlalu mencintai laki-laki itu?” Tanya Minhyo sembari menatap Sanghyun. Sanghyun tampak menghela nafas panjang.

“Jika laki-laki itu mengatakan dia mencintaimu. Kurasa kau harus mempercayai ucapannya. Mungkin saja sikap perhatiannya pada gadis itu memang hanya sebatas perhatian seorang sahabat.” Ujar Sanghyun.

“Tetapi laki-laki itu melakukannya bukan hanya satu kali, oppa. Dan lagi, gadis itu sepertinya sengaja melakukannya agar hubunganku dan laki-laki itu berantakan.” Keluh Minhyo.

“Berarti kesalahannya tidak terletak padamu atau laki-laki itu. Gadis itulah letak kesalahannya. Kurasa ia sengaja ingin menarik perhatian kekasihmu itu.” Kata Sanghyun.

“Apa yang harus aku lakukan, oppa? Sejujurnya, aku muak pada gadis itu. Tetapi aku tidak bisa melakukan apa-apa, mengingat kekasihku sangat menjaga perasaan gadis itu.”

“Kalian harus mencari jalan keluarnya bersama. Kurasa kau harus jujur pada kekasihmu, bahwa sikap gadis itu sangat mengganggumu. Jika laki-laki itu  sangat mencintaimu, ia akan mengambil tindakan atas keluhanmu.” Sanghyun mencoba memberi jalan.

“Begitukah?” Tanya Minhyo meyakinkan. Sanghyun mengangguk pasti.

“Terima kasih oppa atas sarannya.” Ujar Minhyo dengan tersenyum.

“Adik oppa tidak boleh terlihat murung lagi.” Balas Sanghyun sembari memberikan kecupan singkat di kening Minhyo dan kembali memeluk gadis itu. Lama mereka menikmati waktu kebersamaan mereka seperti itu, tanpa menyadari ada seseorang yang terus mengikuti mereka sedari tadi. Ia terus mengabadikan kebersamaan Sanghyun dan Minhyo dalam sebuah foto. Setelah mendapatkan beberapa foto yang diyakininya dapat berguna, orang itu tersenyum sinis.

“Ternyata kau bukan gadis baik-baik seperti yang kukira. Setelah ini, aku yakin oppa akan meninggalkanmu. Dasar gadis murahan.” Ujarnya sembari berlalu dari sana.

 

~~~

 

Dorm Super Junior hari itu terlihat sepi. Hanya tersisa Leeteuk, Eunhyuk, dan Kyuhyun. Member yang lain tampak sibuk dengan jadwal mereka di luar sana. Leeteuk dan Eunhyuk tampak menonton TV di ruang tengah. Sedangkan Kyuhyun berdiam diri di dalam kamarnya. Ia terus menatap layar ponselnya yang menampilkan wajah Minhyo dam dirinya di sana. Ia rindu gadis itu. Ia rindu gadis menyebalkan dan kekanakkan itu. Kyuhyun sudah tidak lagi mencoba menghubungi Minhyo. Ia membiarkan Minhyo menenangkan pikirannya terlebih dahulu, setelah itu baru dia akan menemuinya.

Nyonya Cho beberapa kali menghubungi Kyuhyun untuk menyuruh anaknya itu membawa Minhyo ke rumah mereka. Namun Kyuhyun selalu beralasan jika ia sedang sibuk dan tidak punya waktu luang. Seandainya saja password apartemen gadis itu tidak diganti, Kyuhyun pasti sudah bertemu dengan gadis itu sejak beberapa hari yang lalu. Mungkin Kyuhyun akan menemukan gadis itu sedang mengumpatnya seperti waktu dulu. Dan Kyuhyun bisa kembali memanfaatkan keadaan untuk menyuruh gadis itu menciumnya. Tetapi itu hanya seandainya. Sayangnya harapan Kyuhyun hanyalah sia-sia.

Ponsel Kyuhyun tiba-tiba menampilkan sebuah gambar pesan. Laki-laki itu sedikit berharap bahwa pesan itu adalah dari gadisnya. Dengan jantung yang berdegup kencang, Kyuhyun menekan gambar pesan itu hingga layar ponselnya kini berubah. Ia menghela nafas kecewa saat melihat nama Jihee tertera di sana. Dan dahinya sedikit berkerut karena Jihee termasuk jarang mengirimkannya pesan. Gadis itu lebih sering meneleponnya.

Isi pesan Jihee adalah beberapa foto dengan ukuran kecil. Membuat Kyuhyun lagi-lagi mengerutkan dahinya karena bingung dengan maksud dari Jihee mengirimkannya beberapa foto itu. Kyuhyun menyentuh salah satu foto hingga akhirnya foto itu menjadi lebih besar dan Kyuhyun dapat melihat dengan jelas objek apa yang ada di foto tersebut. Mata laki-laki itu tampak membesar dan tiba-tiba saja otot di seluruh tubuhnya mengeras. Ia memperbesar semua foto yang dikirim Jihee dan itu membuat aliran darahnya seolah terhenti. Rahang laki-laki itu mengeras dan urat-urat diwajahnya bermunculan secara tiba-tiba. Ia menggenggam dengan erat ponselnya itu hingga buku-buku kukunya memutih. Pikirannya seolah kacau. Yang ada dipikirannya saat ini adalah ingin membunuh objek yang ada di foto tersebut.

 

 

Minhyo masuk ke dalam kamarnya sembari membawa se-cup ramyeon yang baru saja di masaknya di dapur. Gadis itu naik ke atas ranjang dengan melipat kedua kakinya di sana. Ia membuka penutup cup ramyeon tersebut dan seketika asap putih terlihat mengepul di atasnya. Cacing-cacing di perut Minhyo seketika memberontak agar Minhyo cepat-cepat memindahkan isi di cup itu ke dalam perutnya. Minhyo memasukkan sumpit ke dalam cup, mengaduknya sebentar sebelum akhirnya kembali mengeluarkan sumpit itu bersama kumpulan mie yang sudah melembut. Suapan pertama membuat cacing-cacing di perut Minhyo semakin menjadi. Membuat gadis itu cepat-cepat mengambil suapan kedua dan bersiap memasukkan ke dalam mulutnya sebelum ponselnya berbunyi. Ia mengambil ponsel di atas meja dan melihat ada sebuah pesan. Setelah ia membuka pesan itu, barulah ia tau bahwa yang mengirimkannya sebuah pesan adalah Kyuhyun.

 

From: -Kyuhyun-

Datang ke dorm sekarang.

 

Minhyo mendengus saat melihat pesan singkat dari laki-laki itu. Siapa yang seharusnya mendatangi siapa? Kenapa Kyuhyun dengan seenaknya menyuruh gadis itu datang ke dorm? Bukankah seharusnya laki-laki itu yang datang ke apartemen ini dan meminta maaf pada Minhyo? Lagi-lagi gadis itu mendengus dan nafsu makannya tiba-tiba menghilang.

“Untung saja oppa sudah menasehatiku kemarin. Jika tidak, aku tidak akan mau ke sana.” Omel Minhyo pada ponselnya. Ia segera beranjak dari duduknya dan keluar dari kamarnya. Ia menemukan Sanghyun sedang menonton TV di ruang tengah.

“Oppa, kau mau ramyeonku tidak? Aku baru memakannya sedikit. Dan sekarang aku harus pergi.” Ujar Minhyo sembari menyodorkan cup ramyeonnya pada Sanghyun.

“Ahh,, kebetulan sekali aku sedang lapar.” Sanghyun dengan segera menyambut cup ramyeon Minhyo.

“Kau mau kemana?” Tanya Sanghyun.

“Ada sedikit urusan. Aku pergi dulu, oppa.” Pamit Minhyo.

“Hati-hati di jalan.”

“Ne.”

Minhyo terus mengumpat Kyuhyun di dalam hatinya selama perjalanan menuju dorm Super Junior. Ia kesal karena Kyuhyun selalu bertindak seenaknya. Seharusnya sekarang ia sedang bersantai sembari menikmati se-cup ramyeon. Jika saja gadis itu tidak merasakan perasaan rindu pada Kyuhyun, ia tidak mungkin mau disuruh datang ke dorm. Apabila nanti mereka sudah berbaikan, Minhyo berjanji akan mengomeli Kyuhyun karena menyuruh gadis itu dengan seenaknya.

Perjalanan yang dilaluinya dengan mengumpat Kyuhyun terasa lebih cepat. Hingga ia tanpa sadar sudah berada di depan dorm Super Junior. Gadis itu menghela nafas sebentar sebelum akhirnya menekan bel satu kali. Tidak perlu lama menunggu karena beberapa saat kemudian pintu terbuka dan menampilkan kepala Eunhyuk yang menyembul keluar. Eunhyuk terlihat senang saat melihat kehadiran Minhyo. Ia membuka pintu lebih lebar dan menarik Minhyo masuk.

“Akhirnya kau datang juga. Kyuhyun benar-benar frustasi karena kau tidak ada kabar.” Ujar Eunhyuk dengan posisi mereka masih di dekat pintu dorm.

“Ahh,, maafkan aku.” Sesal Minhyo.

“Tidak,, tidak.. Bukan salahmu, Minhyo-ya. Ayo masuk.” Ajak Eunhyuk dan dibalas anggukan oleh Minhyo. Mereka menuju ruang tengah dan Minhyo dapat melihat Kyuhyun serta Leeteuk sedang duduk di sana. Minhyo menatap Kyuhyun dan sedikit bergidik saat melihat tatapan laki-laki itu yang  mengerikan walaupun sebenarnya laki-laki itu sedang menatap TV.

“Kyuhyun-ah, kekasihmu datang.” Ujar Eunhyuk. Kyuhyun dan Leeteuk sama-sama menoleh.

“Annyeong, Minhyo-ssi.” Sapa Leeteuk.

“Annyeong, oppa.” Balas Minhyo.

“Dia bukan hanya kekasihku, hyung. Kekasihnya banyak di luar sana.” Ucap Kyuhyun membuat Minhyo, Leeteuk, dan Eunhyuk terkejut dengan ucapannya.

“Apa yang kau katakan?” Tanya Minhyo bingung sekaligus tidak terima dengan ucapan Kyuhyun.

“Tidak usah berakting di depanku. Kau pikir aku terlalu bodoh hingga bisa kau tipu?” Ujar Kyuhyun dengan sinis.

“Aku benar-benar tidak mengerti apa yang sedang kau bicarakan!” Suara Minhyo terdengar benar-benar kesal. Laki-laki ini benar-benar tidak tau diri. Dirinyalah sekarang yang seharusnya marah pada laki-laki itu. Bukan malah Kyuhyun yang marah dan berbicara asal seperti ini.

“Pantas saja kau menonaktifkan ponselmu dan sekalipun ponselmu aktif, kau tidak menjawab teleponku. Ternyata kau sedang sibuk dengan laki-laki lain.” Desis Kyuhyun.

“Mwo?!” Mata Minhyo benar-benar semakin membesar.

“Apa yang kau bicarakan, Kyuhyun-ah? Kenapa bicaramu melantur seperti itu?” Tanya Leeteuk bingung.

“Jangan ikut campur, hyung. Ini urusanku dengan gadis ini!” Kyuhyun tidak melepaskan pandangannya dari Minhyo.

“Kau tidak bisa menjaga mulutmu itu, Cho Kyuhyun? Kalau bicara jangan asal! Kau pikir aku gadis seperti apa?” Kata Minhyo marah. Kyuhyun tertawa sinis dan mengeluarkan ponselnya. Ia terlihat mengutak-atik ponselnya sebentar sebelum akhirnya memperlihatkannya kepada Minhyo. Dahi Minhyo berkerut saat melihat foto dirinya dan Sanghyun yang sedang berpelukan bisa ada di ponsel Kyuhyun.

“Kenapa? Terkejut?” Sindir Kyuhyun.

“Kenapa itu bisa ada di ponselmu?” Tanya Minhyo polos.

“Hahh,, apa ekspresi polos seperti itu pantas kau tunjukkan sekarang setelah ketahuan berselingkuh di belakangku?” Kyuhyun memutar bola matanya seolah jengah dengan tingkah laku Minhyo yang terlihat biasa saja. Padahal Kyuhyun mati-matian menahan diri untuk tidak menyakiti gadis ini.

“Mwo? Berselingkuh?” Minhyo menaikkan sebelah alisnya. Tiba-tiba saja gadis itu tertawa keras. Merasa geli dengan tingkah Kyuhyun yang menuduhnya berselingkuh. Minhyo memang tidak pernah bercerita pada Kyuhyun bahwa ia memiliki seorang kakak. Sehingga ia merasa wajar saja jika Kyuhyun bersikap seperti ini. Tetapi berselingkuh dengan kakak sendiri? Yang benar saja! Minhyo merasa dirinya masih normal. Kalaupun ia memang berniat berselingkuh, mungkin ia bisa memilih Siwon sebagai kandidatnya. Tetapi sekalipun pikiran itu tidak pernah terlintas di otaknya.

“AKU SEDANG TIDAK BERCANDA, MINHYO-SSI!!” Bentak Kyuhyun membuat tawa Minhyo dengan seketika terhenti. Minhyo menatap wajah Kyuhyun yang memerah karena menahan emosi.

“Pertama kali mendengar kau menyebutkan namaku. Terdengar aneh. Sepertinya aku mulai terbiasa dengan panggilan Nona Park.” Gumam Minhyo.

“Siapa laki-laki brengsek ini, huh?!” Tanya Kyuhyun pelan namun terdengar sangat tajam di telinga Minhyo.

“Brengsek kau bilang?! Punya hak apa kau menghina laki-laki itu brengsek? Kau bahkan tak mengenalnya!!” Emosi Minhyo mulai terpancing mendengar Kyuhyun menghina Sanghyun. Kyuhyun kembali tersenyum sinis dan berdiri dari duduknya. Ia berjalan mendekati Minhyo dan menatap gadis itu dengan tatapan mengintimidasi. Leeteuk dan Eunhyuk hanya bisa diam dan terlihat tidak mau ikut campur.

“Kau bahkan membelanya terang-terangan di depanku. Kau benar-benar mau mati?!”

“Tentu saja aku membelanya! Kaulah yang brengsek disini. Kau pikir, kau siapa?!” Tantang Minhyo. Mata gadis itu terlihat memerah.

“Cih! Dasar gadis murahan!” Dengus Kyuhyun. Minhyo merasa hatinya tertusuk pisau berkali-kali hingga hancur dan berdarah. Apa telinganya salah dengar? Kyuhyun mengatakan ia gadis murahan? Gadis itu mengepalkan kedua tangannya di samping tubuhnya. Menahan tangannya untuk tidak menampar Kyuhyun.

“Kau mau balas dendam padaku? Kau mau balas dendam karena Jihee?” Suara Kyuhyun tidak juga terdengar lembut. Kyuhyun dapat melihat mata Minhyo yang berkaca-kaca. Namun laki-laki itu seolah tidak peduli.

“Kau tidak mengetahui apapun, Kyuhyun-ssi.” Desis Minhyo.

“Ani. Aku mengetahui semuanya. Aku mengetahui kelakuan burukmu di luar sana. Kau tidak lebih dari seorang gadis brengsek yang menunjukkan wajah polosnya di hadapan semua orang.”

 

PLAKKK!!

 

Akhirnya tangan Minhyo pun tidak bisa tahan berada di samping tubuh gadis itu. Hingga akhirnya ia mendarat sebentar di pipi kanan Kyuhyun. Memberikan sebuah kenangan di pipi itu hingga berwarna merah. Terlihat kontras dengan kulit laki-laki itu yang berwarna putih. Leeteuk dan Eunhyuk merasa nafas mereka tercekat. Tidak ada yang berani melakukan itu pada Kyuhyun selama ini. Minhyo lah yang pertama. Dan mereka merasa terkejut  juga…..takjub.

Minhyo sebenarnya ingin menjelaskan siapa laki-laki di foto itu kepada Kyuhyun. Namun ia mengurungkan niatnya melihat respon laki-laki ini yang di luar batas. Bagaimana mungkin Kyuhyun dapat menilainya seburuk itu? Bukankah Kyuhyun mencintainya? Minhyo mendongakkan wajahnya saat merasakan airmatanya hendak mengalir. Tidak! Ia tidak mau menangis lagi karena laki-laki ini. Tetapi airmata itu seolah tidak mau mengerti dan malah mengalir dengan deras. Minhyo menyeka airmatanya dan memalingkan wajahnya.

“Hahh,, airmata sialan!” Gumamnya. Ia kembali menatap Kyuhyun yang terlihat marah karena tamparannya.

“Boleh aku tau kau mendapat foto itu darimana?” Tanya Minhyo.

“Aku rasa itu tidak penting untukmu.” Jawab Kyuhyun.

“Jihee?” Minhyo menyuarakan tebakannya. Kyuhyun diam dan terus menatap gadis itu.

“Ahh,, gadis itu benar-benar berhasil membuat hubungan kita berantakan.” Minhyo tersenyum miris.

“Jangan melimpahkan kesalahanmu pada orang lain.” Ujar Kyuhyun.

“Asal kau tau, gadis itulah yang brengsek disini. Bukan diriku!”

“Jaga ucapanmu!!” Bentak Kyuhyun. Minhyo tersenyum miris dan airmatanya mengalir semakin banyak.

“Baiklah. Sekarang apa maumu?” Tanya Minhyo.

“Pergi.” Ujar Kyuhyun.

“Mwo?”

“Pergi dan jangan pernah perlihatkan dirimu lagi dihadapanku!” Usir Kyuhyun. Minhyo menatap Kyuhyun dengan pandangan tidak percaya.

“Tarik kata-katamu itu, Kyuhyun-ssi. Jika kau menyesal dikemudian hari, aku tidak akan pernah mentolerir itu.” Kata Minhyo.

“Aku tidak akan pernah menarik kata-kataku. Aku akan lebih menyesal jika mempertahankan gadis peselingkuh sepertimu.” Balas Kyuhyun yakin. Minhyo tampak menghela nafas dan menundukkan kepalanya. Mencoba untuk tidak terlihat lemah di hadapan laki-laki yang sudah menginjak harga dirinya ini.

“Arraseo. Ku harap kau tidak akan pernah menyesal dengan keputusanmu itu, Cho Kyuhyun-ssi. Aku akan pergi dari hidupmu…. Aku akan pergi…” Minhyo membalikkan badannya dan melangkah pelan meninggalkan Kyuhyun. Airmatanya semakin banyak mengalir. Ini menyakitkan untuknya. Tidak pernah terlintas dipikirannya untuk berpisah dengan Kyuhyun. Gadis itu terlalu mencintai laki-laki brengsek itu.

Langkah Minhyo terhenti saat ia merasakan ada yang menggenggam lengannya. Minhyo mendongak dan menemukan Eunhyuk yang sedang menatapnya dengan tatapan sedih. Eunhyuk menggelengkan kepalanya di hadapan Minhyo, dan Minhyo sangat mengerti arti gelengan kepala Eunhyuk. Eunhyuk memintanya untuk tidak pergi.

“Haruskah kalian memilih jalan ini? Tidak bisakah bicarakan dengan baik-baik?” Tanya Eunhyuk sembari menatap Kyuhyun yang sedang menatap dinding dengan pandangan kosong.

“Mungkin saja ini salah paham.” Ujar Eunhyuk lagi.

“Biarkan dia pergi, hyung. Kekasihnya di luar sana sedang menunggu.” Ucap Kyuhyun. Airmata Minhyo semakin banyak mengalir mendengar ucapan Kyuhyun. Hatinya yang berdarah seperti disirami air jeruk dingin yang membuatnya terasa sangat perih.

“Kyuhyun-ah!” Suara Eunhyuk terdengar kesal.

“Aku benar-benar menyesal memiliki kekasih brengsek seperti dia.”

“CHO KYUHYUN!!” Bentak Eunhyuk marah. Eunhyuk kesal karena Kyuhyun benar-benar tidak memikirkan perasaan Minhyo sekarang. Apa ia tidak melihat gadis itu sudah berlinang airmata hingga wajahnya basah? Eunhyuk yakin mereka hanya salah paham. Dan itu bisa di selesaikan secara baik-baik.

Eunhyuk merasakan tangannya yang menggenggam lengan Minhyo terlepas. Ia melihat Minhyo yang melepaskan tangannya dari lengan gadis itu. Minhyo mendongak dan kembali menatap Eunhyuk. Dengan sesegukan, gadis itu mencoba tersenyum di hadapan Eunhyuk. Mencoba meyakinkan bahwa ia baik-baik saja. Setelahnya, Minhyo melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda tadi. Ia benar-benar keluar dari dorm. Benar-benar meninggalkan laki-laki yang sangat dicintainya. Cho Kyuhyun.

“Kau akan menyesal, Kyuhyun-ah…” Ujar Eunhyuk. Kyuhyun tidak memperdulikan ucapan Eunhyuk dan melangkah menuju kamarnya. Tidak lupa ia menutup pintu dengan suara bantingan yang keras.

 

 

 

Sanghyun berdiri dari duduknya saat melihat Minhyo masuk ke dalam apartemen dengan menangis. Sangat terkejut melihat keadaan adiknya yang sangat berbeda saat ia berpamitan pergi tadi. Minhyo saat ini juga sedang menatapnya dengan wajah yang basah dan bahunya yang bergetar hebat. Sanghyun benar-benar bersumpah akan memberikan pelajaran pada siapa saja yang sudah membuat adiknya seperti ini.

“Hyo-ya…”

“O–oppa…” Minhyo segera berlari dan memeluk Sanghyun dengan erat. Tangis gadis itu kembali pecah dan terdengar sangat menyedihkan. Kaos yang dipakai Sanghyun menjadi basah karena airmata Minhyo yang terlalu banyak mengalir.

“Oppa….” Isak Minhyo. Sanghyun mengusap punggung serta kepala gadis itu. Mencoba memberikan ketenangan agar tangisnya sedikit reda.

“Benar-benar menyakitkan oppa… Dadaku terasa sangat sesak..”

“Sssttt… Tenang dulu, sayang. Tenangkan dirimu.” Sanghyun menggiring Minhyo untuk duduk di sofa agar terasa lebih nyaman. Minhyo masih terus menangis di dalam pelukan Sanghyun untuk waktu yang cukup lama. Hingga akhirnya hanya terdengar isakan kecil, dan Sanghyun melepaskan pelukannya. Ia dapat melihat mata Minhyo yang bengkak, hidung berwarna merah, dan bibir yang pucat.

“Apa yang terjadi?” Tanya Sanghyun pelan.

“Aku mau pulang.” Ujar Minhyo dan membuat Sanghyun bingung.

“Pulang? Bukankah kau sekarang sudah berada di apartemen?”

“Aku mau pulang ke London.” Jelas Minhyo.

“Mwo? Kenapa dadakan seperti ini?” Sanghyun terlihat sangat terkejut.

“Aku mau pulang, oppa! Aku mau pulang.” Ucap Minhyo dengan airmata yang kembali mengalir. Sanghyun menghela nafas panjang.

“Kau yakin?”

“Aku yakin. Aku tidak mau melihat laki-laki itu lagi. Aku benar-benar membencinya!” Isak Minhyo. Sanghyun kembali menghela nafas dan mulai mengerti siapa yang menyebabkan adiknya seperti ini. Kalau saja ia tau laki-laki itu siapa dan tinggal dimana, mungkin Sanghyun sudah mendatanginya. Sialnya ia tidak tau dan tidak mungkin menanyai itu pada Minhyo dengan keadaannya yang seperti ini.

“Aku benar-benar mau pulang, oppa. Kalau oppa belum mau pulang, aku akan pulang sendiri.” Ujar Minhyo dan segera berdiri dari duduknya. Sanghyun dengan cepat menahan tangan gadis itu.

“Kita pulang bersama.”

 

~~~

 

Suasana di dalam dorm terlihat seperti biasa saja. Member yang kemarin tidak melihat pertengkaran Kyuhyun dan Minhyo memang tidak mengetahui apapun karena Leeteuk, Eunhyuk, dan Kyuhyun sendiripun tidak memberitahukannya kepada mereka. Hanya saja, mereka sedikit menyadari bahwa hubungan Kyuhyun dan Eunhyuk terasa ada yang mengganjal. Kedua orang itu tidak pernah bertegur sapa dan terlihat saling acuh.

Donghae pernah bertanya pada Eunhyuk, tetapi laki-laki yang pintar menari itu enggan mengatakan apapun. Hingga akhirnya member lain hanya bisa menebak-nebak apa yang sedang terjadi pada Eunhyuk dan Kyuhyun. Mungkinkah Kyuhyun menghabiskan susu stroberi Eunhyuk yang berada di dalam kulkas? Atau Eunhyuk mengacaukan permainan Kyuhyun di PSPnya? Leeteuk yang mengetahui semuanya pun seolah menutup mata dan berpura-pura tidak tau apapun.

Bel dorm berbunyi pertanda ada tamu yang sedang berkunjung. Hari masih pagi tapi beberapa member sudah terlihat rapi dengan pakaian mereka. Shindong sedikit berlari kecil menghampiri pintu dorm. Ia membuka pintu dan menemukan Jihee yang sedang tersenyum. Shindong ikut tersenyum namun sedikit canggung. Mengingat pembicaraan seluruh member saat di ruang latihan waktu itu.

“Selamat pagi, oppa..” Sapa Jihee.

“Pagi..” Balas Shindong. Shindong mempersilahkan Jihee masuk dan gadis itu langsung berjalan ke arah dapur. Sepertinya ingin menyiapkan sarapan untuk para member karena ia dengan segera memakai apron dan mengambil beberapa peralatan memasak.

Biasanya, para member memang tidak terlalu memperdulikan Jihee jika gadis itu sedang memasak. Mereka hanya harus menunggu hingga masakan selesai dan mereka siap menyantapnya. Seperti halnya hari itu, Shindong, Ryeowook, Yesung, Donghae, serta Siwon masih sibuk menonton TV sembari menunggu Jihee memasak.  Member yang lain masih berada di dalam kamar mereka. Entah masih tidur atau sudah bangun.

Jihee menata semua masakan yang sudah di buatnya di atas meja makan. Ia tampak menatap puas makanan-makanan yang ada di atas meja. Entah mengapa, hari itu ia merasa sedikit bangga karena bisa menyiapkan sarapan untuk para member. Padahal semua juga tau bahwa ia biasa melakukan itu.

“Sarapan sudah siap!!” Ucap Jihee sedikit keras agar terdengar oleh para member. Gadis itu melepaskan apron yang dipakainya dan kemudian mengambil minum di dalam kulkas. Member yang berada di ruang tengah berbondong-bondong mendatangi meja makan dan duduk di kursi-kursi kosong. Leeteuk, Sungmin, serta Kyuhyun yang berada di dalam kamarpun juga sudah keluar dan menyusul ke meja makan. Wajah Kyuhyun terlihat tidak bersemangat sama sekali. Laki-laki itu biasanya kurang tidur dan sekarang semakin bertambah kurang tidur semenjak hubungannya berakhir dengan Minhyo. Ia benar-benar tidak bisa melupakan gadis itu. Dan Kyuhyun merasa kesal karena itu. Sebenarnya ia tidak berniat keluar kamar, tetapi Sungmin memaksanya hingga mau tak mau ia mengikutinya.

“Dimana Eunhyuk oppa? Biasanya kalau soal makan dia nomor satu.” Kata Jihee dengan tersenyum kecil.

“Sebentar lagi juga keluar.” Ujar Donghae. Dan sesuai dengan perkataan Donghae tadi, beberapa saat kemudian Eunhyuk keluar dari kamar dengan pakaian rapi. Laki-laki itu berjalan pelan ke arah meja makan.

“Oppa, ayo makan! Kalau tidak makanannya akan dihabiskan oleh Shindong oppa.” Ujar Jihee. Eunhyuk mendengus kasar. Ia menatap Kyuhyun dengan tajam. Namun Kyuhyun sama sekali tidak menyadari tatapan itu, karena laki-laki itu sedang sibuk berkutat dengan nasi putih di hadapannya. Setelah merasa puas menatap tajam Kyuhyun, Eunhyuk beralih menatap tajam Jihee. Membuat gadis itu merasa takut melihat tatapan Eunhyuk yang tidak seperti biasanya.

“A–ada apa d–denganmu, o–oppa?” Tanya Jihee terbata.

“K-kau tidak m–ma-mau m–makan?” Tawar Jihee lagi mencoba menghilangkan rasa takutnya.

“Aku tidak akan pernah mau memakan masakan dari gadis perusak hubungan orang!” Ujar Eunhyuk ketus dan segera berlalu dari meja makan untuk keluar dari dorm. Para member yang sedang melahap sarapan mereka seketika berhenti mengunyah dan bergerak. Sangat terkejut dengan apa yang baru saja diucapkan Eunhyuk. Hanya Leeteuk dan Kyuhyun yang sangat mengerti arti ucapan dari Eunhyuk tadi. Beberapa member mencoba mendongak dan menatap Jihee. Mereka dapat melihat wajah gadis itu yang terlihat tegang dan memucat. Serta kedua tangan gadis itu yang terlihat saling menggenggam erat.  Mereka semakin yakin, bahwa ada yang tidak beres disini.

~~~

–To Be Continued–

66 thoughts on “Trust Me (FF Request) – Part 8

  1. Ya amoun jihe bner bner kterlaluan sedih baca minhyo yg dihina sma kyuhyun nyesek asli di bilang wanita murahan sma kekasih sendri :”(
    Pengen bunuh jihe 😦 kyuhyun bakalan nyesel bner kata enhyuk sma sungmin haah eoni ditunggu oart selanjutnya :p

  2. Jihee benar2 evil dan menyebalkan, Kyu oppa benar2 kena jebakannya Jihee.. Minhyo sabar, pasti suatu saat nanti Kyu oppa akan menyesal krn keputusannya memutuskan Minhyo dan lbh percaya pd foto2 yg diberikan Jihee tanpa th penjelasan jelas dari Minhyo ttg siapa Sanghyun

  3. hai thor, aku reader baru ff ini, seru deh ceritanya. jihee nyebelin sumpah!
    minhyo beneran balik ke london, yah yah trus kyu oppa gimana?
    next part cepet publish ya thor sebelum pingsan penasaran nih hehe 😀

  4. YEAYYY!!! Si author pacarnya siwon ini *aku istrinya yaa* mengabulkan permintaan readers untuk publish next part dengan cepat!!!
    btw, feelnya kena banget!! aku ampir nangis pas kyuhyun ngata2in Minhyo. dan JiHee.. sudahlah.. jadian sama yang lain! ngerusak aja!
    Next part, dont be late yaa..

  5. tega banget bilang kayak gitu
    dangkal banget kepercayaannya sama pasangan masing2
    minhyo pulang ke london biarin aja biar tau rasa tuh sich itu 😦

  6. Bener bener kebawa suasana banget baca ceritanya apalagi pas bagian minhyo di bentak sama kyuhyun.
    Bener bener keren eonni bener2 bikin penasaran
    Ditunggu part selanjutnya ya eon, please jgn lama2

  7. Duh, kasihan minhyo.. jihee jahat bgt dech.. pasti kyuhyun nyesel bgt dech, klo tau sebenarnya.. penasaran ama lanjutannya.. d tunggu ya..

  8. hai
    cm mw ksh tw klo gimpo buat penerbangan domestik
    jd klo si kakak dr inggris nggak mngkn dunk klo bandaranya di gimpo
    yg internasional itu bandara incheon
    oh ya aq new reader yg br bc trust me
    thanks yah krn kamu rajin ngepost itu ff sgt menghibur aq yg terbaring di RS
    ingin sekali rasanya komen tp segala gadget aq disita ibu
    ntar klo aq dh sembuh aq jg mau mule baca karyamu yg lain
    namamu ineke y?aq g usah pk embel2 panggilan ya krn aq yakin aq lbh tua dr kamu, hebatlah kamu msh muda udah bs berimajinasi sejauh itu, dulu aq ngapain aja ya hahaha
    oke sekian dulu komenan dr aq, bahaya klo ibu aq tw aq ol

    • makasih atas infonya, eon 😀
      iya namaku ineke,, salam kenal ya^^
      semoag cepet sembuh dari sakitnya 🙂
      makasih banget udah nyempetin buat baca ff aku biarpun lagi sakit 😀

  9. woaah
    setelah lama gak ngunjungin blog ini, ternyata udah ampe part 8
    uuh semakin menegangkan deh,
    next part gapake lama ya eon^^
    keep writing{}

  10. ya ampun nyesek banget tuh, berasa banget nyeseknya minhyo
    tega banget deh si evil ngomong kayak gitu
    ntar pasti nyesel banget si minhyo balik ke london, lihat aja…

    asli pengen nusuk sih jihee, jahat banget..
    mang enak, dibenci sama hyukppa, rasain…

  11. yak!! kesel sekali sama jihee tu -.-
    minta di cakar deh mukanya -.-
    klo aja kyu gak bilang minhyo cewek murahan, pst minhyo bakalan kasi tau siapa yang dipeluknya -_-
    yah 😦
    minhyo beneran pergi ke london ya? kyu gak cegah? 😦

  12. biar tau rasa tuh jihee! ngeselin sumpah!! menyebalkan!

    kyu juga, malah langsung kalap baru liat poto’a tnpa minta kejelasan dari minhyo!!

  13. kyu lo bkal bener2 nyesel sekarang, ud ngatain minhyo yg enggak2 dan percaya sm foto yg di kirim jihee trus ngebiarin minhyo pergi,,, sumpah gue pengen nyekek jihee karna ulah nya…

  14. Kyuhyun ah lu bkl nyesel senyesel nyeselnya jirr aku kesel bgt sumpah deh rasanya ini udh kya air yg bru mendidih msh panas klo kna bikin melepuh

    Eunhyuk oppa seranghae 💋💋💋💃💃💃💃💃

Leave a reply to maniakff Cancel reply