Love or Not? – Part 4

Love or Not? – Part 4

Author : Choineke

Judul : Love or Not?

Cast : Choi Siwon, Choi Yongri (OC)

Sub cast : Song Hyerim (OC), Choi Seunghyun, Cho Kyuhyun, Lee Hyomoon (OC) .

Genre : Romance

Length : Chapter

Rating : PG-17

Note : Happy reading!!!^^

 

Aku menyadari satu hal akhir-akhir ini. Hanya pelukan dan ciuman dariku yang mampu membuatmu tenang. –Choi Siwon–

 

Author POV

“Noona, apa yang membuatmu datang kemari hari ini?” Tanya Myungsoo ketika dia dan Yongri berada di ayunan yang berada di taman rumahnya.

“Kenapa? Apa kau tidak suka?” Tanya Yongri balik, sembari merangkul tubuh mungil Myungsoo.

“Ani, noona. Aku sangat suka.” Jawab Myungsoo.

“Hari ini hatiku sedang tidak baik. Makanya aku ingin bertemu denganmu.” Ujar Yongri sembari tersenyum.

“Eum.. Apa hyung yang membuat hatimu tidak baik?” Tanya Myungsoo lagi. Lagi-lagi Yongri tersenyum.

“Aniyo. Kenapa kau bisa bicara begitu?”

“Entahlah, karena ku pikir hyung itu suka sekali menganggu noona.” Yongri tertawa pelan. Bahkan Myungsoo pun tau jika Siwon suka sekali menganggunya.

“Mau jalan-jalan?” Tanya Yongri pada Myungsoo.

“Jinjja? Aku mau sekali noona!” Ucap Myungsoo antusias.

“Arra, bersiaplah.” Ujar Yongri.

“Bagaimana dengan hyung?” Tanya Myungsoo.

“Biarkan saja.” Jawab Yongri cuek.

“Andwae, noona! Kasian lihat hyung jika di tinggal sendiri. Ajak hyung juga ya noona..” Pinta Myungsoo dengan memelas. Yongri sebenarnya sangat-sangat ingin menolak. Siwon itu pasti hanya akan menghancurkan kegiatan jalan-jalannya bersama Myungsoo. Tapi bagaimana jika sudah di berikan tatapan memelas dari bocah super lucu? Sanggup menolak? Tidak untuk Yongri.

“Arraseo.” Putus Yongri akhirnya.

 

 

Siwon, Yongri dan Myungsoo sore itu berada di taman bermain. Siwon dan Yongri sedari tadi sibuk mengikuti Myungsoo kemanapun anak itu bermain. Tidak ada kilatan lelah sedikitpun di wajah mereka. Padahal jika di tanya pada kaki mereka, mereka pasti sudah akan meronta. Myungsoo merupakan bocah yang sangat aktif. Tapi tidak bisa di pungkiri juga jika kedua orang itu bahagia setiap kali melihat tawa Myungsoo. Tawa yang ceria serta sangat tulus tanpa beban.

“Myungsoo kau tidak lelah?” Tanya Siwon yang saat ini tengah duduk di ayunan bersama Yongri dan juga Myungsoo.

“Lelah, hyung. Tapi aku senang. Gomawoyo noona.” Ujar Myungsoo.

“Hanya Yongri saja?” Gerutu Siwon.

“Aish kekanakkan!” Geram Yongri.

“Ne, kau juga hyung.” Ucap Myungsoo akhirnya. Siwon tersenyum senang. Persis seperti anak yang di beri permen oleh ibunya.

“Karena sudah terlanjur berada di luar. Malam ini kita makan di restoran saja. Bagaimana?” Tanya Siwon pada dua orang itu.

“Noona bagaimana?”

“Terserah kalian saja.” Ujar Yongri.

“Kajja kita kembali ke mobil. Ini sudah jam 6 sore.” Kata Siwon seraya beranjak turun dari ayunan. Yongri dan Myungsoo mengikuti Siwon yang sudah turun terlebih dahulu.

 

Pukul 7 lewat 15 menit, ketiga orang itu sampai pada sebuah restoran Italia yang cukup terkenal. Mereka memilih tempat duduk yang agak pojokkan kemudian memesan makanan. Pelayan yang sedang melayani mereka, tidak henti-hentinya menatap Siwon. Karena kebetulan pelayan tersebut seorang wanita. Pelayan itu menatap kagum pada ketampanan Siwon.

“Maaf agasshi, kenapa Anda melihat saya terus?” Ujar Siwon risih. Pelayan itu tampak salah tingkah.

“Eh? Mianhada Tuan. Apa Anda terganggu?” Tanya pelayan itu.

“Kau lihat yeoja yang duduk di hadapanku ini? Dia kekasihku, apa kau ingin aku terkena masalah karena terus menatapku?” Ucap Siwon yang berhasil membuat Yongri ternganga. Sedangkan Myungsoo tertawa senang.

“Jinjjayeo? Ah maafkan saya, Nona. Sungguh saya minta maaf. Saya tidak tau jika Tuan ini sudah memiliki kekasih. Sekali lagi saya minta maaf.” Ujar pelayan itu membuat Yongri tidak enak sendiri.

“Ne. Gwenchana.” Balas Yongri. Yongri memberikan tatapan tajam pada Siwon dan di balas cengiran oleh Siwon. Membuat Yongri bertambah jengkel.

“Kenapa harus bawa-bawa aku?” Ucap Yongri geram setelah pelayan itu meninggalkan mereka.

“Boleh aku bertanya?” Tanya Siwon seolah tidak memperdulikan kekesalan Yongri. Yongri diam tidak berniat menjawab pertanyaan Siwon.

“Kenapa kau tidak pernah menatapku seperti wanita-wanita lain menatapku?” Tanya Siwon penasaran. Yongri tertawa geli.

“Haruskah aku melakukannya? Untuk apa? Merusak mata!”

“Ya! Apa maksudmu?” Siwon tidak terima.

“Maaf saja, Tuan Choi. Aku bukan wanita-wanita buta itu. Jadi jangan mengharapkan apa-apa padaku.”

“Cih! Percaya diri sekali. Kau pikir aku mengharapkanmu, eoh? Aku kan hanya bertanya.” Balas Siwon kesal.

“Sudah-sudah! Kenapa jadi ribut?” Myungsoo menengahi. Siwon dan Yongri langsung menutup mulut karena menahan kesal hingga makanan datang dan mereka selesai makan. Ketiga orang itu berjalan keluar restoran untuk pulang. Namun tiba-tiba Myungsoo merengek minta di belikan es krim. Maka dari itu mereka berjalan sebentar mengitari toko-toko di sana untuk membeli es krim. Setelah mendapatkan es krimnya, Myungsoo terlonjak senang. Sampai-sampai ia tidak sengaja menabrak seorang laki-laki bertubuh besar.

“Ya! Kau mau cari mati, huh?” Bentak laki-laki itu pada Myungsoo. Myungsoo yang ketakutan segera berlari menuju Siwon.

“Myungsoo kenapa?” Tanya Siwon bingung.

“Kemari kau anak kecil! Lihat bajuku kotor bodoh!” Umpat laki-laki itu. Siwon dan Yongri segera mengedarkan pandangan mencari sumber suara. Mereka sedikit bergidik ketika melihat laki-laki bertubuh besar itu menghampiri mereka. Belum lagi di sekitarnya terdapat tato yang cukup menyeramkan.

“Apa yang terjadi?” Tanya Siwon pada laki-laki itu.

“Anak bodoh itu mengotori bajuku!” Jawab laki-laki itu.

“Ah mianhada agasshi. Adik saya tidak sengaja.” Ujar Siwon.

“Tidak sengaja? Kalau begitu aku ingin memukulnya satu kali dan aku akan mengatakannya tidak sengaja.” Kata laki-laki itu sembari menunjukkan seringaiannya.

“Ya! Kau itu laki-laki. Tubuhmu besar. Kau tidak malu memukul anak kecil, huh?” Ucap Yongri kesal.

“Apa kau bilang?” Laki-laki itu semakin mendekat dan hendak memukul Yongri, namun dengan cepat Siwon menangkis tangannya.

“Jangan pernah menyentuhnya, Tuan. Bukankah saya sudah minta maaf atas kesalahan adik saya. Kenapa harus di perbesar.” Ucap Siwon berusaha tenang. Myungsoo sendiri sudah mencengkram jeans bagian paha Siwon karena ketakutan.

“Kau pikir dengan maaf bisa selesai?” Tantang laki-laki itu.

“Lalu kau mau apa? Berkelahi?”

“Kenapa tidak.” Laki-laki itu segera menengok ke belakang. Karena penasaran, Yongri dan Siwon juga ikut menengok ke arah belakang laki-laki itu. Sial! Ternyata ada dua laki-laki lagi yang bertubuh sama dengan laki-laki pertama sedang mendekati mereka. Sepintar-pintarnya Siwon berkelahi, ia tidak mungkin menang melawan mereka. Siwon segera mengambil ancang-ancang untuk lari. Di gendongnya Myungsoo menggunakan tangan kiri. Sedangakan tangan kanannya perlahan meraih tangan kiri Yongri, kemudian menautkan jari-jari mereka. Yongri menggenggam erat tangan Siwon. Menyalurkan rasa ketakutannya. Tepat saat dua laki-laki itu sampai di tempat mereka, Siwon segera menarik tangan Yongri dan berlari sekencang-kencangnya.

“YA JANGAN LARI!!” Teriak laki-laki itu sembari mengejar mereka. Siwon dan Yongri terus berlari menjauhi pria-pria yang sepertinya preman itu agar tidak mendekat. Namun sialnya sudah 15 menit mereka berlari, preman-preman itu tak kunjung jera juga. Siwon segera menarik Yongri ke arah sebuah gang sempit. Mereka menghentikan langkah mereka sebentar. Siwon segera menghadap ke arah Yongri.

“Kau dan Myungsoo harus pergi!” Ujar Siwon.

“Apa maksudmu?” Tanya Yongri bingung.

“Setidaknya jika aku tertangkap, kalian berdua tidak akan terancam.”

“Apa kau gila? Aku tidak mau!” Tolak Yongri.

“Yongri…”

“Kau bisa mati, Siwon. Apa kau tidak memikirkan dirimu?” Ucap Yongri yang sudah mulai ingin menangis. Siwon segera menangkup pipi Yongri menggunakan sebelah tangannya.

“Percaya padaku. Aku akan baik-baik saja.” Ujar Siwon. Yongri menggeleng keras bersamaan dengan setetes airmatanya yang jatuh. Siwon mengecup singkat bibir Yongri.

“Tidak ada waktu lagi.” Siwon segera menurunkan Myungsoo.

“Siwon…” Ucap Yongri memelas.

“Aku bilang percaya padaku.” Ujar Siwon meyakinkan.

“Disini kalian rupanya..” Ujar preman itu yang telah menemukan mereka.

“Yongri, ayo cepat.” Kata Siwon mulai panik.

“Tapi…”

“PALLI!” Bentak Siwon. Akhirnya Yongri menggandeng tangan Myungsoo dan segera berlari dari sana.

“Lawan aku brengsek!” Ujar Siwon. Preman-preman itu menyeringai dan mengeluarkan pisau lipat mereka.

“Brengsek!” Umpat Siwon yang bertambah panik. Melawan ketiga orang itu saja belum tentu menang apalagi mereka memegang pisau? Bisa mati konyol. Para preman mulai mendekat. Beruntung, Siwon berhasil menendang perut preman yang paling depan. Selanjutnya Siwon mendaratkan pukulannya pada pipi preman kedua. Dan preman ketiga malah menggoreskan pisaunya pada lengan kanan Siwon yang langsung mengakibatkan darah mengucur dari sana.

“Akhh!!” Erang Siwon menahan sakit. Tidak di sia-siakan oleh preman pertama, ia langsung menendang perut Siwon. Merasa belum puas karena tidak mampu membuat Siwon terjatuh, preman kedua dan ketiga mendaratkan pukulan mereka pada pipi, rahang, serta sudut bibir Siwon hingga membuat Siwon tersungkur. Siwon berusaha bangun dan berhasil. Pandangannya sedikit berkunang mengingat darah terus keluar dari lengannya. Siwon masih berhasil membuat ketiga preman itu tersungkur. Namun sepertinya preman-preman itu masih memiliki banyak tenaga. Sebelum preman itu kembali bangkit, Siwon segera berlari meninggalkan tempat itu secepat yang ia bisa. Beruntung, ia melihat mobilnya yang ia parkirkan di depan restoran Italia tempat mereka makan tadi. Dengan cepat Siwon memasukki mobilnya dan melaju dengan kencang.

 

 

Di rumah Siwon, Yongri terus mondar mandir sambil menangis memikirkan keadaan Siwon. Myungsoo sedang duduk di sofa dekat Yongri, juga dengan menangis terisak. Ia merasa bersalah karena tidak hati-hati dan menyebabkan ini semua. Yongri menghampiri Myungsoo dan memeluk bocah itu.

“Noona ini salahku. Salahku, noona. Bagaimana dengan hyung?” Isaknya.

“Ssttt.. Ini bukan salahmu. Gwenchana-gwenchana.” Yongri mencoba menenangkan.

“Sebaiknya kau pergi tidur.” Ujar Yongri. Myungsoo menggeleng.

“Aku ingin menunggu hyung.”

“Tidak. Kau butuh istirahat sayang.”

“Tapi noona……”

“Kau ingin membantahku?” Myungsoo menggeleng. Yongri memaksakan senyumnya dan mengecup kening Myungsoo. Yongri menyuruh salah satu pelayan untuk menemani Myungsoo tidur. Cukup lama Yongri menunggu kedatangan Siwon, hingga akhirnya ia mendengar suara mesin mobil memasuki perkarangan rumah Siwon. Yongri segera melihat keluar dan ia bernafas lega ketika melihat itu mobil Siwon. Yongri segera berlari dan memeluk Siwon ketika namja itu baru keluar dari mobil. Siwon hanya mampu tersenyum melihat kekhawatiran dari gadis itu. Yongri melepas pelukannya dan melihat keadaan Siwon.

“Astaga wajahmu! Tanganmu Siwon!!” Pekik Yongri histeris ketika melihat darah yang keluar dari lengan Siwon.

“Myungsoo mana?” Tanya Siwon.

“Dia sudah tidur.”

“Baguslah. Aku tidak ingin dia khawatir melihatku seperti ini.” Ujar Siwon.

“Siwon kita harus kerumah sakit, kau berdarah.” Ucap Yongri panik.

“Aku tidak apa-apa. Ayo masuk.” Yongri membantu Siwon berjalan masuk ke dalam rumah serta menuju kamarnya. Yongri segera membantu namja itu berbaring dan mengambil obat-obatan serta alat untuk mengompres. Yongri duduk di pinggir kasur dan melepas dengan perlahan kaos yang dipakai Siwon. Menyisahkan kaos tanpa lengan berwarna hitam yang di pakai Siwon di dalam kaos yang sudah berlumuran darah itu. Yongri mulai membersihkan darah pada lengan Siwon. Sejujurnya Yongri merasa mual mencium baru darah segar milik Siwon. Namun ia tidak mungkin meninggalkan Siwon dan membiarkannya dalam keadaan seperti ini.

“Akhh pelan sedikit. Sakit sekali.” Rintih Siwon.

“Sudah ku bilang kita ke rumah sakit. Lukamu bisa bertambah parah.” Bujuk Yongri.

“Tidak. Aku tidak mau.” Tolak Siwon.

“Seharusnya aku tidak meninggalkanmu.” Ujar Yongri yang mulai kembali menangis.

“Lalu membiarkanmu seperti diriku? Tidak akan pernah aku lakukan.” Jawab Siwon.

“Setidaknya kau tidak sendirian seperti ini.” Kata Yongri asal.

“Bodoh.” Kata Siwon kesal.

“Berhentilah menangis.” Ujar Siwon.

“Aku ketakutan bodoh. Apa kau tidak tau aku hampir mati memikirkan keadaanmu. Bagaimana jika kau mati di tangan pria-pria itu.” Siwon berusaha bangkit dari baringnya dan segera memeluk Yongri. Bermaksud untuk menenangkan yeoja itu. Yongri membalas pelukan Siwon dengan sangat erat. Tangisnya kembali pecah. Membuat bahu Siwon basah.

“Jangan pernah lakukan ini lagi, kumohon.” Pintanya lirih. Siwon mengusap kepala Yongri dan mengecup kepala bagian sampingnya.

“Aku baik-baik saja. Cukup percaya padaku.” Ujar Siwon menenangkan. Yongri mengangguk. Siwon melepas pelukannya dan menatap wajah Yongri.

“Bukankah sudah ku bilang jangan pernah menangis lagi? Kenapa tidak pernah mendengarkanku?” Ucap Siwon sembari menyeka airmata Yongri.

“Berbaringlah. Aku belum selesai mengobati lukamu.” Ujar Yongri. Siwon menurut dan kembali berbaring.

“Aku tidak bisa mengantarmu pulang. Tapi aku akan menelepon Seunghyun untuk menjemputmu disini.”

“Aku bisa pulang sendiri.”

“Apa kau pikir aku pria brengsek? Bagaimana jika preman itu menemukanmu dan mereka menyakitimu? Kau pikir aku akan memaafkan diriku sendiri? Jangan pernah membantah ucapanku.” Omel Siwon panjang lebar, membuat Yongri kesal. Yongri menekan kuat pipi Siwon yang membiru karena kesal. Membuat Siwon mengerang kesakitan.

“Apa yang kau lakukan?? Itu sakit. Neomu paboya!!” Jerit Siwon.

“Sedang sakit saja kau tetap cerewet dan mengesalkan.” Dengus Yongri.

“Aku senang kau mengkhawatirkanku.” Ucap Siwon tiba-tiba.

“Jangan berlebihan. Siapapun akan khawatir jika berada di posisiku.” Balas Yongri datar.

“Tetapi aku tidak akan sesenang ini jika bukan kau yang mengkhawatirkanku.” Yongri tidak menjawab dan hanya mencibirnya. Namun entah mengapa jantungnya berdetak cepat sekali saat mendengar Siwon mengatakan itu.

 

~~~

 

Biarpun wajah masih penuh lebam dan tangan yang di perban, Siwon masih memutuskan masuk sekolah. Semua orang memandangnya heran dengan tampang seperti itu. Selama ini Siwon selalu mendapat image anak baik. Namun jika sudah melihat tampangnya seperti itu, orang-orang pasti berpikir dia habis berkelahi dan berbuat onar. Dan memang benar dia habis berkelahi, hanya saja itu bukan dia yang memulai. Hyomoon berlari kecil menghampiri Siwon ketika namja itu sudah beberapa meninggalkan mobilnya.

“Oppa… Omo! Ada apa dengan wajahmu?” Tanyanya.

“Akhh,, aish, jauhkan tanganmu dari sana.” Siwon mengerang saat Hyomoon tak sengaja menyentuh lengannya yang di perban. Hyomoon segera melepas tangannya yang memegang lengan Siwon.

“Ada apa?” Tanya Siwon datar.

“Itu oppa.. Aku ingin bertanya. Benarkah kau berpacaran dengan Yongri?” Siwon mengerutkan dahinya bingung. Siapa penyebar gosip seperti itu? Kurang kerjaan, pikir Siwon.

“Siapa yang bilang?”

“Yongri sendiri.” Siwon membulatkan matanya.

“Itu tidak benar kan oppa? Pasti Yongri mengarang cerita. Iya kan?”

“Lalu dia mengatakan apa lagi?” Tanya Siwon ingin tau.

“Dia bilang, aku tidak boleh menganggumu ataupun menganggunya lagi. Oppa itu tidak benar, kan?” Siwon menahan senyum.

“Jika Yongri berkata seperti itu, maka itulah yang terjadi. Jadi, jangan menggangguku lagi. Atau kekasihku akan marah, arraseo?!” Hyomoon terpaku mendengar ucapan Siwon. Dalam hati ia mengutuk Yongri habis-habisan.

“Akan ku beri pelajaran kau Choi Yongri. Awas saja!” Ucapnya kemudian langsung kembali ke kelas.

 

 

Bel istirahat sudah berbunyi. Setelah berhasil meloloskan diri dari pertanyaan-pertanyaan yang di lontarakan Seunghyun mengenai luka-luka di tubuhnya, Siwon segera bergegas keluar menuju kelas Yongri. Yongri terkejut bukan main melihat kehadiran Siwon. Dia pikir namja itu akan beristirahat sehari atau dua hari.

“Kyaa!! Kenapa kau bisa ada di sini?”

“Mwo?!” Tanya Siwon bingung.

“Kenapa kau sekolah, bodoh? Kau tidak lihat luka-lukamu itu?”

“Aku sudah mengatakan, kalau aku baik-baik saja. Kenapa membesar-besarkan.” Kata Siwon kesal.

“Lalu apa yang kau lakukan disini?” Tanya Yongri.

“Tentu saja ingin makan bersama kekasihku.” Jawab Siwon dengan senyum menggoda.

“Mwo?!”

“Wae? Bukankah kau sendiri yang mengatakan jika kita berpacaran, eoh?” Wajah Yongri memanas.

“Sial! Secepat itukah tersebar? Aku kan asal bicara.” Gumam Yongri pelan.

“Aku hanya mengikuti ucapanmu saja, Nona Choi. Bukankah jika sepasang kekasih harus bersama jika pergi kekantin? Kajja!” Siwon segera menarik tangan Yongri keluar kelas dan segera menuju kantin. Tidak usah di tanya tentang pandangan seluruh isi kelas, sudah pasti yang perempuan iri setengah mati.

 

Siwon dan Yongri sudah duduk berhadapan di salah satu meja makan dengan makanan serta minuman masing-masing.

“Ya! Suapi aku.” Ucap Siwon manja.

“Kau gila, huh?” Balas Yongri.

“Aish tanganku sedang sakit bodoh.”

“Pakai tangan kirimu.”

“Tidak bisa.” Rengek Siwon. Yongri menghela nafas mencoba bersabar.

“Dengar Choi Siwon, di sini banyak orang. Aku tidak ingin mereka berpikir yang macam-macam.”

“Kau yang dengarkan aku! Bukankah sekarang mereka taunya jika kau dan aku pacaran, huh? Apa kau mau aku mengatakan pada mereka jika itu hanya bualanmu saja?” Ancam Siwon.

“Kau mengancamku, brengsek?” Geram Yongri.

“Sudahlah cepat suapi aku. Aku lapar sekali.” Rengek Siwon lagi.

“Aish kenapa kau betingkah seperti Myungsoo, eoh? Kau itu tidak ada lucu-lucunya.” Sungut Yongri kesal. Siwon tersenyum penuh kemenangan, manakala melihat Yongri mengambil alih makanannya dan mulai menyuapinya.

“Ternyata benar ya apa yang orang katakan.” Ujar Siwon.

“Apa?!”

“Jika kita makan dari tangan orang lain, contohnya kekasih kita, itu akan terasa lebih enak.”

“Cih! Aku bukan kekasihmu. Itu teori bodoh.”

“Lagian, kenapa kau bisa mengatakan pada orang-orang jika aku kekasihmu, eoh? Kau memang ingin jadi kekasihku?” Goda Siwon sembari memajukan wajahnya mendekati wajah Yongri. Refleks, Yongri memundurkan wajahnya dan menatap sekeliling yang sedang memandangi mereka.

“Kenapa memundurkan wajahmu? Takut aku menciummu? Sudahlah, bukankah kita sudah pernah berciuman satu kali. Ah ani, tiga kali.”

“Brengsek!” Umpat Yongri segera berdiri dari duduknya. Siwon ikut berdiri dan menatap Yongri dengan serius.

“Semua orang di sekolah ini mengetahui jika kau kekasihku, maka jangan coba-coba lari dariku mulai dari sekarang. Jangan pernah dekat-dekat dengan pria lain selain diriku. Dan mulai sekarang kau tanggung jawabku.” Ujar Siwon serius dan segera pergi meninggalkan kantin.

“Ya!!” Jerit Yongri bermaksud menghentikkan langkah Siwon. Namun namja itu seolah tak peduli dan terus berjalan. Yongri kembali duduk dengan kekesalan memuncak.

“Sial! Brengsek! Dia siapa berani bicara seperti itu? Akhh.. kenapa juga aku bisa mengatakan jika kami pacaran. Bodoh! Bodoh! Bodoh!” Ucap Yongri pada dirinya sendiri.

 

 

Yongri berjalan malas untuk kembali ke kelasnya. Ia masih memikirkan kata-kata Siwon saat di kantin tadi. Yang benar saja, tidak boleh lari darinya? Siwon benar-benar gila.

“Riri-ya!!” Yongri segera menoleh ke belakang saat ada yang memanggilnya seperti itu. Ketika melihat Kyuhyun di belakangnya, Yongri kembali menghadap ke depan dan berjalan lebih cepat meninggalkan tempat itu. Ia sedang tidak ingin bertemu dengan Kyuhyun. Hatinya masih terlalu sakit mengingat Kyuhyun berpacaran dengan Hyerim, sahabatnya.

“Ya, Riri-ya!! Tunggu!!” Teriak Kyuhyun. Kyuhyun berhasil menggapai pergelangan tangan Yongri sehingga membuat yeoja itu berbalik.

“Kau tidak mendengarku memanggilmu?” Tanya Kyuhyun. Yongri menundukkan kepalanya tidak ingin menatap Kyuhyun.

“Aku sedang buru-buru. Lepaskan aku oppa.” Yongri berusaha melepaskan cengkraman tangan Kyuhyun, namun Kyuhyun mempereratnya.

“Kau kenapa? Kenapa menghindariku?”

“Oppa jika Hyerim melihat dia bisa salah paham.” Kyuhyun segera melepaskan cengkraman tangannya.

“Kenapa? Apa ini karena aku berpacaran dengan Hyerim?” Yongri diam. Masih enggan menatap Kyuhyun.

“Benar?” Tanya Kyuhyun memastikan.

“CHOI YONGRI!” Teriak Siwon dari ujung koridor. Sekali ini, Yongri berterima kasih dengan kehadiran Siwon yang menyelamatkannya dari Kyuhyun. Siwon berdiri di samping Yongri.

“Kau tidak ingat kata-kataku tadi, huh? Kenapa sekarang berduaan dengan pria lain? Dan bukankah pria ini sudah punya kekasih?” Ujar Siwon sembari memberikan tatapan tajam pada Kyuhyun.

“Apa maksudmu berduaan dengan pria lain?” Tanya Kyuhyun dengan membalas tatapan tajam Siwon. Siwon merangkul Yongri dengan mesra di hadapan Kyuhyun.

“Belum mendengar kabar, ya? Lebih baik cari tau dulu ya. Ayo sayang ku antar kau ke kelas.” Siwon dan Yongri segera berjalan meninggalkan Kyuhyun yang masih kebingungan dengan ucapan Siwon.

 

~~~

 

Kyuhyun keluar dari mobil audy hitamnya ketika sudah berada di depan rumah Hyerim. Hari ini ia tidak berniat mengajak Hyerim keluar, hanya berkunjung saja. Setelah mengetuk pintu dan menunggu sebentar, pintu itu terbuka dan terlihatlah seorang wanita paruh baya yang tidak lain ibu Hyerim.

“Annyeong, ahjumma.” Sapa Kyuhyun sopan.

“Eoh, Kyuhyun-ah.. Waseo.. Ayo masuk.” Ucap Nyonya Song.

“Sebentar aku panggilkan Hyerim dulu.”

“Ne, ahjumma.” Kyuhyun menunggu sekitar 5 menit sampai Hyerim datang.

“Oppa..” Ucap Hyerim sembari menghampiri Kyuhyun.

“Apa aku menganggu?” Tanya Kyuhyun.

“Aniyo. Duduklah. Mau minum apa?”

“Tidak usah. Kau duduklah. Ada yang ingin ku tanyakan.” Hyerim memandang Kyuhyun bingung, kemudian ikut duduk di samping Kyuhyun.

“Kenapa oppa?” Tanya Hyerim.

“Ini tentang Yongri.”

“Yongri?!” Kyuhyun mengangguk.

“Apa kau merasa akhir-akhir ini dia berubah?” Tanya Kyuhyun. Hyerim tampak berpikir kemudian mengangguk.

“Kau merasakannya juga, oppa?” Kyuhyun mengangguk.

“Dia selalu menghindariku akhir-akhir ini. Bahkan setelah berhadapan denganku dia tidak mau menatapku. Ini seperti bukan Yongri.” Ujar Kyuhyun murung melihat perubahan sikap Yongri.

“Begitupun di kelas, oppa. Yongri lebih banyak diam sekarang. Jika aku tidak mengajaknya bicara, ia tidak akan bicara.” Kata Hyerim.

“Dan semua ini terjadi semenjak…….kita pacaran oppa.”

“Benarkah?” Hyerim mengangguk pasti.

“Oppa…sepertinya Yongri menyukaimu.” Ucap Hyerim pelan. Kyuhyun tampak terkejut dengan kata-kata Hyerim.

“Aku akan sangat merasa bersalah jika pemikiranku ini benar oppa. Aku merebutmu darinya.”

“Hyerim…”

“Dan jika memang benar seperti itu, maka sebaiknya kita-”

“Tidak Song Hyerim!” Tolak Kyuhyun langsung begitu tau apa yang akan di ucapkan Hyerim.

“Aku mencintaimu. Aku tidak akan melepaskanmu.” Ujar Kyuhyun yakin.

“Tapi oppa..”

“Kita bisa bicarakan baik-baik. Lagipula pemikiranmu belum tentu benar.” Hyerim menundukkan kepalanya, dan Kyuhyun segera memeluk Hyerim.

“Oh ya oppa!” Ucap Hyerim tiba-tiba, membuat Kyuhyun terlonjak.

“Wae? Wae?”

“Waktu itu, Yongri pernah mengatakan jika dia dan Siwon sunbae berpacaran.”

“Mwo?! Benarkah?” Kyuhyun tampak tak percaya. Namun kemudian Kyuhyun membulatkan matanya.

“Pantas saja!” Kata Kyuhyun.

“Pantas kenapa oppa?”

“Waktu itu aku bertemu dengannya. Namun tiba-tiba Siwon datang dan berlagak seperti kekasih Yongri. Dia juga merangkul Yongri dengan mesra.”

“Benarkah? Jadi ucapan Yongri benar? Tapi kenapa bisa?” Hyerim tampak bingung.

“Memangnya kenapa, Hyerim-ah?”

“Ah itu oppa, dari dulu Yongri dan Siwon sunbae tidak pernah akur. Siwon sunbae selalu menganggu Yongri, dan Yongri sangat membenci Siwon sunbae.” Jelas Hyerim. Kyuhyun tampak berpikir.

“Brengsek! Jangan-jangan Yongri di paksa Siwon.”

“Apa mungkin?”

“Awas saja jika itu benar!”

 

~~~

 

Layaknya seperti orang pacaran sungguhan, pagi itu Siwon dan Yongri berangkat sekolah bersama. Siwon pagi-pagi sekali sudah menjemput Yongri di rumahnya. Dan karena malas berdebat, Yongri pun langsung menurut tanpa membantah. Beruntung pagi itu mereka tidak berdebat seperti biasa. Bahkan mereka terlibat obrolan kecil selama di perjalanan. Apalagi jika sudah membicarakan soal Myungsoo, Yongri akan langsung senang dan tertarik.

“Haruskah merangkulku?” Tanya Yongri kesal ketika mereka sudah turun dari mobil, dan Siwon langsung merangkulnya.

“Kenapa? Biar mereka tidak curi-curi pandang denganmu.” Jawab Siwon ketus.

“Ya! Kita bukan pacaran sungguhan, bodoh!”

“Buatku sungguhan ataupun tidak sama saja. Sudah jangan banyak protes.” Yongri hanya mendengus kesal. Langkah mereka terhenti saat melihat dari kejauhan, Kyuhyun dan Hyerim menghampiri mereka. Yongri langsung menghela nafas dan menunduk. Siwon memang sangat peka, ia menyadari perubahan raut wajah Yongri. Siwon mempererat rangkulannya seolah memberi kekuatan.

“Tenanglah, ada aku disini.” Yongri segera mendongak menatap Siwon, saat namja itu mengatakan kata-kata itu. Dan Yongri mendapatkan Siwon sedang tersenyum padanya. Kyuhyun dan Hyerim berhenti berjalan saat sudah berada di hadapan Siwon dan Yongri.

“Ada yang ingin ku bicarakan, Riri-ya.” Ujar Kyuhyun.

“Bicara ya bicara saja.” Sambar Siwon yang langsung mendapat tatapan tajam dari Kyuhyun.

“Kami hanya ingin berbicara dengan Yongri. Bukan denganmu.” Balas Kyuhyun.

“Oppa ingin bicara apa?” Tanya Yongri tanpa melihat Kyuhyun. Melihat itu membuat Kyuhyun menjadi geram sendiri.

“Lihat aku Choi Yongri!” Ujar Kyuhyun sedikit membentak. Yongri terkejut saat Kyuhyun memanggilnya seperti itu. Ia tau betul jika sudah seperti itu berarti Kyuhyun marah padanya. Perlahan namun pasti Yongri mendongakkan kepalanya menatap Kyuhyun.

“Jangan membentaknya!” Ucap Siwon tak terima.

“Bukan urusanmu.”

“Dia gadisku bodoh! Itu urusanku.”

“Oh ya dia gadismu? Bukankah Yongri sangat membencimu, eoh? Apa yang kau lakukan sampai Yongri terus menempel padamu?”

“Kenapa? Apa kau cemburu jika Yongri terus menempel padaku?” Tantang Siwon.

“Mwo?! Apa kau gila?! Aku sudah memiliki Hyerim.” Mata Yongri berkaca-kaca saat mendengar ucapan Kyuhyun.

“Lalu jika begitu, kau tidak perlu ikut campur jika aku dekat dengan laki-laki lain, oppa.” Ujar Yongri lirih.

“Riri..”

“Aku juga tidak pernah mengurusi urusanmu. Kau juga bahkan tidak meminta pendapatku saat berpacaran dengan Hyerim. Kau tidak pernah memikirkan perasaanku oppa.” Siwon merasa geram saat melihat Yongri meneteskan airmata.

“Yongri..” Ucap Hyerim terkejut saat melihat Yongri menangis.

“Ini tidak adil untukku. Sungguh tidak adil.” Ujar Yongri.

“Yongri cukup! Apa kau akan mempermalukan dirimu, huh?” Ucap Siwon kesal.

“Sebenarnya apa maksudmu, Riri-ya?” Tanya Kyuhyun tak mengerti. Yongri tersenyum miris.

“Kau tidak  mengerti. Dan tidak akan pernah mengerti.” Ujar Yongri dan segera menarik tangan Siwon meninggalkan Kyuhyun dan Hyerim. Setelah berada jauh dari Kyuhyun dan Hyerim, Yongri melepaskan genggamannya dan berjalan mendahului Siwon. Yongri berjalan bukan menuju kelasnya. Namun taman belakang. Siwon terus mengikuti Yongri yang sesekali bahunya bergetar. Yongri duduk di bangku yang terletak di bawah pohon masih dengan menundukkan wajahnya. Siwon menghampirinya dan ikut duduk di sebelahnya.

“Bodoh.” Gumam Yongri.

“Kenapa aku bisa mencintainya sampai seperti ini.” Gumamnya lagi.

“Kau memang bodoh.” Ujar Siwon yang membuat Yongri menolehkan kepalanya melihat Siwon. Siwon menatapnya dengan tatapan kesal.

“Kau selalu menangis. Kau tidak pernah mendengarkan ucapanku. Kenapa? Benarkah yang bocah itu katakan jika kau sangat membenciku? Itukah sebabnya kau tidak pernah mau mendengarkanku?” Yongri ingin membantah namun entah mengapa lidahnya terasa keluh.

“Baiklah. Aku tidak akan pernah memaksamu menuruti ucapanku lagi.” Ujar Siwon dan segera pergi dari tempat itu. Yongri terperangah. Hatinya tidak terima ketika melihat Siwon pergi begitu saja meninggalkannya. Ia membutuhkan Siwon. Hanya Siwon yang bisa menenangkannya. Sial! Di saat seperti ini ia malah ingin Siwon menciumnya. Ciuman Siwon memang selalu membuatnya tenang.

 

~~~

 

Semenjak saat itu, Siwon menunjukkan sikap cueknya pada Yongri. Namja itu tidak pernah memperdulikannya dan juga mengganggunya lagi. Setiap bertemu Yongri, Siwon akan bersikap tenang dan pura-pura tidak melihat. Setengah mati Siwon menahan dirinya agar dapat seperti itu. Yongri merasa ada yang kurang dalam hidupnya. Sepi sekali. Rasanya sangat sepi. Yongri tambah kesal lagi, manakala melihat Hyomoon selalu dekat-dekat dengan Siwon. Dan dengan bodohnya, Siwon tampak enjoy-enjoy saja dengan adanya yeoja genit itu. Yongri ingin sekali berbicara dengan Siwon, tapi ia tidak tau apa yang harus di bicarakannya dengan Siwon. Yongri kesal saat dirinya benar-benar seperti orang bodoh sekarang. Dan itu semua karena SIWON. Namja yang jelas-jelas sangat di hindarinya dulu. Namun sekarang ia seperti bergantung pada pria tampan itu.

Sore itu Yongri berkunjung ke rumah Siwon. Tentu saja untuk bertemu Myungsoo. Saat sedang mengobrol dengan Myungsoo di ruang tamu, Siwon pulang. Siwon sempat terkejut saat melihat kehadiran Yongri. Namun lagi-lagi namja itu mampu bersikap tenang dan langsung pergi ke kamarnya tanpa menyapa Yongri sedikitpun. Yongri mendengus kesal melihatnya.

“Noona bertengkar dengan hyung?” Tanya Myungsoo. Bocah itu memang pintar. Ia bahkan dapat menebak apa yang terjadi hanya dengan melihat gerak-gerik mereka.

“Ah, aniyo.” Ucap Yongri berbohong.

“Jinjjayeo? Lalu kenapa hyung tidak menyapa noona? Bukankah kalian selalu ribut jika bertemu?” Yongri terdiam. Tidak kakak, tidak adik, Yongri selalu kalah berdebat dengan keluarga itu. Padahal dia kan perempuan, seharusnya dia yang lebih cerewet. Tapi nyatanya? Dua laki-laki inilah yang sangat cerewet dan pintar bicara.

“Kami sudah lelah harus selalu ribut, Myungsoo-ya.” Kata Yongri mencari alasan.

“Tapi noona, akhir-akhir ini hyung sedikit aneh.” Ujar Myungsoo.

“Aneh?”

“Ne. Hyung lebih banyak diam. Berbeda seperti biasanya. Jika aku mengajaknya bicara, hyung malah melamun. Membuatku kesal saja.” Keluh Myungsoo sembari mengerucutkan bibirnya.

“Benarkah seperti itu?” Myungsoo mengangguk. Yongri tampak berpikir. Apa semua ini karena dirinya? Tiba-tiba rasa bersalah menyeruak di hati Yongri.

“Kau pernah bertanya kenapa dia seperti itu?” Myungsoo mengangguk.

“Tapi hyung selalu bilang dia tidak apa-apa.” Jawab Myungsoo murung.

“Tenanglah. Siwon pasti tidak apa-apa. Noona ingin bicara sebentar ya dengan hyungmu.” Ucap Yongri.

“Ne, noona. Aku rasa hanya noona yang bisa membuatnya kembali normal.” Myungsoo tersenyum manis. Yongri ikut tersenyum kemudian segera menaikki lantai dua menuju ke kamar Siwon. Entah mengapa Yongri menjadi sangat gugup. Bagaimana jika Siwon mengusirnya? Bagaimana jika Siwon membentaknya? Tapi keputusan gadis mungil itu sudah bulat. Ia tidak mau terus diam-diaman seperti ini dengan Siwon. Lebih baik dia terus bertengkar dengan Siwon. Dengan pelan, Yongri membuka pintu kamar Siwon. Kosong. Yongri masuk kedalam dan mengedarkan pandangannya. Ia melihat Siwon sedang ada di balkon kamarnya. Siwon berdiri tegap dengan kedua tangannya di masukkan ke dalam saku celana sekolahnya.

“Ehem..” Yongri berdehem pelan untuk menarik perhatian Siwon. Siwon tetap diam. Entah dia mendengar atau tidak. Tetapi dia tetap pada posisi semula.

‘Sial! Si brengsek ini mengacuhkanku.’ Umpat Yongri dalam hati. Yongri mengurungkan niatnya untuk berbicara dengan Siwon. Ia membalikkan badannya dan berniat meninggalkan kamar itu.

“Mau apa?!” Tanya Siwon datar tanpa menoleh. Yongri mendengus kesal.

“Kau itu niat tidak bertanya? Paling tidak balikkan badanmu itu.” Gerutu Yongri. Siwon berbalik dan menatap Yongri. Membuat Yongri tiba-tiba menjadi semakin gugup.  Yongri balas menatap Siwon.

“Kau itu kenapa? Kenapa mendiamiku beberapa hari ini?” Tanya Yongri tak sabar.

“Bukankah kau seharusnya senang? Tidak ada yang mengganggumu lagi, kan? Kau tidak perlu menghabiskan tenaga untuk memarahiku.” Jawab Siwon yang berhasil membungkam Yongri. Yongri sudah kesal setengah mati. Mengajak namja ini bicara merupakan kesalahan besar. Yongri segera berbalik dan berjalan keluar dari kamar itu. Namun secepat kilat Siwon berlari dan mencengkram lengan Yongri. Membuat yeoja itu berbalik. Siwon meraih tengkuk Yongri dan segera menyapukan bibirnya pada bibir Yongri. Yongri mencengkram seragam Siwon pada bagian dadanya karena terkejut dengan perbuatan Siwon. Lambat laun yeoja itu memejamkan matanya menikmati persatuan bibirnya dengan bibir Siwon. Setelah merasa cukup, Siwon melepaskan tautan bibir mereka. Yongri membuka matanya dan menatap tepat di mata Siwon.

“Kenapa kau selalu membuatku seperti orang gila Choi Yongri?” Tanya Siwon dengan berbisik. Yongri memeluk Siwon dan menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Siwon.

“Maafkan aku.” Ujar Yongri. Siwon membalas pelukan Yongri dan sesekali mencium puncak kepalanya.

“Aku tidak suka saat kau mengacuhkanku. Kumohon jangan melakukannya lagi.” Ujar Yongri lirih bersamaan dengan setetes airmata yang keluar dari matanya.

–To Be Continued–

57 thoughts on “Love or Not? – Part 4

  1. Yaaakkk feelnya dapat.. Jadi cenut2 bacanya. Yong aneh dulu pengen banget jauh2 dari siwon, sekarang udah menjauh dianya yg bingung. Kereen thoor

Leave a reply to samantha Cancel reply