Heartbeat – Part 4

Author

Choineke

Title

Heartbeat

Cast

 Choi Siwon, Choi Yongri (OC)

Other cast

Cho Kyuhyun, Jung Yeon (OC), others

Genre

Romance

Length

Chapter

Rating

PG-15

——

–My heart is beating so fast just because of you–

——

Author POV

“Yongri-ya..”

Kyuhyun benar-benar tidak mempercayai pendengarannya. Benarkah apa yang baru saja ditanyakan Yongri? Benarkah Yongri memintanya untuk menjadi pria baik baginya? Benarkah? Kenapa?

“A–apa yang kau katakan?”

“Kenapa? Bukankah kau ingin aku mendapatkan pria yang baik? Saat ini aku memintamu untuk menjadi pria baik itu. Tidak bisakah?” Tanya Yongri.

Kyuhyun meneguk ludahnya yang terasa keras. Ia benar-benar tidak menyangka jika Yongri akan mengatakan semua ini padanya. Apalagi saat wanita itu tahu jika ia adalah kekasih sahabatnya.

“Kau tahu aku dan Yeon–“

Tiba-tiba saja Yongri tertawa dengan kencang. Wanita itu memegang perutnya dan suara tawanya terdengar lepas. Kyuhyun menatap Yongri dengan bingung. Namun sejujurnya ia menyukai suara tawa Yongri.

“Apakah ada sesuatu yang lucu?” Tanya Kyuhyun.

“Aku hanya bercanda, Kyuhyun. Astaga, kau terlalu serius.” Ujar Yongri sembari mengusap sudut matanya yang mengeluarkan airmata karena tertawa.

“Bercanda? Maksudmu ucapanmu tadi hanya bercanda?”

“Ya. Aku hanya bercanda. Untuk melihat ekspresi bodohmu barusan. Dan ternyata benar-benar sesuai dugaan. Astaga, perutku sakit sekali.” Ucap Yongri masih dengan tertawa dan memegangi perutnya.

Kyuhyun tertegun sembari menatap Yongri. Semuanya hanya candaan? Di saat jantungnya hampir berhenti berdetak, ternyata Yongri hanya bercanda? Seharusnya Kyuhyun merasa lega. Tetapi kenapa ia tidak merasakan perasaan itu?

“Yah, ada apa dengan wajahmu? Jangan katakan jika kau marah karena candaanku.” Ujar Yongri sembari menghentikan tawanya.

“Kau–” Kyuhyun tidak bisa berkata-kata. Ia masih terlalu terkejut.

“Maaf. Apa candaanku keterlaluan?” Yongri menunjukkan wajah menyesalnya pada Kyuhyun.

“Tidak. Tidak. Aku hanya–“

Kyuhyun menatap Yongri dan menghela nafas. Kemudian ia tersenyum kecil pada wanita itu. Apa yang sebenarnya baru saja dipikirkannya? Ia merasa tidak bisa benar-benar berpikir dengan baik.

“Aku hanya ingin mengatakan jika kau tidak pandai bercanda. Candaanmu tidak lucu sama sekali.” Ejek Kyuhyun sembari berdiri.

Yongri menatap Kyuhyun dengan kesal dan ikut berdiri. Mereka membersihkan pakaian mereka yang kotor karena pasir.

“Selera humormu saja yang berada pada taraf yang mengkhawatirkan, Cho Kyuhyun!” Balas Yongri sembari berjalan meninggalkan Kyuhyun.

“Apa?! Ya! Kau baru saja mengejek selera humorku?!” Hardik Kyuhyun tidak terima.

Kyuhyun berlari untuk mengejar Yongri. Menyadari hal itu membuat Yongri memekik dan berlari untuk menjauh dari Kyuhyun. Keduanya tertawa bersama sembari berlari menuju villa.

“Jangan berlari, Choi Yongri!” Pekik Kyuhyun sembari mengulurkan tangannya untuk meraih Yongri.

Namun Yongri mampu berkilah dan melepaskan diri dari Kyuhyun. Yongri mempercepat larinya untuk sampai ke villa. Ia segera membuka pintu dan masuk ke dalam dengan nafas yang terengah-engah. Sebuah senyum lebar nampak di wajah cantiknya.

“Kau darimana, Yongri-ya?”

Yongri mendongak dan menemukan Yeon yang sedang berjalan menghampirinya. Senyum di wajah Yongri perlahan-lahan memudar.

Apa yang baru saja dilakukannya? Apakah ia baru saja bercanda dengan kekasih Yeon? Bercanda dengan pria yang tidak memiliki perasaan apapun padanya?

“K–kau sudah pulang, Yeoni-ya.” Ucap Yongri.

“Aku akan menangkapmu, Yongri–” Kyuhyun yang masuk ke dalam villa dengan suara berisik nampak terkejut saat melihat Yeon.

“Oh, Yeoni-ya..” Ujar Kyuhyun dengan nafas yang terengah seperti Yongri.

Beberapa saat kemudian Siwon bergabung dengan mereka sembari menatap Yongri dan Kyuhyun bergantian.

“Apa yang kalian lakukan? Kalian darimana? Kenapa kalian terlihat kelelahan? Kenapa kau ingin menangkap Yongri, Kyuhyun?” Tanya Yeon beruntun.

“Aku dan Yongri mengobrol di pantai sembari menunggumu dan Siwon hyung pulang.” Jawab Kyuhyun.

“Lalu kenapa kalian terlihat kelelahan?”

“Ah, itu karena Yongri mengejekku dan kemudian pergi begitu saja. Lalu aku mengejarnya untuk memukulnya.” Kata Kyuhyun dengan tertawa.

“Benarkah? Memangnya apa yang kau katakan pada Kyuhyun, Yongri-ya?” Yeon menatap Yongri.

“A–aku–aku memberikan sebuah candaan namun Kyuhyun berkata bahwa candaanku tidak lucu. Aku mengatakan jika selera humor Kyuhyun sangat mengkhawatirkan.” Kata Yongri sembari memaksakan senyumnya.

“Apa?” Tiba-tiba Yeon bertepuk tangan dan tertawa.

“Aku setuju dengan ejekanmu, Yongri-ya.” Tukas Yeon masih dengan tertawa.

“Kau seharusnya membelaku, Jung Yeon!” Gerutu Kyuhyun.

“Coba katakan padaku candaan yang kau berikan pada Kyuhyun, Yongri-ya. Aku ingin lihat apakah memang benar-benar tidak lucu ataukah Kyuhyun perlu memeriksakan dirinya ke dokter.” Pinta Yeon dengan tersenyum lebar.

Yongri dan Kyuhyun sama-sama terkesiap saat mendengar permintaan Yeon. Keduanya sama-sama berpikir jika lebih baik Yeon tidak mendengarkan candaan itu. Karena Yeon bisa saja salah paham. Belum lagi Siwon akan tahu jika semua itu bukan sekedar candaan untuk Yongri.

“Itu benar-benar tidak lucu, Yeon. Lebih baik kau tunjukkan padaku belanjaanmu.” Kata Kyuhyun membuat senyum Yeon semakin lebar.

“Kemarilah.” Ajak Yeon sembari berjalan meninggalkan mereka semua.

“Aku akan membalasmu nanti, Choi Yongri.” Bisik Kyuhyun sembari berjalan menyusul kekasihnya.

Yongri menatap kepergian Kyuhyun sebelum akhirnya menatap Siwon yang hanya diam saja. Wanita itu tidak suka jika melihat ekspresi tidak terbaca seperti ini diwajah Siwon. Membuatnya tidak tahu apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan oleh pria itu.

“Oppa..”

Namun satu hal yang pasti Yongri tahu. Siwon sepertinya marah karena Yongri baru saja bercanda dengan kekasih adiknya. Siwon pasti berpikir jika dirinya masih berusaha untuk merebut Kyuhyun dari Yeon.

Yongri melihat Siwon berjalan perlahan mendekatinya. Mata pria itu tidak lepas darinya. Saat sudah berada dihadapannya, Siwon tiba-tiba saja meraih tangannya dan menaruh sesuatu di atas telapak tangannya. Setelahnya pria itu pergi begitu saja dari hadapan Yongri.

Yongri menatap punggung Siwon sebelum akhirnya menunduk dan menemukan sebuah gantungan kunci ditangannya. Kenapa Siwon memberikan gantungan kunci berbentuk love seperti ini padanya?

Find your love?” Gumam Yongri.

Write here?” Gumam Yongri lagi setelah membalik gantungan tersebut.

Yongri kembali menatap arah Siwon melangkah pergi barusan. Awalnya ia tidak mengerti, namun sekarang ia mengerti kenapa Siwon memberikan gantungan kunci tersebut padanya. Siwon ingin agar Yongri menemukan cintanya dan menuliskan namanya di sana.

Dan Yongri yakin jika bukan nama Kyuhyun yang diinginkan Siwon tertulis di sana.

——

–Seoul, Korea Selatan–

Pada akhirnya mereka harus kembali ke Seoul dan memulai aktifitas mereka seperti biasa. Walaupun nampak lelah, raut wajah puas tidak bisa disembunyikan oleh keempat orang itu saat berjalan di bandara. Sembari menarik koper masing-masing, mereka nampak lega karena telah sampai di Seoul dengan selamat.

“Lain kali kita harus pergi berlibur lagi dengan waktu yang lebih lama.” Kata Kyuhyun yang disambut anggukkan antusias dari Yeon.

Yongri tersenyum kecil. Kali ini ia akan mencari cara untuk tidak ikut berlibur bersama sepasang kekasih itu. Yongri tidak akan dengan bodoh terus-terusan menyiksa hatinya dengan melihat kemesraan Kyuhyun dan Yeon.

“Supirku sudah menunggu di luar.” Ujar Kyuhyun setelah mengecek ponselnya.

Mereka keluar dari dalam bandara dan di sambut cahaya matahari yang hampir tenggelam. Mata Kyuhyun terlihat berpendar untuk mencari keberadaan supirnya.

“Yongri-ssi..”

Yongri menoleh saat mendengar seseorang memanggil namanya. Matanya membulat saat melihat Haesung berada beberapa langkah didekatnya.

“Haesung-ssi?”

“Apa yang kau lakukan disini, Haesung-ah?” Tanya Siwon yang juga terkejut sama seperti Yongri.

“Aku ingin menjemput Yongri.” Jawab Haesung dengan tersenyum.

Keempat orang tersebut nampak terkejut mendengar jawaban Haesung. Terutama Yongri. Wanita itu tidak pernah meminta Haesung menjemputnya. Bahkan Yongri tidak mengatakan pada Haesung bahwa ia akan pulang ke Seoul hari ini.

“Kau tahu jika aku, Yeon, dan Yongri berada di gedung apartement yang sama. Kami bisa pulang bersama. Sebentar, apa kau bermaksud untuk menjemputku dan Yeon juga? Kau ingin mengantar kami pulang?” Tebak Siwon.

Haesung menggaruk kepalanya.

“Well, sebenarnya aku hanya ingin menjemput Yongri.” Kata Haesung dengan malu-malu.

“Haesung-ssi, aku bisa pulang bersama mereka.” Ujar Yongri sembari menunjuk Siwon dan Yeon.

“Aku tahu, Yongri-ssi. Tetapi sudah satu minggu kita tidak bertemu. Aku hanya ingin mengobrol selama di perjalanan pulang.”

“Kalau seperti itu kau bisa menunggu di apartementnya. Yongri akan pulang bersama kami.” Tukas Kyuhyun.

“Tidak. Aku–akan pulang bersama Haesung.” Kata Yongri tiba-tiba membuat mereka terkejut.

Yeon berjalan mendekati Yongri dan menarik sahabatnya itu menjauh dari para pria.

“Yongri-ya, bukankah kau bilang Haesung tidak membuatmu nyaman?” Tanya Yeon dengan penuh perhatian.

“Ya. Tapi tidak apa-apa, Yeoni-ya. Dia sudah datang jauh-jauh ke sini hanya untuk menjemputku. Aku tidak mungkin menyuruhnya pulang begitu saja.” Jawab Yongri.

“Lagipula aku tidak enak dengan Siwon oppa jika mengabaikan Haesung begitu saja.” Lanjut Yongri.

“Siwon oppa tidak akan menyalahkanmu.”

“Aku tahu. Tetapi, biarkan aku pulang bersama Haesung. Kalian pulanglah bersama Kyuhyun. Kita akan bertemu di apartement. Okay?”

“Tapi–“

“Tidak apa-apa, Yeon.” Yongri menyakinkan Yeon.

Setelahnya ia kembali mendekati para pria dan tersenyum. Yongri menarik kopernya mendekati Haesung.

“Aku akan pulang bersama Haesung.” Kata Yongri sembari menatap Siwon dan Kyuhyun bergantian.

“Sampai berjumpa di apartement.” Pamit Yongri.

“Ayo, Haesung-ssi.”

Haesung mengangguk dan mengambil koper Yongri untuk membawakannya.

“Aku pergi dulu, Siwon-ah.” Pamit Haesung dengan tersenyum lebar.

Siwon hanya mengangguk singkat dan menatap kepergian Yongri bersama Haesung. Kenapa tiba-tiba ia tidak suka melihat Yongri pergi bersama Haesung? Kenapa ia merasa ada yang mengganjal saat melihat Haesung memperlakukan Yongri dengan baik?

Apa yang salah dengan dirinya?

——

“Kau tahu bahwa kau sebenarnya tidak perlu menjemputku.” Kata Yongri saat mereka telah di perjalanan pulang.

“Aku pikir pembahasan ini telah selesai, Yongri-ssi.” Sahut Haesung dengan tersenyum kecil.

“Maaf. Aku tidak bermaksud untuk bersikap seperti wanita yang tidak tahu diri.”

“Hei, jangan berkata seperti itu.” Ujar Haesung.

“Aku hanya tidak ingin merepotkanmu.”

“Aku tidak akan datang jika merasa direpotkan, Yongri-ssi. Aku hanya sedang belajar untuk menjadi seorang kekasih yang baik.”

“Kekasih?” Yongri nampak terkejut dengan ucapan Haesung.

“Ya. Jika kau mengizinkanku, maka aku akan menjadi kekasihmu, bukan?”

Yongri segera mengalihkan pandangannya saat mendengar ucapan tersirat dari Haesung. Ia takut Haesung akan meneruskan ucapannya di saat Yongri masih belum memiliki perasaan apapun padanya.

“Apakah pria tadi kekasih Jung Yeon?” Tanya Haesung. Yongri bernafas lega karena Haesung mengalihkan pembicaraan.

“Ya.” Jawab Yongri.

“Jika aku tidak tahu, aku akan berpikir kalian sedang berkencan ganda.” Kata Haesung dengan tertawa kecil. Yongri ikut tertawa.

“Tidak mungkin. Siwon oppa sudah seperti kakakku sendiri.”

“Baguslah. Aku senang mendengarnya.”

“Apa kau benar-benar menyukaiku?” Tanya Yongri penasaran.

“Apa aku terlihat bercanda?” Haesung bertanya balik.

“Tidak, aku hanya..” Yongri bergumam pelan.

“Tetapi tenang saja. Aku tidak akan memaksakan perasaanmu padaku. Kita jalani saja perlahan-lahan.” Ucap Haesung sembari menatap Yongri sesaat, sebelum akhirnya kembali menatap jalanan.

“Terima kasih.” Balas Yongri dan disambut sebuah senyum dari Haesung.

“Kau sudah lama mengenal Siwon?”

“Aku berteman dengan Yeon saat kami masih duduk di bangku sekolah. Saat itulah aku mengenal Siwon oppa. Bagaimana denganmu sendiri?”

“Siwon dan aku teman satu kampus saat kuliah. Tetapi dia lebih dulu lulus kuliah karena otak pintarnya. Walaupun begitu, kami tidak pernah putus komunikasi.” Jelas Haesung.

“Kalau begitu kalian pasti sangat dekat sekali.”

“Bisa dikatakan seperti itu. Seperti yang kau tahu, persahabatan antar pria tidak ada drama. Jadi, yah, persahabatan kami bertahan hingga sekarang.”

Yongri menganggukkan kepalanya.

“Bagaimana jika tiba-tiba persahabatan kalian hancur karena diriku?” Tanya Yongri tiba-tiba.

“Apa?” Haesung nampak benar-benar terkejut mendengar pertanyaan Yongri.

“Hanya seandainya.”

Haesung terdiam sebentar seolah sedang memikirkan jawaban atas pertanyaan Yongri.

“Jika aku yang salah, mungkin aku akan mati di tangan Siwon.” Jawab Haesung membuat mata Yongri melebar.

“Apa maksudmu, Haesung-ssi?”

“Siwon pernah berkata padaku jika aku menyakitimu, dia akan membunuhku.” Tukas Haesung dengan tertawa.

Yongri benar-benar terkejut mendengar penjelasan Haesung. Kenapa Siwon harus mengancam temannya sendiri hanya karena dirinya? Lagipula jika Siwon takut Haesung menyakitinya, kenapa Siwon memberikan izin Haesung untuk mendekatinya?

“Tetapi walaupun Siwon tidak mengancamku, aku akan berusaha untuk tidak menyakiti perasaanmu, Yongri-ssi.” Janji Haesung sembari mengulurkan tangannya untuk mengusap kepala Yongri.

Yongri sedikit terkejut dengan perlakuan Haesung. Namun ia tidak bisa bersikap kasar dengan menepis tangan Haesung. Akhirnya Yongri membiarkan Haesung mengusap kepalanya beberapa kali sebelum tangan pria itu kembali pada stir mobil.

——

“Terima kasih sudah mengantarku pulang, Haesung-ssi.” Kata Yongri setelah mereka sampai di depan apartementnya.

“Tidak perlu dipikirkan.” Balas Haesung. Yongri mengambil kopernya dari tangan Haesung dan tersenyum.

“Maaf aku tidak bisa menawarimu untuk masuk ke dalam. Ini sudah malam dan aku tinggal seorang diri di sini.” Ucap Yongri sembari mengusap tengkuknya.

“Aku tahu. Tidak perlu mempermasalahkan itu. Masuklah. Aku akan menghubungimu nanti.”

Yongri mengangguk dan mulai memasukkan kombinasi angka untuk membuka apartemetnya. Ia menatap Haesung dan tersenyum sebelum akhirnya masuk ke dalam apartement. Tanpa sadar Yongri menghela nafas panjang.

Yongri tidak tahu kenapa ia begitu tertekan berada di dekat Haesung. Padahal Haesung adalah pria yang baik dan tampan. Sepertinya karena ia tidak menyukai pria itu, sedangkan Haesung terlalu berharap padanya.

Yongri menggantikan sepatu hak tingginya dengan sandal rumah dan menyeret kopernya ke kamar. Namun belum sampai di kamarnya, bel apartementnya berbunyi. Yongri menghentikan langkahnya dan menoleh.

“Astaga, apakah dia belum selesai berpamitan?” Gerutu Yongri sembari menghampiri pintu dan membukanya.

“Haesung-ssi, ada–oppa?” Yongri sedikit terkejut melihat Siwon di depan apartementnya. Pada awalnya ia berpikir jika Haesung–lah yang menekan bel.

“Boleh aku masuk?” Tanya Siwon. Tanpa menunggu jawaban Yongri, Siwon masuk begitu saja ke dalam apartement.

“Ada apa, oppa?” Tanya Yongri sembari menyusul Siwon.

“Dimana Haesung?”

“Pulang, mungkin.”

“Dia tidak berada disini? Maksudku, apakah kau membiarkannya mengantarmu hingga ke dalam sini?” Tanya Siwon.

“Tentu saja tidak. Ini sudah malam.” Jawab Yongri dengan kebingungan.

Siwon mengangguk dan duduk di atas sofa. Kedua tangannya terbuka lebar dan bersandar pada sandaran sofa.

“Ada apa? Kau datang ke sini hanya untuk menanyakan itu?” Ujar Yongri tidak percaya.

“Tidak. Aku hanya ingin memastikan jika kau sudah sampai di apartement.” Kilah Siwon.

“Biarkan aku beristirahat sebentar sebelum naik ke atas.” Ucap Siwon sembari memejamkan matanya.

“Kau benar-benar aneh. Jika kau hanya ingin memastikan aku sudah pulang atau belum, kau bisa menghubungiku dari apartementmu, oppa. Kau tidak perlu datang ke sini dan membuat dirimu semakin lelah.” Omel Yongri.

Yongri berdecak pelan dan menuju ke kamarnya sembari membawa kopernya. Ia menghampiri tempat tidurnya dan berbaring di sana. Desahan lega keluar dari mulutnya saat merasa sangat nyaman.

Tanpa sadar Yongri memejamkan matanya dan hampir tertidur jika ia tidak ingat bahwa Siwon masih berada diapartementnya. Awalnya Yongri berniat untuk membiarkan Siwon pergi sendiri dari kediamannya. Namun setelah memikirkannya lagi, Yongri tahu bahwa itu tidak sopan.

Yongri menghela nafas dan bangkit berdiri. Dengan langkah terseok ia keluar dari kamarnya untuk menemui Siwon.

“Oppa, lebih baik kau–“

Ucapan Yongri terhenti saat melihat Siwon yang tertidur disofanya. Pria itu merebahkan kepalanya di lengan sofa. Walaupun posisinya terlihat tidak nyaman, tetapi Siwon tampak tertidur pulas. Terdengar dengkuran dari mulut pria itu.

“Apa dia tidak memiliki apartement sendiri?” Gerutu Yongri sembari mendekati Siwon.

Yongri duduk di atas meja dan menatap Siwon.

“Oppa..” Panggil Yongri membangunkan Siwon.

“Oppa, bangunlah dan naik ke atas. Tidurlah di kamarmu sendiri jika tidak ingin lehermu terasa sakit besok pagi.” Ujar Yongri.

Siwon hanya bergumam tidak jelas dan mengubah posisinya menjadi membelakangi Yongri.

“Pria ini..” Desah Yongri.

Wanita itu berdiri kembali masuk ke kamarnya. Ia membuka lemari dan mengeluarkan sebuah selimut dari sana. Yongri memakaikan selimut tersebut kepada Siwon. Udara malam sangat dingin dan Siwon bisa saja mati kedinginan diapartementnya.

Yongri menarik selimut hingga ke dada Siwon. Kepala wanita itu menunduk dan melihat wajah Siwon yang tampak begitu damai saat tidur. Yongri tersenyum dan menyentuh pelan pipi Siwon menggunakan jarinya.

“Kau terlihat lebih tampan saat tidur.” Gumam Yongri sebelum akhirnya meninggalkan Siwon untuk beristirahat.

——

Siwon terbangun karena cahaya matahari yang begitu menyorot wajahnya hingga terasa panas. Seingatnya ia tidak membuka tirai dikamarnya. Lalu kenapa cahaya matahari begitu menusuk-nusuk wajahnya?

“Ah, sial!” Umpat Siwon sembari mengubah posisinya menjadi duduk.

Saat melihat sebuah selimut asing ditubuhnya, Siwon tersentak. Ia menatap sekeliling dan tersadar jika ia tidak berada dikamarnya. Bahkan ia tidak berada diapartementnya.

Otak Siwon berputar cepat dan ia sadar bahwa semalam dirinya tertidur diapartement Yongri. Siwon menyingkirkan selimut dari tubuhnya dan mengusap tengkuk lehernya yang terasa pegal luar biasa.

“Selamat pagi.”

Siwon menoleh dan menemukan Yongri yang baru saja menyapanya dari perbatasan dapur. Wanita itu memakai kaos kebesaran dengan sebuah celana super pendek hingga nyaris tidak terlihat. Rambutnya diikat asal-asalan hingga menyisakan banyak anak rambut di sisi wajahnya.

Wajah Yongri tanpa riasan sama sekali dan terlihat sedikit pucat. Namun kenapa wanita itu tetap terlihat cantik dengan sebuah senyum diwajahnya itu? Kenapa Siwon bahkan menyukai penampilan Yongri yang seperti ini?

“Panggilan dari alam untuk Choi Siwon.” Kata Yongri sembari menjentikkan jarinya ketika melihat Siwon melamun.

“Apa lehermu terasa sakit?” Tanya Yongri. Siwon mengangguk pelan.

“Aku sudah membangunkanmu dan memperingatkanmu semalam. Tetapi kau tidak mau bangun.” Ucap Yongri sembari menggerak-gerakkan jari telunjuknya.

“Sepertinya aku terlalu lelah.” Kata Siwon dan segera berdiri.

“Aku sedang menyiapkan sarapan. Sarapan dulu baru pulang.” Yongri kembali ke dapur untuk menyelesaikan kegiatannya yang tertunda.

Siwon mengikuti Yongri dan duduk di ruang makan yang menyatu dengan dapur. Bau masakan tercium oleh hidung Siwon dan membuatnya merasa lapar.

“Apa kau memberitahu Yeon jika aku tidur disini?” Tanya Siwon.

“Tentu saja. Jika tidak ia akan khawatir.” Jawab Yongri.

“Sebaiknya kau tidak tidur disini lagi, oppa. Suara dengkuranmu itu benar-benar mengganggu tidurku.” Omel Yongri. Siwon menatap punggung Yongri dengan kesal.

“Aku mendengkur karena terlalu lelah.” Balas Siwon membela diri.

“Tidak perlu berdusta. Semua pria selalu mendengkur saat itu.”

Yongri menaruh sepiring omurice di hadapan Siwon dan sepiring omurice lagi dihadapannya. Kemudian ia duduk di hadapan Siwon dan bersiap untuk memulai sarapan sebelum ponselnya yang berada di atas meja bergetar.

Yongri menatap nama si penelepon dan membalikkan ponselnya tanpa berniat untuk menjawabnya. Semuanya tidak luput dari mata Siwon hingga pria itu menatapnya dengan penuh rasa ingin tahu.

“Haesung?” Tebak Siwon. Yongri menggeleng.

“Ibuku.”

“Kenapa tidak di angkat?” Tanya Siwon. Yongri kembali menggeleng dan menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

“Aku sudah tahu apa yang akan dikatakannya.” Jawab Yongri.

“Memangnya apa yang akan dikatakan ibumu?” Siwon tidak bisa menahan rasa penasarannya.

“‘Yongri-ya, eomma sudah mengirimkan uang ke rekeningmu. Appa dan eomma masih sibuk sehingga belum bisa pulang ke Korea. Eomma akan menghubungimu lagi nanti.'” Ujar Yongri sembari menirukan gaya bicara ibunya.

“Dan kau tahu kata ‘nanti’ yang digunakan ibuku adalah beberapa bulan kemudian setelah ia kembali mengirimkan uang ke rekeningku.” Kata Yongri sembari tertawa. Tetapi Siwon dapat menangkap kesedihan di dalam tawa wanita itu.

“Uang, sialan. Aku bahkan tidak pernah memintanya.” Gumam Yongri.

“Apa mereka tidak menanyakan keadaanmu?” Tanya Siwon hati-hati.

“Selama aku selalu menerima telepon setiap mereka menghubungiku, maka mereka akan berpikir jika aku baik-baik saja.” Jawab Yongri.

“Aku sudah terbiasa dengan semua itu. Jika mereka tidak menghubungiku, aku bahkan lupa jika aku masih memiliki orangtua.”

“Kenapa tidak kau yang menghubungi mereka lebih dulu?” Saran Siwon.

“Aku pernah melakukannya. Namun tidak akan ada yang menjawab teleponku. Mereka bahkan tidak repot-repot untuk menghubungiku kembali dan merasa ingin tahu kenapa aku menghubungi mereka. Karena itu aku tidak mau melakukannya lagi.”

“Aku pikir aku tidak akan menangis saat mereka meninggal nanti.” Kata Yongri dengan tertawa.

“Yah, kau tidak boleh seperti itu.” Tegur Siwon.

“Mereka yang mendorongku menjauh, oppa. Aku hanya mengikuti keinginan mereka.”

“Tapi tetap saja mereka orangtuamu.”

“Apa kau akan bertindak seperti seorang kakak sekarang?” Canda Yongri sembari berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.

Siwon mendelik kesal padanya.

“Habiskan saja makanmu.” Kata Siwon.

“Ya! Aku yang seharusnya berkata seperti itu. Habiskan makanmu karena aku telah bersusah payah membuatnya.” Hardik Yongri.

Siwon menggerutu pelan dan menyantap omurice buatan Yongri dengan tidak sabaran. Hingga membuat Yongri tertawa saat melihatnya.

“Apa kau bekerja hari ini?” Tanya Siwon dengan mulut penuh makanan.

“Tentu saja. Aku bisa di pecat jika terlalu banyak libur.” Jawab Yongri.

“Aku akan mengantarmu ke kantor.”

“Tidak perlu. Aku dan Yeon bisa naik taksi.”

“Yeon mungkin akan di antar oleh Kyuhyun.” Kata Siwon membuat Yongri terdiam.

Tanpa sadar Siwon mengumpat di dalam hatinya. Ia tidak tahu sampai kapan nama Kyuhyun akan berpengaruh untuk Yongri. Dan Siwon tidak menyukai itu.

“Kau terlalu banyak bicara. Biarkan aku yang menghabiskan makananmu.” Kata Siwon sembari mengambil makanan Yongri menggunakan sendoknya dan memasukkannya ke dalam mulutnya.

“Ya!” Protes Yongri.

Siwon hanya menjulurkan lidahnya dan terus mengambil makanan Yongri. Setidaknya perhatian Yongri terallihkan oleh kekesalannya kepada Siwon.

——

“Selamat pagi.” Sapa Kyuhyun saat Yeon membukakan pintu apartement.

“Selamat pagi, Kyuhyun-ah.” Balas Yeon.

“Sudah siap?”

“Ya.”

Kyuhyun merangkul Yeon dan mereka berjalan bersama-sama menuju lift.

“Kenapa kau tidak menghubungi Yongri dan katakan padanya untuk berangkat bersama?” Saran Kyuhyun. Yeon mengibaskan tangannya.

“Yongri pergi bersama Siwon oppa?”

“Apa? Kenapa? Maksudku, kenapa Siwon hyung harus repot-repot melakukannya? Aku bisa mengantar kalian bersama-sama.” Ujar Kyuhyun.

“Sudah aku katakan padamu bahwa ada sesuatu di antara Yongri dan oppa. Semalam oppa tidur di apartement Yongri.” Kata Yeon dengan tersenyum lebar.

“Apa?!” Kyuhyun tidak bisa menutupi keterkejutannya.

Mereka masuk ke dalam lift saat lift terbuka.

“Kenapa hyung tidur di sana?” Tanya Kyuhyun.

“Entahlah. Semalam Siwon oppa berkata jika ia ingin mengecek apakah Yongri sudah pulang atau belum, lalu kemudian ia tidak kembali hingga tadi pagi saat bersiap-siap untuk mengantar Yongri bekerja. Sebelum oppa kembali, Yongri menghubungiku dan mengatakan jika oppa tidur di tempatnya semalam.” Jelas Yeon.

Kyuhyun terdiam setelah mendengarkan penjelasan Yeon. Memikirkan kemungkinan yang terjadi saat Siwon dan Yongri berada di satu atap yang sama untuk tidur. Mereka tidak mungkin berbuat sesuatu yang terlalu jauh, kan?

“Apapun itu, aku senang karena Siwon oppa dan Yongri semakin dekat. Aku berharap mereka saling menyukai dan menjadi sepasang kekasih. Dengan begitu aku dan Yongri akan benar-benar menjadi keluarga.” Kata Yeon dengan semangat.

Merasa tidak ada tanggapan apapun dari Kyuhyun membuat Yeon menoleh. Ia menemukan Kyuhyun yang tampak sedang merenung sembari memikirkan sesuatu.

“Kyuhyun-ah.” Panggil Yeon.

“Ya?”

“Apa yang kau pikirkan?”

“Apa? Ah, tidak. Ada begitu banyak pekerjaan menumpuk di kantor.” Ucap Kyuhyun sembari tersenyum kecil.

“Ternyata pemilik perusahaan juga tidak bisa mengabaikan pekerjaannya.” Sindir Yeon membuat Kyuhyun tersenyum.

Namun Yeon tidak menyadari jika senyuman itu sangat dipaksakan karena ada suatu hal yang begitu mengganggu pikiran Kyuhyun.

——

Yongri menatap layar ponselnya yang menampilkan nama Haesung. Ia tidak tahu apakah Haesung benar-benar tidak memiliki pekerjaan ataukah ini memang salah satu cara pria itu mendekati wanita. Bahkan di hari yang masih pagi seperti ini pun dia telah menghubungi Yongri.

“Apakah ibumu yang menelepon lagi?” Tanya Siwon sembari fokus menyetir.

“Kim Haesung.” Jawab Yongri.

“Kenapa? Kau tidak ingin menjawabnya juga? Apakah aku perlu menjawabnya untukmu?”

“Tidak. Aku akan menjawabnya.” Kata Yongri dan langsung menjawab telepon Haesung.

“Halo.”

“…..”

“Selamat pagi juga, Haesung-ssi.”

“…..”

“Ya, aku bekerja. Tetapi kau tidak perlu menjemputku. Siwon oppa mengantarku ke kantor dan kami sedang dalam perjalanan saat ini.”

Siwon tidak tahu apa yang ditanyakan Haesung, tetapi ia merasa senang karena Yongri menyebut namanya saat sedang berbicara dengan Haesung.

“Kenapa? Bukankah kau harus bekerja?”

“…..”

“Baiklah, terserah kau saja.”

“…..”

“Ya, sampai jumpa.”

Yongri menghela nafas dan memasukkan ponsel ke dalam tasnya. Ia menoleh dan menatap Siwon.

“Ada apa?” Tanya Siwon sembari melirik Yongri.

“Haesung bilang dia akan ke kantorku untuk bertemu denganmu.”

“Bertemu denganku? Untuk apa? Kami bisa bertemu di tempat lain.” Kata Siwon dengan bingung.

“Entahlah. Dia hanya berkata bahwa dia akan datang dan memintamu untuk menunggunya di sana.” Tukas Yongri.

“Oppa, apakah menurutmu Haesung benar-benar pria yang baik untukku?” Tanya Yongri kemudian.

“Kenapa?” Siwon bertanya balik.

“Sejujurnya aku merasa tidak nyaman karena dia terus menghubungiku. Tetapi setelah aku memikirkannya, sepertinya itu adalah salah satu cara yang dimilikinya saat mendekati seorang wanita. Aku ingin mulai membuka hatiku untuknya.”

Ucapan Yongri tanda sadar membuat Siwon tersedak hingga pria itu terbatuk-batuk. Wajah Siwon tampak memerah karena tenggorokkannya tiba-tiba saja terasa perih akibat tersedak.

“Kau baik-baik saja?” Yongri terlihat khawatir.

“Ya. Y–ya, ya, aku baik-baik saja.” Jawab Siwon dengan sesekali batuk.

“Bagaimana menurutmu?” Tanya Yongri lagi setelah melihat Siwon baik-baik saja.

“Apa?”

“Jika aku membuka hatiku untuk Haesung. Bagaimana?” Ulang Yongri. Siwon berdeham pelan.

“I–itu baik untukmu. Dengan begitu perasaanmu pada Kyuhyun akan berkurang.” Komentar Siwon.

Yongri menganggukkan kepalanya. Ia juga berpikir seperti Siwon. Bagaimanapun caranya, Yongri harus mengenyahkan perasaan cintanya pada Kyuhyun.

“Apakah aku harus menuliskan namanya pada gantungan kunci yang kau berikan padaku waktu itu?”

“Apa?! Jangan!” Pekik Siwon panik. Kedua alis Yongri bertaut saat melihat reaksi Siwon yang cukup berlebihan.

“Kenapa?” Tanya Yongri.

“Yah, kau harus menulis nama pria yang benar-benar akan menjadi cintamu. Kau saja saat ini belum mencintai Haesung. Bagaimana bisa kau menulis namanya di sana?”

“Mungkin saja aku akan mencintainya suatu saat nanti.”

“Tidak. Pokoknya jangan, Choi Yongri. Atau kau akan menyesal nanti.” Kata Siwon penuh dengan peringatan.

“Haruskah kutuliskan nama Kyuhyun saja?”

“YA!” Bentak Siwon.

“Aku hanya bercanda.” Gumam Yongri yang terkejut dengan bentakan Siwon.

Siwon merasa bersalah karena telah membentak Yongri. Ia hanya merasa kesal karena Yongri berniat untuk menulis nama Kyuhyun pada gantungan kunci yang diberikannya.

Yongri harus menuliskan nama pria yang benar-benar akan menjadi suaminya kelak. Siapapun itu, Siwon yakin bahwa mereka bukanlah Kyuhyun atauapun Haesung. Karena itulah Siwon tidak ingin Yongri menuliskan nama kedua pria itu di sana.

“Berhentilah bercanda seperti itu.” Kata Siwon sembari mendorong pelan kepala Yongri.

Yongri membenarkan rambutnya dan menatap Siwon dengan kesal. Bersamaan dengan itu, mereka telah sampai di kantor Yongri. Yongri langsung melepaskan seatbelt yang dipakainya.

“Hari ini aku ada pertarungan.” Kata Siwon.

“Lalu?”

“Kau tidak ingin menontonnya?” Tanya Siwon.

“Kau akan tetap menang tanpa aku menontonnya, kan?” Jawab Yongri. Siwon melayangkan tangannya seperti hendak memukul Yongri hingga membuat wanita itu tertawa.

“Aku mengerti, oppa! Aku akan datang. Memangnya kapan aku pernah tidak datang saat kau bertarung?” Tukas Yongri.

“Mungkin saat kau berkencan dengan Haesung.” Balas Siwon.

“Benar juga. Kalau begitu aku masuk dulu, oppa. Sampaikan salamku pada Haesung.” Ujar Yongri sembari melambaikan tangannya. Siwon hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah memarkirkan mobilnya. Siwon turun dari mobilnya untuk menunggu Haesung. Pria itu bersandar pada kap mobil dengan kedua tangan terlipat di dada. Jika Haesung ingin bertemu dengannya, seharusnya pria itu menghubunginya. Bukan Yongri.

Beberapa saat kemudian ada sebuah mobil yang terparkir di samping mobil Siwon. Saat sang pengemudi keluar, Siwon merasa lega. Karena pria itu adalah Haesung. Sepertinya temannya itu membawa mobil baru, karena itulah Siwon tidak mengetahui kedatangannya.

“Apa aku membuatmu lama menunggu?” Tanya Haesung sembari menghampiri Siwon.

“Tidak terlalu.” Jawab Siwon.

“Kenapa kau ingin bertemu denganku di kantor Yongri?” Tanya Siwon kemudian.

“Karena kau mengantar Yongri ke kantornya.” Jawab Haesung membuat Siwon bingung.

“Maksudmu?”

“Kau tahu jika aku bisa melakukannya jika Yongri memang membutuhkan tumpangan.” Kata Haesung dengan wajah sedikit kesal.

“Tunggu. Sebenarnya apa maksudmu? Aku tidak mengerti.”

“Kau terlihat sangat dekat dengan Yongri. Well, bagaimana aku harus mengatakannya? Aku tidak suka melihatnya. Kau tahu jika aku ingin mendekatinya karena aku menyukainya. Tetapi sepertinya kau selalu berkeliaran di dekatnya.” Jelas Haesung dengan sebuah senyum aneh.

“Apakah maksud ucapanmu barusan, kau menyuruhku untuk menjauhi Yongri?” Tanya Siwon.

“Bukan seperti itu.” Jawab Haesung.

“Lalu?”

“Aku hanya ingin kau memberikanku kesempatan. Jika Yongri membutuhkan seseorang untuk mengantar maupun menjemputnya, biarkan aku yang melakukannya. Bagaimana aku bisa mengambil hatinya jika kau yang melakukan semuanya? Dan bagaimana jika suatu saat dia malah menyukaimu karena kau selalu berada di dekatnya?”

“Apa kau merasa tidak percaya diri?” Sindir Siwon membuat Haesung terdiam.

“Sedekat apapun aku dan Yongri, jika pada akhirnya dia menyukaimu, dia tetap akan menyukaimu. Dan bahkan jika aku dan Yongri tidak dekat, jika dia tidak menyukaimu, maka dia tidak akan pernah menyukaimu.” Kata Siwon dengan penuh penekanan.

“Siwon-ah..”

“Dengar, jika pada akhirnya kau hanya akan bertingkah idiot dengan merasa cemburu pada setiap pria yang berada di dekat Yongri, lebih baik kau menyingkir dari hidupnya.” Ucap Siwon sembari menepuk lengan Haesung sebelum akhirnya masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan Haesung seorang diri.

——

Kali ini Yongri menonton pertarungan Siwon bersama Yeon dan Kyuhyun. Yongri berharap jika Yeon dan Kyuhyun memiliki kencan dan tidak berada di The Darkness bersamanya. Yongri berpikir jika saat berada di Seoul, ia akan menghindari hal apapun yang berkaitan dengan Yeon dan Kyuhyun.

Namun saat ini Yongri tidak mungkin pergi begitu saja dari The Darkness. Ia sudah berjanji pada Siwon akan menyaksikan pertarungan pria itu. Dan Yongri juga tidak mungkin mengusir Yeon dan Kyuhyun dari sana. Akhirnya yang Yongri lakukan hanyalah menjaga matanya agar tidak menatap Kyuhyun.

“Hari ini pertandingan kecil, kan?” Tanya Yeon di tengah hiruk pikuk penonton yang bersorak untuk memberi semangat pada Siwon.

“Ya. Siwon oppa tidak ingin banyak terluka setelah baru saja pulang dari Jeju.” Jawab Yongri.

“Dia seharusnya tidak bertanding jika seperti itu.” Gumam Yeon. Yongri menyetujuinya.

Mata Yongri mengarah ke atas ring di mana Siwon dan lawannya berada. Keduanya sudah mengambil gerakan kuda-kuda dan siap untuk saling menyerang. Yongri merasa senang saat melihat Siwon terus memberikan pukulan pada lawannya.

Siwon seolah tidak memberikan ijin pada lawannya untuk memukulnya sekali saja. Wasit memisahkan mereka saat pukulan Siwon yang bertubu-tubi mengunci gerakan lawan. Keduanya berjalan mundur dan berdiri di sudut ring.

Yongri yakin pertarungan ini akan cepat selesai. Karena sepertinya lawan Siwon saat ini benar-benar tidak sebanding dengan Siwon. Yongri tidak mengerti kenapa Siwon ingin bertarung dengannya. Pria itu akan menang bahkan tanpa menghabiskan begitu banyak tenaga.

Pertarungan kembali di mulai setelah beberapa detik mereka beristirahat. Siwon kembali mengambil gerakan untuk memukul lawannya. Namun kali ini lawan Siwon lebih bergerak cepat dengan menghindar dan memberikan pukulan pada bibir Siwon hingga darah segar mengalir dari sana.

Yongri tanpa sadar memekik saat melihat Siwon terkena pukulan. Ini bukanlah yang pertama untuknya. Namun entah mengapa Yongri tidak suka saat melihat Siwon mendapatkan pukulan. Apalagi wajah pria itu sampai berdarah.

“Siwon oppa pasti sengaja melakukannya. Ia tidak ingin lawannya itu pulang dengan rasa malu karena tidak berhasil mendaratkan satu pukulan pun padanya.” Komentar Yeon.

“Aku tidak mengerti kenapa Siwon hyung harus melakukan semua ini untuk mendapatkan uang.” Sahut Kyuhyun sembari menggelengkan kepalanya.

Yongri tanpa sadar menoleh dan menatap Kyuhyun. Ia terkejut saat melihat Kyuhyun membalas tatapannya. Wanita itu dengan cepat mengalihkan pandangannya kembali ke atas ring.

Ternyata Siwon sudah melumpuhkan lawannya dan kemenangan kembali menjadi milik pria itu. Yongri bernafas lega karena tidak ada luka lain selain di bibir Siwon.

Yongri merasa setuju dengan komentar Yeon bahwa Siwon sengaja membiarkan lawannya memukulnya hanya agar lawannya itu tidak pulang dengan rasa malu. Terbukti Siwon bisa dengan mudah mengalahkannya.

“Sepertinya jika Siwon oppa pulang dari The Darkness tanpa membawa luka akan terasa aneh, kan?” Ujar Yeon dengan tertawa.

Yongri ikut tertawa dan menganggukkan kepalanya. Lagi-lagi ia menyetujui ucapan sahabatnya itu.

“Bagaimana jika kita makan malam dulu sebelum pulang?” Tanya Kyuhyun menawarkan.

“Ide bagus!” Sahut Yeon.

“Jangan menolak, Yongri-ya! Kita akan makan malam berempat dengan Siwon oppa juga.” Tukas Yeon saat melihat Yongri hendak membuka mulutnya.

Yongri menghela nafas dan menutup mulutnya dengan rapat. Ia merasa kesal pada dirinya sendiri saat ia tidak bisa membantah ucapan Yeon. Walaupun Yongri merasa sanksi alasan utama ia tidak membantah karena ia ingin berada di dekat Kyuhyun lebih lama lagi.

“Oh, oppa.”

Siwon bergabung dengan mereka beberapa saat kemudian dengan sekantung es yang mengompres bibirnya yang terluka.

“Kau baik-baik saja?” Tanya Yongri.

“Tentu saja. Hanya luka kecil.” Jawab Siwon.

Yongri mengambil handuk di leher Siwon dan membersihkan darah di dagu pria itu. Siwon cukup terkejut dengan apa yang dilakukan Yongri. Namun ia tidak menghindar karena Yongri pun tampaknya biasa saja saat melakukannya.

Yeon menatap Siwon dan menggoda pria itu dengan sebuah senyuman. Ia dapat melihat wajah sang kakak sepupunya itu sedikit memerah saat mendapatkan godaan darinya.

“Terima kasih.” Gumam Siwon sembari mengambil handuk dari tangan Yongri. Ia merasa suasana di ruang bawah ini sangat panas.

“Hyung, kita makan malam terlebih dahulu sebelum pulang. Bagaimana?”

“Tentu.”

Ladies, keluarlah lebih dulu.” Kata Kyuhyun sembari mengulurkan tangannya ke depan.

Yongri dan Yeon berjalan lebih dulu dengan Siwon dan Kyuhyun tepat di belakang mereka. Kedua pria itu bahkan melindungi mereka saat beberapa penonton yang juga hendak keluar saling mendorong satu sama lain.

Yongri tidak tahu sejak kapan mereka terbagi menjadi dua seperti ini. Yeon dan Kyuhyun berada di mobil Kyuhyun, sedangkan ia dan Siwon berada di mobil Siwon. Mereka benar-benar terlihat sedang berkencan ganda.

“Luka di bibirmu pasti meninggalkan bekas.” Kata Yongri sembari menatap bibir Siwon.

“Walaupun begitu, bibirku masih bisa digunakan untuk berciuman.” Sahut Siwon.

“Ya!” Yongri memukul lengan Siwon.

Siwon tertawa namun kemudian meringis saat bibirnya terasa perih. Ia mengusap pelan bibirnya yang terluka.

“Sialan, seharusnya aku tidak membiarkannya memukulku.” Gumam Siwon.

“Sepertinya lawanmu itu tidak begitu hebat. Kenapa kau bisa lengah?” Tanya Yongri.

“Aku juga tidak hebat.” Balas Siwon.

“Jika kau tidak hebat kenapa tidak kau biarkan saja dia yang memenangkan pertarungan?!” Sahut Yongri. Merasa kesal karena Siwon merendahkan dirinya sendiri.

“Aku pikir mereka memiliki kebanggaan tersendiri jika berhasil memukulku.” Kata Siwon dengan tersenyum.

“Karena itu walaupun mereka kalah, mereka akan memiliki sedikit rasa bangga karena telah membuat luka diwajahku.” Lanjut Siwon.

“Ck! Orang-orang sepertimu sebenarnya tidak pantas berada di The Darkness. Mereka yang berada di The Darkness haruslah tidak memiliki hati.”

“Kau mau jika aku tidak memiliki hati?” Tukas Siwon.

“Bukan seperti itu. Kau terlalu baik hati untuk menjadi orang nomor satu di The Darkness.”

“Kau tahu bahwa tujuanku bertarung di The Darkness hanyalah untuk mencari uang, bukan mencari musuh. Aku tidak pernah menganggap mereka sebagai musuhku. Tetapi entah mengapa mereka selalu menganggapku seorang musuh.”

“Karena pria memiliki harga diri yang tinggi. Yang tidak suka dikalahkan oleh pria lain. Aku yakin jika kau suatu saat nanti kalah, kau juga akan merasa marah pada lawanmu itu.”

“Entahlah. Karena selama ini aku selalu memenangkan pertarungan, aku tidak tahu bagaimana rasanya kalah.” Kata Siwon dengan sombong.

Yongri menatap Siwon dan mendesis kesal. Membuat Siwon menahan tawa agar tidak menyakiti bibirnya.

Beberapa saat kemudian mereka sampai di sebuah restoran. Kyuhyun dan Yeon telah lebih dulu sampai karena Siwon dapat melihat mobil mereka sudah terparkir dengan sempurna.

Siwon dan Yongri turun dari mobil dan segera memasuki restoran. Mata Yongri berpendar untuk mencari keberadaan Yeon dan Kyuhyun. Biasanya mencari keberadaan Kyuhyun tidaklah sulit untuk Yongri. Entah bagaimana matanya seolah sudah diatur agar bisa selalu menangkap keberadaan Kyuhyun.

Namun bukannya Kyuhyun yang dilihat oleh Yongri, melainkan pria lain. Seorang pria yang sepertinya sedang makan malam bersama seorang wanita. Yongri memicingkan matanya untuk memastikan penglihatannya.

“Kenapa? Dimana Yeon?” Tanya Siwon saat melihat Yongri berhenti berjalan.

“Oppa..”

“Ya?”

“Apa itu Kim Haesung?” Tanya Yongri.

“Kim Haesung? Dimana?” Siwon bertanya balik.

“Di sana.” Jawab Yongri sembari menunjuk keberadaan Haesung. Mata Siwon mengikuti arah telunjuk Yongri.

Siwon terlihat terkejut saat melihat Haesung bersama dengan seorang wanita. Mereka tampak sedang mengobrol dan wajah keduanya terlihat malu-malu.

“Kenapa dia bersama seorang wanita? Bukankah dia bilang menyukaiku?” Tanya Yongri dengan bingung.

“Sial.” Desis Siwon.

“Yongri-ya, disini!” Dari salah satu sudut, Yeon memanggil Yongri.

Yongri menatap Yeon yang sedang melambaikan tangannya. Namun kemudian ia kembali menatap Haesung yang tampak menyadari keberadaannya. Sepertinya pria itu mendengar suara Yeon saat memanggilnya. Haesung terlihat sangat terkejut saat ini.

“Aku sedang tidak ingin makan malam. Kalian makan saja bertiga.” Kata Yongri kepada Siwon dan langsung berbalik untuk keluar dari restoran.

“Yongri-ya, tunggu. Aku akan mengantarmu pulang.”

“Tidak. Aku akan pulang sendiri.” Tolak Yongri sembari melanjutkan langkahnya dan tidak memperdulikan panggilan Siwon.

——

Siwon menatap punggung Yongri dengan kedua tangan yang mengepal. Ia kembali masuk ke dalam restoran dengan wajah memerah karena menahan marah.

“Oppa, Yongri kemana? Kenapa dia pergi?” Yeon menghampiri Siwon dengan kebingungan.

Siwon menyingkir dari Yeon dan berjalan mendekati Haesung yang telah berdiri dengan wajah panik. Tanpa berkata-kata, Siwon melayangkan tinjunya pada wajah pria itu.

Dalam sekejap suasana restoran menjadi riuh akibat ulah Siwon. Para pengunjung restoran di buat terkejut dan juga penasaran. Mereka menatap apa yang sedang dilakukan Siwon dengan penuh rasa ingin tahu.

“Sudah aku katakan untuk tidak mempermainkannya, bajingan!” Maki Siwon dan diakhiri dengan sebuah pukulan lagi.

“Oppa! Oppa! Apa yang kau lakukan?!” Yeon terlihat panik.

“Aku seharusnya tidak pernah mempercayaimu!” Siwon mencengkram kemeja yang dipakai Haesung.

“Apa yang kau lakukan, tuan?” Wanita yang bersama Haesung mencoba untuk membantu Haesung.

“Menjauh dariku.” Desis Siwon sembari menatap wanita itu dengan tajam.

“Si–Siwon-ah, aku b–bisa menjelaskan.” Ucap Haesung disela-sela nafasnya yang tersengal.

“Aku tidak membutuhkan penjelasanmu, brengsek!”

“Hyung, tenanglah.” Kyuhyun mencoba untuk menarik Siwon menjauh, namun Siwon menepis tangan Kyuhyun.

“I–ibuku.. Di–dia wanita yang ingin dijodohkan kepadaku. A–aku menemuinya karena i–ibuku yang memaksaku.” Ujar Haesung.

“Sudah aku bilang aku tidak membutuhkan penjelasanmu!” Bentak Siwon dan kembali memukul Haesung.

“Oppa, hentikan. Aku mohon hentikan! Aku tidak ingin kau dipenjara!” Pekik Yeon histeris. Ia benar-benar takut saat melihat wajah Siwon yang bisa membunuh siapa saja saat ini.

“Jangan pernah muncul di hadapan Yongri lagi atau aku akan benar-benar membunuhmu.” Ancam Siwon dan kemudian melepaskan Haesung.

“Kalian makanlah berdua. Aku akan pulang dan menemui Yongri.” Kata Siwon kepada Kyuhyun dan Yeon.

“Siwon-ah, tunggu!”

Haesung mengejar Siwon dan menggenggam lengan pria itu. Siwon menoleh dan menatapnya dengan marah. Tidak peduli saat melihat wajah Haesung yang penuh luka.

“Aku benar-benar minta maaf. Aku tidak bermaksud untuk menyakiti Yongri. Aku tidak memiliki niat untuk menikah dengan wanita itu. Semuanya karena ibuku. Perasaanku pada Yongri adalah yang sebenarnya.” Kata Haesung dengan putus asa.

“Hanya karena ibumu?” Desis Siwon dengan senyum sinis.

“Apakah wajah malu-malumu itu juga di suruh oleh ibumu?” Sindir Siwon dengan tersenyum sinis.

“Siwon-ah..”

“Jangan pernah mendekati Yongri lagi. Atau aku akan melupakan jika kita pernah berteman.” Ucap Siwon penuh dengan penekanan.

Siwon menepis tangan Haesung yang berada dilengannya dan segera pergi meninggalkan restoran. Ia berharap Yongri tidak sedang menangis seorang diri saat ini.

——

Yongri duduk seorang diri di atas karpet berbulu yang ada di ruang tengah apartementnnya. Dengan penerangan seadanya, ia hanya ditemani oleh beberapa kaleng bir yang sudah kosong. Tidak ada airmata di wajahnya. Secara keseluruhnya, semuanya tampak baik-baik saja.

Yongri menghela nafas panjang dan meneguk bir ketiganya malam itu. Walaupun tidak sempat makan malam, ia tidak merasa lapar sama sekali. Yongri juga tidak merasa haus. Hanya saja ia ingin menikmati bir malam ini. Tanpa gangguan dari siapapun. Dan tanpa memikirkan apapun.

Yongri tidak ingin memikirkan Kyuhyun maupun Haesung. Ia tidak mau memikirkan pria manapun yang berada dihidupnya. Yongri ingin hidup tanpa seorang pria. Bisakah? Bisakah ia hanya hidup seorang diri di dunia ini?

Ponsel Yongri yang berada di atas meja bergetar. Ia melihat Yeon, Siwon, dan Haesung menghubunginya secara bergantian. Namun tidak ada satu panggilan pun yang diterima olehnya. Kenapa mereka terlihat begitu panik? Yongri merasa dirinya baik-baik saja. Sungguh.

Kali ini ponsel Yongri kembali bergetar. Namun bukan Yeon, Siwon ataupun Haesung yang menghubunginya. Tetapi ibunya. Yongri menyandarkan punggungnya pada kaki sofa dan meraih ponselnya, kemudian menerima telepon itu.

“Kenapa kau terus menghubungiku?” Tanya Yongri dengan kesal.

Apa seperti itu ucapan pertamamu kepada ibumu setelah lama tidak berbicara?

Yongri mendengus pelan.

Aku sudah mengirimkan uang padamu.

“Aku sudah tahu. Eomma, mulai sekarang jika kau hanya ingin memberitahuku mengenai uang, kau bisa mengirimkan pesan saja padaku. Aku tidak mau kau menghabiskan waktumu yang berharga hanya untuk menghubungi anak yang tidak pernah kau perdulikan ini.” Kata Yongri dan langsung memutuskan sambungan telepon.

Yongri menaruh ponselnya kembali ke atas meja dengan kasar. Sudut matanya menangkap kehadiran seseorang hingga membuatnya menoleh. Ia terkejut saat melihat kehadiran Siwon diapartementnya.

“Bagaimana kau bisa masuk?” Tanya Yongri.

“Aku bertanya pada Yeon password apartementmu.” Jawab Siwon sembari menghampiri yongri dan duduk disamping wanita itu.

“Dimana Yeon?”

“Di atas bersama Kyuhyun.”

Yongri menghela nafas.

“Jika kau datang ke sini hanya untuk memastikan keadaanku, aku baik-baik saja. Sungguh. Kalian tidak perlu khawatir.” Kata Yongri dan kembali meneguk birnya.

Siwon mengambil kaleng bir di tangan Yongri dan menghabiskan isinya.

“Kau bisa mengambil yang baru di kulkas.” Ucap Yongri.

Siwon mendesah pelan dan meremukkan kaleng bir yang kosong tersebut sebelum akhirnya membuangnya di lantai. Bergabung dengan kaleng-kaleng kosong sebelumnya.

“Maaf.” Kata Siwon.

“Jangan meminta maaf, oppa.” Pinta Yongri.

“Jika kau meminta maaf, kau hanya akan membuatku terlihat menyedihkan.” Ucap Yongri.

Siwon menghela nafas panjang dan terdiam. Ia berharap Yongri menangis atau berteriak untuk melampiaskan kemarahan dan kesedihannya. Tetapi wanita itu hanya diam saja.

“Aku benar-benar baik-baik saja.”

“Semua yang aku rasakan saat ini hanyalah perasaan..lega.” Kata Yongri membuat Siwon menoleh.

“Maaf, oppa. Saat aku mengatakan bahwa aku akan membuka hati untuk Haesung, aku berbohong. Aku tahu bahwa aku tidak akan pernah menyukainya. Karena itulah saat tahu bahwa ada wanita lain di samping Haesung, aku merasa lega. Karena aku tidak akan pernah melukai perasaannya.”

Siwon hanya diam saja dengan pandangan menerawang.

“Selama ini aku hanya pernah memiliki satu kekasih. Kami berkencan selama dua tahun dan dialah yang mendapatkan keperawananku saat itu.” Cerita Yongri sembari tersenyum.

“Tapi kemudian kami putus karena dia harus pindah ke luar negeri. Saat itu aku benar-benar tidak bisa melupakannya. Butuh waktu hampir dua tahun untukku melupakannya hingga akhirnya Kyuhyun datang ke dalam hidupku.”

“Aku sudah menyukainya selama satu tahun. Dan aku tahu, sekeras apapun aku mencoba, aku tidak akan bisa menghilangkan perasaanku itu. Apalagi jika aku harus menyukai pria yang tidak kusukai sama sekali.”

“Karena itulah maafkan aku, oppa. Maaf karena aku tidak bisa mengikuti keinginanmu untuk berkencan dengan Haesung. Aku tidak menyukainya sama sekali.” Kata Yongri sembari menatap Siwon dengan pandangan bersalah.

Siwon tertegun melihatnya. Seharusnya pria itu yang meminta maaf padanya. Seharusnya Yongri marah pada Siwon karena telah memaksanya untuk berkencan dengan Haesung. Pria yang pada akhirnya tetap saja memiliki wanita lain disisinya.

Tetapi saat ini Yongri–lah yang meminta maaf padanya karena tidak bisa menyukai Haesung.

“Tidak. Jangan berkata seperti itu. Aku juga merasa lega karena kau tidak menyukainya sama sekali. Karena jika kau menyukainya sedikit saja, kau mungkin akan terluka saat ini. Terima kasih karena tidak menyukai Haesung, Yongri-ya.” Balas Siwon.

Yongri menatap Siwon dan kemudian mereka sama-sama tersenyum. Perasaan Yongri semakin lega setelah mengatakan semuanya kepada Siwon. Setelah ini ia tidak harus berpura-pura menyukai Haesung dihadapan Siwon.

“Kenapa hanya ada bir disini? Tidakkah seharusnya kau memberikanku sesuatu yang lebih mahal karena aku memenangkan pertarungan lagi malam ini?” Sindir Siwon.

Yongri meninju pelan lengan Siwon.

“Aku tidak pernah memberikanmu bir. Kau sendiri yang mengambilnya dariku. Lagipula ini bukan kemenangan pertamamu. Sudah terlalu terlambat untuk merayakannya.” Tukas Yongri.

“Ah, si Haesung bodoh itu. Dia benar-benar mengacaukan segalanya. Padahal kita hampir mendapatkan traktiran makanan mahal dari Kyuhyun.” Canda Siwon membuat Yongri tertawa.

“Apa kau akan memukul Haesung?” Tanya Yongri.

“Aku sudah memukulnya tadi.” Jawab Siwon santai.

“Apa?! Benarkah?! Oppa, dia temanmu!” Yongri benar-benar tidak percaya.

“Aku sudah memberikannya peringatan saat pertama kali dia ingin mendekatimu. Jangan pernah menyakitimu atau aku akan membunuhnya. Beruntung karena aku tidak benar-benar membunuhnya.” Kata Siwon membela diri.

“Setelah tahu bahwa aku tidak apa-apa, apa kau menyesal telah memukulnya?”

“Kenapa aku harus menyesal? Dia pantas mendapatkannya. Sebagai seorang pria, dia harus memegang ucapannya.”

“Baiklah. Terserah padamu, oppa.” Ujar Yongri dengan nada menyerah.

Siwon tersenyum dan segera berdiri.

“Karena kau baik-baik saja, aku akan pulang dan menenangkan Yeon. Dia benar-benar khawatir padamu.” Ujar Siwon.

Siwon baru saja hendak berjalan saat tiba-tiba dirasakannya Yongri menggenggam pergelangan tangannya. Ia menoleh dan melihat Yongri sedang menundukkan kepalanya.

“Oppa..”

“Ada apa?”

“Sepertinya aku tahu bagaimana cara mengalihkan perhatianku dari Kyuhyun.” Kata Yongri.

“Bagaimana?” Tanya Siwon.

Perlahan-lahan Yongri mendongak dan menaikkan pandangannya hingga bertemu dengan mata Siwon.

“Bercintalah denganku, oppa.” Pinta Yongri dengan wajah serius.

——

–To Be Continued–

HAI! Sorry karena telat ngepost lagi. Aku gak mau banyak alesan yang macam-macam. Aku harap kalian masih tetep setia selama apapun aku ngepost. Aku akan berusaha semampu aku untuk update dengan cepat.

Happy reading^^

BYE~

91 thoughts on “Heartbeat – Part 4

  1. Ini keknya siwon udah suka sama yong tp ga sadar n keknya kyu jg mulai suka sama yong, aku senang bgt yong udh jauh dr haesung tp kaget banget sama permintaan yong😮 apa siwin bakal nurutin?? Ah penasaran semoga iya #eh semangat eooooon^^

  2. Sudah muncul benih benih cinta dihati siwon
    Trus kenapa si kyu gak suka gitu yongri dekat ama siwon?
    Jgn bilang kalo ada perasaan berbeda
    Hahahahaha

  3. Yach TBC nya bikin baper , aq pinginnya Siwon sama yongri aje , tp liat gelagat kyu sepertinya dia ada rasa ya sana yongri lanjutkan ya jng pake lama baper nih baper

  4. Hahaha….Yongri lg mabok,,,pst Siwon Oppa syok tingkat tinggi, tp Haesung tragis, cinta tak terbalas kena pukul pula…dah g sbar tunggu nextnya, jgn lama” updatenya yah Thor…Fighting😀

  5. mow yongri ngjak brcnta sma siwon gk slah? Dan jga yongri sudah tidak prawan lg pdhl brhrp siwon yg prtma untuk yongri, siwon oppa sudah mulai suka nich ama yongri apa kira2 siwon oppa mau di ajak brcnta,

  6. semoga saat brcnta nanti trnyta yongri msih perawan semoga kta2 yongri cuma omong kosong aja supaya siwon oppa mau brcnta sma yongri ya thor, coz gmna dgr yongri udah gk perawan

  7. Ngga suka ih sma sikapnya Kyuhyun yg keliatan labil gitu, maksudnya apa??

    Yongri udah bebas dri Haesung, dia ngajak Siwon yg engga2, kyanya Siwon mulai suka sma Yongri. Lalu setelahnya, apa jawaban Siwon? Hahahh penasaran akut nih, lanjut lah author !!

  8. Oalahhh apq yongri serius dengan ucapannya.?? Apa siwon menyetujuinya.?? Ohh ya ampun makin rumit yah, tapi untungnya haesung udah gak bakal deket lagi sama yongri. Jadi kesempatan buat yongri dan siwon lebih dkat makin banyak😅 makin curiga aja sama kyu gerak geriknya makin kentara kalo dia ada rasa sama yongri, begitu pula sama siwon. Dan yongri juga kayaknya udah ada tanda^ signal cinta buat siwon😍 oalaahh jadi greget sama kelanjutannya. Ditunggu terus next chalnya thor

  9. Yey siwon udah mulai ada tanda-tanda suka tuh sama yongri.tinggal nunggu yongri nih yg bisa move on dari kyuhyun.
    Ouw ya ampun,gak salah bacakan.yongri ngajak siwon buat (….).
    OMG,kok yongri sampe segitunya.
    Duh jadi penasaran,kira-kira apa yah jawaban siwon.

  10. What? Bercinta dengan Siwon? Apakah Yongri seputus asa itu??
    Eh tapi ini nih yang aku tunggu.. hubungan Siwon dan Yongri mengalami peningkatan☺

  11. huaaa udah part 4 aja, maaf eonni baru comment d part ini, karna aku habisin baca ketertinggalanku dulu heh
    sumpah makin kesini makin suka makin dpet feelnya, dan d akhir sumpah bikin senyum”sendiri
    pkoknya ditunggu next part nya gak pakek lama hihi
    semngat eonni^^

  12. Oow.. oòw… Yongri berani bgt ngajak.cwok bercinta… hayooo Oppa mw tidak?? Hihi 😉
    Gantungan kuncinya bt nma Siwon Oppa, Yongri.. iya kan?? Mkanya Wonppa ga terima nma Hesung yg ditulis.. uhuy..
    Iisdshh… curiga nih sma si Kyu.. sudahlh lupakan.. 😑
    Lanjut aja… penasaran sm jawaban Wonppa.. haha

  13. Kaget 😂😂 kok tau” yongri ngajak begituan ama siwon wkkwkwkw

    Di sini siwon ketauan bngt udah ada rasa sama yongri cuma kurang peka ajh si siwonnya sm perasaannya sendiri 😂😂

    Gyu yg mulai bimbang dengan yongri hihj

  14. Kyuhyun brtingkah aneh, siwon pun bgitu,.
    Kalau untk siwon dh psti mnyukai yongri, hanya saja hati siwon blum bnar” yakin akan hal itu,,
    Apa siwon jga mnerima tawaran gila yongri?????

    Next chap

  15. Aigoo yongri langsung bgt ngomong itu sm Siwon oppa, demi bs melupakan Kyuhyun oppa jd nya dia meracau atau menginginkan hal tsb begitu sj

  16. ikutan ngerasa lega pas tau temennya siwon makan sama cewe lain
    ga nyangka ternyata kisah hidupnya yongri miris banget T.T dan itu kata2 terakhirnya yongri horor banget hahah

  17. Untunglahh secara ga langsung hubungan yongri sama heesung sudah selesai.. Kasian juga kan kalo dia gasuka tapi harus sama si heesung terusss..

    Itu yongri udah mabok kali yak? Kenapa tiba2 ngajak begituan astaagaaa

  18. Lebih sakit Yongri deh ya kayaknya daripada yg lain. Punya ortu tapi kayak gak punya. Dari kisah hidupnya, berasa kayak selalu ditinggalkan gitu. Gak pernah jadi yg utama. And what? Dia ngajak gitu kayak ngajak Siwon kelahi 😂

Leave a reply to arbyfit Cancel reply