Heartbeat – Part 2

Author

Choineke

Title

Heartbeat

Cast

 Choi Siwon, Choi Yongri (OC)

Other cast

Cho Kyuhyun, Jung Yeon (OC), others

Genre

Romance

Length

Chapter

Rating

PG-15

——

–My heart is beating so fast just because of you–

——

Author POV

Jantung Yongri berdetak dengan keras dan darahnya mengalir dengan kencang. Bukan karena ia gugup ataupun karena ia sedang jatuh cinta. Tetapi karena ia ketakutan. Ia takut karena Siwon telah mengetahui perasaannya pada Kyuhyun.

Bagaimana bisa? Darimana Siwon mengetahuinya? Yongri tidak pernah mengatakannya pada siapapun. Ia menyimpan perasaannya seorang diri selama ini.

“A–apa yang kau bicarakan, oppa?” Tanya Yongri dengan suara bergetar.

“Kau mengerti dengan jelas apa yang aku bicarakan, Choi Yongri.” Jawab Siwon dengan menatapnya tajam.

“Aku tidak menyukai Kyuhyun–“

“Ya, kau menyukainya. Sangat menyukainya.”

“Siwon oppa!”

“Kenapa? Kau terkejut karena aku mengetahuinya? Merasa bingung karena aku bisa mengetahuinya? Padahal kau berusaha menutupi perasaanmu dan selalu terlihat bahagia dihadapan Kyuhyun dan Yeon.” Siwon tersenyum sinis.

“Kau sendiri yang mengatakannya padaku.” Lanjut Siwon.

“K–kapan aku melakukannya?!” Tanya Yongri.

“Saat kau mabuk. Kau mengatakan bahwa kau menyukai Kyuhyun.” Jawab Siwon.

Mabuk? Yongri tidak ingat kapan dia mabuk. Lalu kemudian ia tersentak saat mengingat dirinya meminta Siwon menemaninya minum soju. Lalu Yongri tidak mengingat apapun keesokkan harinya karena kepalanya terlalu sakit.

Apakah malam itu Yongri benar-benar mengatakannya pada Siwon? Tidak. Tidak mungkin Yongri mengatakannya. Sialan. Tetapi Siwon tidak mungkin berbohong. Lagipula pria itu tidak mungkin mengetahuinya jika bukan dari mulut Yongri sendiri.

“Aku benar-benar terkejut saat mengetahuinya.” Kata Siwon.

“Kenapa kau tidak mengatakan apapun padaku?! Kenapa kau tidak mengatakan jika kau mengetahuinya?!” Bentak Yongri.

“Aku hanya ingin menyimpannya untuk diriku sendiri. Kenapa? Apa aku harus membaginya pada Yeon atau Kyuhyun?” Sindir Siwon. Yongri mengepalkan kedua tangannya.

“Wah! Bagaimana bisa kau menyukai kekasih dari sahabatmu sendiri, Choi Yongri? Apakah kau kehabisan pria di dunia ini sehingga kau harus menyukai pria milik orang lain?” Ucap Siwon dengan tidak percaya.

“Aku pikir banyak pria di tempatmu bekerja. Bukan begitu? Tidak bisakah kau menyukai salah satu dari mereka? Kenapa harus Kyuhyun?”

“Kau tidak tahu apapun.” Desis Yongri dengan mata berkaca-kaca.

“Mungkin kau benar. Tetapi aku tahu jika kau menyukai Kyuhyun.” Sahut Siwon.

“Jadi, Choi Yongri. Jika kau tidak ingin aku membuka mulutku, lebih baik kau berkencan dengan temanku atau pria lainnya dan jangan ganggu hubungan Yeon dan Kyuhyun.” Ancam Siwon. Kemudian pria itu berdiri.

“Aku akan menunggumu di luar.” Kata Siwon dan meninggalkan Yongri seorang diri.

Yongri menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan airmatanya yang mengalir. Kenapa Siwon menyalahkannya karena menyukai Kyuhyun? Siwon tidak tahu jika Yongri–lah yang lebih dulu menyukai Kyuhyun.

Seharusnya Siwon menyalahkan Yeon yang telah merebut Kyuhyun darinya. Siwon benar-benar tidak tahu apapun. Tetapi pria itu bersikap seolah ia mengetahui segalanya. Bahkan ia memaksa Yongri untuk berkencan dengan pria yang tidak dikenal olehnya.

Yongri menyeka airmatanya dan berdiri. Memakai tas selempangnya sebelum akhirnya keluar dari sebuah kedai tempat ia dan Siwon makan malam. Yongri melihat Siwon yang sedang menunggunya bersandar di mobil.

Saat melihat Yongri keluar, Siwon membukakan pintu mobil untuk wanita itu. Wajahnya menyiratkan agar Yongri segera masuk ke dalam mobil.

Sayangnya Yongri tidak menuruti keinginan Siwon. Wanita itu justru berjalan meninggalkan Siwon. Ia tidak ingin pulang bersama pria itu. Ia tidak mau berada di dalam mobil yang sama dengan pria yang telah menghakiminya.

“Kau mau kemana?!” Tanya Siwon setelah menarik lengan Yongri.

“Aku bisa pulang sendiri.” Ucap Yongri sembari mendorong Siwon menjauh.

“Ini sudah malam, Choi Yongri.”

“Kau tidak perlu mengkhawatirkanku! Lebih baik kau khawatirkan adikmu. Karena aku mungkin saja melakukan sesuatu untuk merebut Kyuhyun darinya.” Hardik Yongri sembari melanjutkan langkahnya.

Ia tidak mendengar langkah kaki di belakangnya. Sepertinya Siwon tidak mengikutinya karena terlalu terkejut dengan ucapannya. Atau mungkin karena pria itu memang tidak ingin mengikutinya. Yongri tidak peduli.

Selama ini Siwon tidak pernah ikut campur mengenai persahabatan antara dirinya dan Yeon. Lalu kenapa sekarang Siwon secara tiba-tiba bersikap seperti seorang pahlawan untuk Yeon?

Yongri tahu jika Siwon sangat menyayangi Yeon. Tetapi haruskah pria itu menunjukkan padanya dan membuat perasaan Yongri terluka? Haruskah Siwon menunjukkannya di saat tidak ada siapapun yang akan membela Yongri?

Yongri kembali menyeka airmatanya dan memberhentikan taksi sebelum akhirnya masuk ke dalam. Ia menahan diri untuk tidak menoleh. Walaupun sebenarnya ia ingin tahu, apakah Siwon masih berdiri di sana ataukah pria itu sudah pergi begitu saja.

——

Begitu sampai di apartementnya, Yongri dikejutkan dengan kehadiran Yeon. Beruntung karena wanita itu hanya seorang diri. Karena jika Yeon sedang bersama Kyuhyun, Yongri tidak tahu apa yang bisa dilakukannya saat ini. Karena ia masih merasa begitu marah akibat ucapan Siwon.

“Yongri-ya..” Sapa Yeon sembari menghampirinya dengan tersenyum. Wajah wanita itu tampak bahagia.

“Kau disini.” Balas Yongri sembari mengalihkan pandangannya dari Yeon. Berharap Yeon tidak menyadari jika ia habis menangis.

“Bagaimana dengan pertarungan Siwon oppa?” Tanya Yeon.

Yongri berjalan menjauhi Yeon dan duduk di sofa.

“Seperti biasa.” Jawab Yongri.

“Kenapa? Apa kau sakit?” Yeon duduk di samping Yongri.

“Bisakah kau tinggalkan aku sendiri?” Pinta Yongri membuat Yeon terkejut.

“Ada apa, Yongri-ya?”

“Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin sendiri. Tolong tinggalkan aku sendiri, Yeoni-ya.”

Walaupun Yongri selalu merasa bahwa ia membenci Yeon, tetapi Yongri tahu bahwa ia tidak pernah bisa melakukannya. Yeon selalu bersikap baik padanya dan mengkhawatirkannya. Karena itu Yongri hanya ingin menghindar darinya.

“Aku tahu bahwa kau sedang ada masalah. Hanya saja aku tidak tahu masalah apa yang sedang kau hadapi dan kenapa kau tidak mau menceritakannya padaku. Tetapi aku akan menunggu hingga kau melakukannya, Yongri-ya.” Kata Yeon sembari tersenyum dan kemudian berdiri.

“Kau tidak akan membatalkan liburan kita, kan?” Tanya Yeon. Yongri menatap Yeon dan menggeleng.

“Aku hanya sedang ingin menenangkan pikiran.” Jawab Yongri.

“Aku selalu siap jika kau ingin bercerita padaku, Yongri-ya. Aku pulang dulu.” Pamit Yeon masih dengan tersenyum.

Yongri menatap punggung Yeon yang menjauh dan akhirnya menghilang di balik pintu apartementnya. Ia merasa bersalah pada sahabatnya itu. Walau bagaimanapun Yeon tidak mengetahui apapun. Terlebih wanita itu terlalu baik pada Yongri.

Yongri mengerang dan memejamkan matanya. Ia memukul sofa yang didudukinya untuk menghilangkan rasa kesal pada semua yang terjadi, pada Siwon, dan pada dirinya sendiri.

——

Yongri sebenarnya ingin mengabaikan ancaman Siwon. Tetapi pada akhirnya wanita itu menuruti keinginannya. Yongri memutuskan untuk menyetujui ajakan Haesung untuk bertemu dan melakukan pendekatan. Walaupun Yongri yakin ia tidak akan pernah menyukai pria bernama Haesung ini.

Yongri menghela nafas dan menatap jam di pergelangan tangan kanannya. Bahkan di pertemuan pertama mereka Haesung sudah datang terlambat dan membuat Yongri memberikannya penilaian yang negatif.

Entah sudah berapa lama Yongri menunggu, tiba-tiba ada seorang pria berpakaian formal yang menghampirinya. Yongri mendongak dan menatap pria itu.

“Choi Yongri?”

“Apa kau Kim Haesung?” Tanya Yongri.

“Ya. Aku Kim Haesung.” Haesung mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Yongri.

“Sepertinya aku pernah melihatmu.” Kata Yongri setelah Haesung duduk di hadapannya.

“Tentu saja. Aku adalah teman Siwon. Aku juga pernah melihatmu walaupun tidak sempat berkenalan denganmu.” Balas Haesung dengan tersenyum.

Yongri tersenyum kecil. Setidaknya Haesung adalah pria yang sopan dan ramah. Mungkin suatu saat Yongri bisa berteman dengannya.

“Kita pesan makanan dulu sebelum mengobrol, bagaimana?”

Yongri mengangguk dan melihat Haesung memanggil pelayan. Seorang pelayan mendekati mereka sembari membawa buku menu. Haesung bertanya pada Yongri makanan apa yang diinginkan wanita itu. Setelah pelayan mencatat pesanan mereka, pelayan itu meninggalkan mereka.

“Jadi, kenapa kau ingin bertemu dan melakukan pendekatan denganku?” Tanya Yongri membuat Haesung tersenyum.

“Kau benar-benar tidak suka berbasa-basi, ya?” Ujar Haesung.

“Mungkin kita bisa berbasa-basi di saat tidak ada lagi pembicaraan yang bisa kita bicarakan.” Sahut Yongri membuat Haesung kembali tersenyum.

“Kau ingin jawaban jujur atau bohong?” Tanya Haesung kemudian.

“Jujur lebih baik.”

“Sebenarnya..” Haesung menghela nafas panjang.

“Pada awalnya aku ingin mendekati Jung Yeon, adik sepupu Siwon.” Kata Haesung membuat mata Yongri melebar.

“Tetapi Siwon tidak pernah mengizinkanku melakukannya. Apalagi sekarang Jung Yeon telah memiliki seorang kekasih. Pada akhirnya aku memutuskan untuk mendekatimu. Dan beruntung karena Siwon mengizinkannya.” Jelas Haesung.

Yongri benar-benar tidak percaya pada penjelasan Haesung. Ternyata pria itu juga tertarik pada Yeon. Kenapa semua pria menyukai Yeon? Dan kenapa Siwon tidak membiarkan pria ini mendekati Yeon? Kenapa Siwon membiarkan pria ini mendekatinya?

“Jadi, aku hanya sebagai seorang pengganti?” Canda Yongri walaupun sebenarnya ucapannya itu benar adanya.

“Tidak. Tidak, bukan seperti itu.” Bantah Haesung langsung.

“Saat melihatmu pertama kali, kau terlihat sangat tangguh dimataku. Membuatku.. Bagaimana mengatakannya, ya?” Haesung menggaruk kepala belakangnya.

“Aku tidak memiliki kepercayaan diri untuk mendekatimu.” Bisik Haesung dengan malu.

“Apa?” Yongri nampak terkejut. Namun juga merasa lucu disaat yang bersamaan.

Bagaimana bisa dia membuat seorang pria tidak percaya diri?

“Karena itulah lebih memilih untuk mendekati Yeon. Tetapi Siwon tidak mengizinkannya. Kau bukan seorang pengganti. Sungguh.” Ucap Haesung dengan wajah serius.

Yongri tidak bisa menahan senyum diwajahnya. Baiklah, ia mulai terhibur dengan pria bernama Kim Haesung ini. Setidaknya pria ini bisa mengalihkan perhatiannya.

“Apakah sekarang aku masih membuatmu tidak percaya diri?” Tanya Yongri.

“Sedikit.” Jawab Haesung.

“Aku hanya wanita biasa. Aku tidak setangguh yang kau kira.” Ujar Yongri dengan tertawa kecil.

“Ya. Sepertinya kau benar.” Sahut Haesung sembari menatap Yongri.

“Kau semakin cantik saat tertawa.” Puji Haesung membuat Yongri salah tingkah dan berdeham pelan.

“Sudah ada pujian di pertemuan pertama?” Ujar Yongri sembari meminum air putih dimeja.

“Bukankah aku harus meninggalkan kesan yang baik pada pertemuan pertama?” Balas Haesung.

“Bagaimana jika pujian bukan sesuatu yang bisa membuatku terkesan?” Tanya Yongri membuat Haesung terdiam.

Melihat Haesung terdiam membuat Yongri tertawa kecil.

“Kau benar-benar wanita berbeda, Choi Yongri.” Ucap Haesung.

“Pujian lagi.”

“Jadi, apakah kau mengizinkanku untuk mengenalmu lebih jauh?” Tanya Haesung penuh harap.

Yongri menatap Haesung dan tersenyum kecil.

“Kita lihat saja nanti.” Jawabnya.

——

Siwon berdiri sembari bersandar di depan apartement Yongri. Ia menundukkan kepalanya dengan kedua tangan yang terlihat di depan dada. Mata Siwon sesekali menatap lift sembari berharap bahwa Yongri yang muncul dari sana.

Siwon telah menunggu kepulangan Yongri hampir satu jam. Ia menekan bel berkali-kali namun Yongri tidak membukakan pintu untuknya, membuat Siwon menyimpulkan jika Yongri tidak berada di dalam. Ia tidak mengetahui password apartement Yongri sehingga Siwon tidak bisa masuk ke sana. Dan Siwon juga tidak bisa bertanya pada Yeon karena adiknya itu akan merasa curiga.

Siwon ingin meminta maaf pada Yongri. Ia merasa jika ucapannya saat itu sedikit keterlaluan dan menyakiti hati Yongri. Walau bagaimanapun Siwon sudah menganggap Yongri seperti adiknya sendiri sama seperti Yeon.

Siwon merasa bahwa tidak seharusnya ia menghakimi Yongri. Karena Siwon tidak tahu siapa yang lebih dulu menyukai Kyuhyun. Jika ternyata Yongri yang lebih dulu menyukai Kyuhyun, maka ucapan Siwon kemarin pasti sangat melukai Yongri.

Menatap jam di pergelangan tangannya, Siwon menghela nafas panjang. Sudah pukul sembilan malam lebih, tetapi Yongri belum kunjung pulang. Dan Siwon tidak memiliki keberanian untuk menghubungi wanita itu. Ia yakin Yongri akan mengabaikan teleponnya.

Kembali terdengar helaan nafas Siwon. Pria itu menegakkan punggungnya dan menatap pintu apartement yang tertutup. Ia mulai melangkah dan meninggalkan koridor apartement Yongri. Siwon menuju lift dan menekan tombolnya. Mungkin besok ia akan menemui Yongri.

Siwon memasukkan kedua tangannya  ke dalam saku celana dan menundukkan kepalanya sembari menunggu lift terbuka. Saat lift berbunyi, Siwon mengangkat kepalanya dan siap melangkah. Namun gerakannya terhenti saat melihat Yongri berada di dalam lift.

Sama seperti Siwon yang nampak terkejut, Yongri pun sepertinya terkejut melihat keberadaan Siwon di lantai 8. Namun Yongri mencoba menutupi keterkejutannya itu.

“Apa yang kau lakukan disini?” Tanya Yongri sembari melangkah keluar dari lift. Ia tidak berniat mendengarkan jawaban Siwon, karena wanita itu langsung berlalu dari hadapan Siwon.

Siwon menoleh dan melihat Yongri yang berjalan menjauh. Kemudian memutuskan untuk menyusul wanita itu.

“Aku menunggumu.” Jawab Siwon.

Yongri melirik Siwon melalui bahunya. Saat berada di depan pintu, wanita itu memasukkan password apartementnya dan masuk ke dalam. Diikuti Siwon dibelakangnya.

“Kenapa? Kau ingin mengancamku lagi?” Tuduh Yongri sembari mengganti sepatu berhak tingginya dengan sandal rumah.

“Kau tidak perlu melakukannya karena aku sudah menuruti keinginanmu.” Ucap Yongri yang berjalan ke dapur.

“Apa maksudmu?” Tanya Siwon.

Yongri mendengus dan mengambil sebotol air minum.

“Aku bertemu dengan temanmu.” Jawab Yongri.

“Kau bertemu Kim Haesung?” Siwon berdiri dihadapan Yongri.

“Apakah ada temanmu yang lain yang ingin mendekatiku?”

Siwon berdeham pelan mendapati sikap dingin Yongri padanya. Wanita itu masih marah padanya.

“Jadi, kau memutuskan untuk berkencan dengannya?” Tanya Siwon memastikan.

Well, dia pria yang baik.” Yongri menjawab dengan ambigu. Kembali berjalan menjauhi Siwon.

“Jadi kau akan berkencan dengannya atau tidak?” Siwon terlihat tidak sabar.

“Aku akan berkencan dengannya! Puas?” Tukas Yongri sembari menatap Siwon dengan kesal.

Siwon mengusap tengkuknya dan berjalan mendekati Yongri.

“Yongri-ya, aku ingin minta maaf tentang apa yang aku katakan padamu saat itu. Aku tidak bermaksud untuk melukai hatimu. Aku hanya tidak ingin kau bersedih melihat Kyuhyun dan Yeon. Karena itu aku ingin kau melupakan perasaanmu pada Kyuhyun. Aku sudah menganggapmu sebagai adikku sendiri. Dan aku tidak ingin melihatmu terluka.” Jelas Siwon.

Yongri tersenyum sinis mendengar penjelasan Siwon. Membuat Siwon terkejut. Ia pikir wanita itu akan memahaminya dan menerima permintaan maafnya.

“Adik? Kau yakin jika kau menganggapku sebagai adikmu, oppa?” Tanya Yongri masih dengan tersenyum sinis.

“Ya, tentu saja. Kita sudah mengenal cukup lama.” Jawab Siwon.

“Pembohong.” Komentar Yongri membuat mata Siwon melebar.

“Jika kau memang menganggapku sebagai adikmu, kau tidak akan membiarkan temanmu mendekatiku seperti kau tidak membiarkan dia mendekati Yeon. Benar, kan?” Sindir Yongri.

Siwon terdiam mendengar sindiran Yongri. Apakah pernyataan Siwon tadi malah justru membuat Yongri semakin marah padanya?

“Yongri, aku–“

“Sudahlah, oppa. Aku tidak ingin berdebat denganmu. Aku sudah menuruti kehendakmu untuk berkencan dengan Haesung. Karena itu, pergilah.” Usir Yongri.

Siwon menatap Yongri yang juga sedang menatapnya. Merasa sedikit kesal karena Yongri mengusirnya. Selama ini ia dan Yongri tidak pernah bertengkar. Yongri juga tidak pernah bersikap kasar padanya. Karena itulah Siwon merasa kesal.

“Haesung pria yang baik. Dia–“

“Aku tahu. Aku baru saja bertemu dengannya jika kau lupa. Terima kasih karena telah mengizinkannya mendekatiku.” Sela Yongri.

Seharusnya Siwon merasa tenang karena Yongri membiarkan Haesung mendekatinya. Tetapi kenapa Siwon tidak merasa tenang sama sekali? Kenapa Siwon merasa ada sesuatu yang mengganjal dihatinya?

“Aku tidak perlu mengantarmu keluar, kan? Karena aku merasa lelah dan ingin beristirahat. Selamat malam, oppa.” Ucap Yongri dan segera berlalu dari hadapan Siwon menuju kamarnya.

Siwon menatap pintu kamar Yongri yang baru saja ditutup oleh wanita itu. Ia menghela nafas panjang. Ia berharap suatu saat nanti Yongri menyadari jika ia melakukan ini bukan hanya demi Yeon, tetapi juga demi Yongri sendiri.

Walaupun Siwon tahu bahwa apa yang dilakukannya pada Yongri itu salah dan melukai wanita itu.

——

Walaupun hubungan Siwon dan Yongri tampak merenggang, nyatanya mereka tetap berlibur bersama Kyuhyun dan Yeon. Yongri tidak memiliki alasan untuk menolak berlibur bersama sepasang kekasih tersebut. Dan sepertinya karena Yongri tetap pergi, maka Siwon memutuskan untuk tetap pergi juga.

Yongri menarik kopernya keluar dari lift. Di luar gedung apartement telah menunggu mobil Kyuhyun beserta supir yang akan mengantar mereka ke bandara. Koper Yongri sangat besar mengingat mereka akan berlibur selama seminggu.

Yongri melihat Kyuhyun yang membantu Yeon memasukkan kopernya. Wanita itu menghela nafas dan bersiap untuk mengangkat kopernya. Namun ia terkejut saat Siwon tiba-tiba mengambil kopernya dan memasukkannya ke dalam bagasi mobil.

Yongri menatap Siwon yang juga menatapnya setelah memasukkan kopernya. Seolah pria itu menunggu ucapan terima kasih padanya. Kenapa dia harus berterima kasih? Yongri tidak meminta Siwon melakukannya. Namun tetap saja Yongri merasa harus melakukannya.

“Terima kasih.” Gumam Yongri dan hanya disambut senyum singkat dari Siwon.

“Naiklah ke dalam mobil, kita harus segera menuju ke bandara.” Kata Kyuhyun.

Kyuhyun duduk di samping supirnya sedangkan Yongri, Yeon, dan Siwon duduk di belakang. Dimana Yongri berada di antara Siwon dan Yeon. Yongri pikir awalnya Siwon akan memilih duduk di samping Yeon. Tetapi pria itu justru duduk disampingnya.

Karena masalah yang terjadi diantara mereka, Yongri merasa tidak nyaman berada di dekat Siwon. Tetapi Yongri tidak bisa menunjukkannya. Ia tidak ingin Yeon dan Kyuhyun merasa curiga.

“Aku benar-benar tidak sabar ingin segera sampai di Jeju.” Kata Yeon sembari menggandengan lengan Yongri.

Yongri menoleh dan tersenyum padanya.

“Aku juga.” Balas Yongri.

“Cepatlah cari pacar agar kita bisa melakukan double date.” Ucap Yeon membuat senyum Yongri hilang.

“Kau sudah terlalu lama sendiri. Ah, apa perlu aku memperkenalkan temanku padamu? Seperti kau memperkenalkan Kyuhyun padaku?” Saran Yeon.

“Tidak perlu!” Tolak Yongri langsung.

“Kenapa?” Tanya Yeon sembari memicingkan matanya.

“Yongri bisa menemukan kekasih untuk dirinya sendiri, Yeon.” Ucap Kyuhyun dari depan.

“Yongri selalu sibuk bekerja, Kyuhyun. Dia tidak akan memiliki waktu untuk itu.” Bantah Yeon.

“Aku–“

“Apa kau sudah memiliki pilihanmu sendiri?” Tebak Yeon.

Yongri menghela nafas dan melirik Siwon yang duduk disampingnya. Dan kemudian menatap Yeon.

“Sebenarnya ada salah satu teman Siwon oppa yang ingin berkencan denganku.” Jawab Yongri.

“Benarkah? Apakah dia pria yang baik?!”

Awalnya Yongri pikir ia akan mendapatkan tanggapan seperti itu dari Yeon, namun ternyata ia salah. Kyuhyun–lah yang baru saja menanggapi ucapannya. Membuat Yongri menatapnya dengan terkejut.

“Dia–“

“Tentu saja dia pria yang baik. Aku tidak akan mengizinkan temanku mendekati Yongri jika dia buka pria yang baik.” Siwon menjawab pertanyaan Kyuhyun.

“Oppa..” Ucap Yeon sembari mendorong Yongri bersandar pada sandaran jok mobil agar ia bisa melihat Siwon.

“Daripada membiarkan temanmu berkencan dengan Yongri, kenapa tidak kau saja yang berkencan dengan Yongri?” Tanya Yeon.

“Apa?!”

“Ya!”

Yongri menatap Yeon dengan galak.

“Omong kosong apa yang kau bicarakan?” Sungut Yongri.

“Apanya yang omong kosong?” Bantah Yeon.

“Itu tidak mungkin terjadi, Yeon. Yongri sudah seperti adikku sendiri. Sama seperti dirimu.” Sela Siwon.

Yongri menahan diri untuk tidak mendengus saat mendengar ucapan Siwon. Ucapan yang sama yang dikatakan pria itu beberapa waktu lalu padanya. Namun sekalipun Yongri tidak mempercayainya. Namun karena saat ini ada Yeon dan Kyuhyun didekatnya, Yongri tidak bisa berkomentar apapun.

“Tetap saja Yongri bukan adikmu. Kalian bisa berkencan.” Gumam Yeon.

“Sudahlah, Yeon. Kenapa kau mengurusi kehidupan asmara orang lain? Lebih baik kau urus saja kehidupan asmaramu sendiri.” Ucap Siwon.

Walaupun Yongri masih merasa kesal pada Siwon, ia tetap menyetujui ucapan pria itu. Yeon menutup mulutnya hingga mereka sampai di bandara.

Tidak perlu menunggu lama, mereka segera naik ke pesawat setelah mendapatkan panggilan. Karena Yeon duduk berdampingan dengan Kyuhyun, Yongri terpaksa duduk berdampingan dengan Siwon–lagi. Sepertinya ia tidak memiliki kesempatan untuk menghindar dari pria itu.

Yongri memasang sabuk pengaman di pinggangnya. Menyandarkan punggungnya agar mendapatkan posisi yang nyaman selama penerbangan ke Jeju. Ia merasakan Siwon yang berada disampingnya sedang menatapnya. Namun Yongri tidak memperdulikannya.

“Yongri..” Panggil Siwon.

Yongri mengeluarkan earphone dari saku celananya dan memasangnya dikedua telinganya. Kedua tangannya terlipat di depan dada dan ia memejamkan matanya. Membuat Siwon mengerti bahwa wanita itu tidak ingin berbicara dengannya.

Siwon menghela nafas panjang dan ikut menyandarkan punggungnya. Ia memiliki waktu satu minggu selama di Jeju untuk membuat Yongri berhenti marahnya. Karena setelah Yongri berhenti marah, maka Yongri akan mengerti maksud ucapan dan perlakukan Siwon padanya selama ini.

——

–Jeju, Korea Selatan–

Mereka sampai di Jeju saat hari sudah malam. Raut lelah nampak terlihat di wajah mereka. Namun kelelahan itu sedikit terobati saat melihat kemewahan villa Kyuhyun walaupun hanya terdiri dari satu lantai. Sorot mata Siwon, Yongri dan Yeon tampak begitu kagum.

“Masuklah dan anggap saja rumah sendiri.” Kata Kyuhyun sembari membuka pintu dengan lebar.

“Villa ini benar-benar milikmu?” Tanya Yeon.

Kyuhyun merangkul Yeon dan mencium pelipisnya. Membuat Yongri segera mengalihkan pandangannya dan malah bertemu dengan mata Siwon yang sedang menatapnya.

“Ya. Aku membangun villa ini dengan hasil kerja kerasku.” Jawab Kyuhyun tanpa bisa menutupi rasa bangganya.

“Kamarku berada di ujung sana.” Tunjuk Kyuhyun.

“Kalian bisa memilih kamar yang kalian mau.” Kata Kyuhyun sembari menatap mereka bertiga secara bergantian.

“Kau lebih baik memilih kamar di sebelah kamarku.” Bisik Kyuhyun tepat di telinga Yeon. Namun bisikannya itu masih dapat di dengar jelas oleh Siwon dan Yongri.

“Aku akan memilih kamar di sana.” Kata Yongri sembari menunjuk kamar yang jauh dari kamar Kyuhyun maupun Yeon.

Bukan karena Yongri ingin menjauhi Kyuhyun, ia hanya tidak ingin mendengar suara-suara aneh yang mungkin saja ditimbulkan oleh sepasang kekasih itu seandainya mereka tiba-tiba tidur sekamar. Yongri tidak ingin menambah luka hatinya.

“Kau ingin kamar yang mana, hyung?” Tanya Kyuhyun menatap Siwon. Siwon mengangkat kedua bahunya.

“Yang mana saja.” Jawab Siwon.

“Baiklah. Karena hari sudah malam dan kita semua merasa lelah, lebih baik kita istirahat. Besok kita akan bersenang-senang.” Kata Kyuhyun dengan semangat.

Perkataan Kyuhyun mendapatkan anggukan dari yang lainnya. Kyuhyun tersenyum dan membawa Yeon bersamanya, meninggalkan ruang tamu.

Yongri menatap punggung mereka sebelum akhirnya berbalik untuk menuju ke kamarnya. Ia mendengar Siwon mengikutinya dari belakang. Membuat wanita itu segera menoleh.

“Ada apa? Kau ingin tidur di kamar yang sama denganku?” Tanya Yongri.

“Kita perlu bicara.” Ucap Siwon.

“Aku tidak ingin bicara denganmu.” Tolak Yongri.

“Aku tahu kau marah padaku, Yongri-ya. Tapi bisakah kau melupakan semuanya untuk sesaat? Tidakkah kau ingin kita bersenang-senang disini?”

“Aku bisa bersenang-senang tanpa melupakan apapun.” Balas Yongri.

Siwon baru saja hendak kembali membalas ucapan Yongri, namun gerakan Yongri yang mengeluarkan ponsel dari saku celananya membuat Siwon menutup mulutnya.

“Lihat, temanmu menghubungiku.” Kata Yongri sembari tersenyum sinis saat menunjukkan ponselnya pada Siwon.

“Kau masih tetap ingin disini dan mendengar  pembicaraan kami atau ingin pergi ke kamarmu untuk beristirahat?” Tanya Yongri.

Siwon menatap Yongri untuk beberapa saat sebelum akhirnya menghela nafas panjang dan keluar dari kamar wanita itu. Siwon menatap pintu kamar yang langsung ditutup oleh Yongri.

Jika Yongri adalah seorang pria, mungkin Siwon sudah mengajaknya berkelahi karena terus mengabaikannya. Tetapi Siwon tidak bisa melakukannya pada Yongri. Karena Siwon tahu jika Yongri merasa terluka akibat keegoisannya.

Siwon kembali menghela nafas dan memasukki sebuah kamar di sebelah Yongri. Ia tidak mungkin membiarkan wanita itu seorang diri. Walaupun Yongri mungkin tidak membutuhkannya, Siwon hanya ingin menemaninya.

——

Yongri keluar dari kamar setelah menggulung rambutnya ke atas dan mencuci wajahnya. Pagi hari di Jeju terasa menyenangkan untuknya. Awalnya ia berpikir bahwa ia tidak akan bisa tidur. Namun nyatanya Yongri tidur dengan nyenyak.

Keluar dari kamar, Yongri mencium aroma kopi. Ia mencari asal aroma tersebut dan menemukan Kyuhyun yang sedang sibuk di dapur. Pria itu memakai sebuah kaos polos dan celana pendek. Rambutnya yang tampak berantakan benar-benar membuat Yongri jatuh cinta berulang kali padanya.

“Selamat pagi.” Sapa Kyuhyun sembari tersenyum.

“Pagi.” Balas Yongri tanpa bisa menahan senyumnya.

“Kopi?” Tawar Kyuhyun. Yongri mengangguk.

“Kemarilah.” Kyuhyun melambaikan tangannya dan memberi isyarat pada Yongri untuk duduk di salah satu kursi yang berada di sana.

“Kau bangun pagi.” Komentar Yongri.

“Aku memang selalu bangun pagi, Yongri-ya.” Sahut Kyuhyun sembari menaruh segelas kopi dihadapan Yongri.

“Bagaimana tidurmu?” Tanya Kyuhyun dan kembali berkutat dengan kegiatannya.

“Nyenyak. Apa kau memasak?”

“Ya. Aku membuat sarapan untuk kita.” Ucap Kyuhyun.

Yongri menatap punggung Kyuhyun. Ia tidak bisa menghilangkan tatapan memujanya pada pria itu. Ia yakin siapapun yang melihatnya saat ini akan mengetahui jika ia mencintai pria itu. Kecuali Kyuhyun sendiri.

“Siapapun yang akan menjadi istrimu nanti, dia adalah wanita yang beruntung.” Ucap Yongri tanpa sadar.

“Benarkah? Kenapa?” Tanya Kyuhyun sembari menatap Yongri.

“Karena kau sempurna.” Jawab Yongri.

Kyuhyun nampak terkejut mendengar jawaban Yongri. Namun kemudian pria itu tertawa sembari mengibaskan tangannya.

“Aku tidak seperti itu.” Kilah Kyuhyun.

Sesaat kemudian senyum diwajah Kyuhyun menghilang.

“Apakah teman Siwon hyung benar-benar mendekatimu?” Tanya Kyuhyun.

Yongri nampak terkejut mendengarnya. Kenapa Kyuhyun harus peduli dengan siapa yang mendekatinya? Kenapa Kyuhyun nampak penasaran dari kemarin?

“Ya.” Jawab Yongri.

“Apa dia pria yang baik?”

“Kenapa, Kyuhyun?” Yongri bertanya balik.

Kyuhyun tersenyum dan menundukkan kepalanya.

“Karena kau wanita yang baik. Kau harus mendapatkan pria yang baik.” Ujar Kyuhyun.

‘Kaulah pria baik itu, Kyuhyun. Kenapa kau tidak membiarkan dirimu menjadi pria baik itu untukku?’

Yongri ingin sekali meneriakkan pertanyaan itu pada Kyuhyun. Tetapi ia terlalu takut untuk melihat reaksi Kyuhyun.

“Aku tidak ingin pria-pria brengsek di luar sana memanfaatkan kebaikanmu.” Kata Kyuhyun membuat hati Yongri menghangat mendengarnya.

Yongri tidak tahu bisa sampai berapa kali ia jatuh cinta pada pria itu.

“Seperti apakah deskripsi pria yang baik menurutmu?” Tanya Yongri. Kyuhyun menatap Yongri dan mengangkat bahu.

“Entahlah.” Jawab Kyuhyun.

“Jika seperti itu, kau tidak bisa mengetahui apakah aku mendapatkan pria yang baik atau tidak nantinya.” Ujar Yongri membuat Kyuhyun tersenyum menyetujui.

Mereka sama-sama terdiam untuk beberapa saat.

“Apa kau mau lari pagi di sekitar pantai besok?” Tanya Kyuhyun dengan wajah yang kembali bersemangat. Seolah mereka tidak membicarakan masalah yang serius beberapa saat yang lalu.

“Kenapa kau tidak mengajak Yeon?”

“Kau tahu jika dia tidak suka lari pagi.” Kata Kyuhyun dengan tersenyum.

Yongri ikut tersenyum dan menyetujui ucapan Kyuhyun. Yeon memang tidak terlalu menyukai olahraga.

“Baiklah.” Setuju Yongri.

“Apa yang kalian lakukan?”

Yongri tersentak saat mendengar suara Siwon dibelakangnya. Suara pria itu nampak begitu tajam dan dingin hingga menembus ke kulit Yongri. Yongri berbalik dan melihat Siwon yang sedang menatapnya tajam.

“Selamat pagi, hyung. Kemarilah. Aku sedang membuat sarapan.” Ucap Kyuhyun.

Siwon berjalan mendekat masih dengan menatap Yongri hingga akhirnya pria itu duduk disamping Yongri. Yongri mengalihkan pandangannya dari Siwon dan menikmati kopinya.

“Dimana Yeon?” Tanya Siwon pada Kyuhyun.

“Dia masih tidur, hyung. Aku sudah membangunkannya tadi. Tetapi dia masih ingin melanjutkan tidurnya.” Jawab Kyuhyun dengan tatapan berbinar.

Siwon berharap Yongri melihat binar dimata Kyuhyun. Agar wanita itu tahu jika Kyuhyun sangat mencintai Yeon. Agar Yongri berhenti mendekati Kyuhyun di saat Yeon tidak ada.

“Apa kalian tidur bersama semalam?” Tanya Siwon.

Sengaja melakukannya agar Yongri mendengarnya. Ia dapat merasakan Yongri sedang menatapnya dengan kesal.

“Tidak, hyung.” Jawab Kyuhyun dengan malu.

“Kami sudah memberikan privasi untuk kalian jika membutuhkan waktu berdua. Aku dan Yongri memilih kamar yang jauh dari kalian.” Ucap Siwon dengan tersenyum. Hingga membuat Kyuhyun semakin merasa malu.

“Tidak seperti itu, hyung.” Kilah Kyuhyun sembari menggaruk kepala belakangnya.

Siwon tersenyum dan menyesap kopi yang diberikan oleh Kyuhyun. Masih mengabaikan tatapan Yongri padanya.

“Selamat pagi!” Sapa Yeon dengan ceria.

Semua mata menatap pada wanita itu yang sedang tersenyum sembari menghampiri Kyuhyun. Kyuhyun merentangkan tangannya dan menyambut Yeon dalam pelukannya.

Yongri mengalihkan pandangannya dan menatap Siwon. Ia terkejut saat melihat Siwon sedang tersenyum sinis padanya.

Apa-apaan?!

Apakah pria itu sudah melupakan rasa bersalah padanya? Apakah pria itu akan benar-benar ingin mencampuri urusannya setelah ini?

“Duduklah dan kita akan sarapan bersama.” Kata Kyuhyun.

Mereka duduk berempat di ruang makan dan menikmati sarapan bersama. Diiringi dengan obrolan ringan dimana para pria menimpali ucapan para wanita yang sedang membicarakan orang-orang dikantor mereka. Untuk sesaat tidak terlihat aura permusuhan di antara Siwon dan Yongri.

“Jadi, mau kemana kita hari ini?” Tanya Kyuhyun.

“Pantai?” Jawab Yeon.

“Terlalu pagi.” Komentar Yongri.

“Belanja?”

Siwon memukul pelan kepala Yeon hingga membuat adiknya itu mengerucutkan bibirnya.

“Lalu kemana?” Rajuk Yeon.

“Kita ke manjaggul saja.” Ucap Kyuhyun membuat semua matanya menatapnya.

“Manjaggul?”

——

Manjaggul merupakan sebuah gua atau lorong lava yang terbentuk akibat aktivitas gunung berapi. Lorong ini membentang sejauh 8.928 meter dan tingginya sampai 30 meter serta lebar 23 meter.

Bagian dalam lorong dihiasi dengan dekorasi karbonat multi-warna dan formasi yang umum ditemukan dalam tabung lava yang tak terhitung banyaknya. Guna gua ini selain memberikan kesempatan untuk penelitian, juga bertujuan untuk wisata populer.

Seperti gua-gua pada umumnya, gua Manjaggul memiliki aura mistis karena memiliki sekitar 30.000 kelelawar sayap lengkung yang telah mengambil tempat tinggal permanen di dalam gua tersebut.

“Wow.” Gumam Yongri setelah mereka memasukki gua.

“Kau yakin ini tempat wisata, Kyuhyun?” Tanya Yongri sembari menatap Kyuhyun.

“Ya. Kau lihat, ada orang lain selain kita.” Jawab Kyuhyun.

“Luar biasa.” Ucap Yeon sembari menatap sekelilingnya.

“Apakah berhantu?” Tanya Yeon.

“Ya! Jangan asal bicara.” Ujar Yongri.

“Apa kau takut hantu?” Tanya Siwon menebak. Yongri melirik Siwon dengan kesal dan tidak berniat menjawab pertanyaan pria itu.

Siwon tersenyum mengejek walaupun tidak mendapatkan jawaban. Ia bisa menebak dari gerak-gerik Yongri yang nampak tidak nyaman di dalam gua tersebut.

“Aku tidak tahu jika tentang hantu, tetapi ada banyak kelelawar dan laba-laba di dalam gua ini.” Kata Kyuhyun menjelaskan.

“Tetapi perpaduan warna di gua ini indah.” Komentar Siwon sembari menyentuh dindingnya.

“Benar, hyung.”

Kyuhyun dan Yeon berjalan lebih dulu dan diikuti Yongri di belakang mereka. Sedangkan Siwon memilih berjalan paling akhir. Mata Siwon mengikuti gerakan Yongri yang terus menatap ke kanan dan ke kiri seolah takut ada sesuatu yang akan menyerangnya.

Apa Yongri benar-benar takut hantu dan semacamnya?

Kenapa memikirkan hal itu membuat sebuah senyum terukir di wajah Siwon? Siwon berjalan mengendap di belakang Yongri. Kedua tangannya bergerak ke depan bermaksud untuk mengejutkan Yongri.

“WOAH!”

“AAHH!”

Siwon tertawa terbahak saat melihat Yongri yang terkejut setengah mati akibat perbuatannya. Wanita itu bahkan merosot dan berjongkok dihadapannya karena benar-benar terkejut.

“Ada apa?” Tanya Yeon sembari menghampiri mereka.

“Dia ketakutan karena aku mengejutkannya.” Jawab Siwon masih dengan tertawa.

“Yongri-ya, kau baik-baik saja?” Yeon ikut berjongkok di hadapan Yongri untuk memeriksa keadaannya.

Yongri menyembunyikan wajahnya di kedua tangannya yang terlipat dan tidak menjawab pertanyaan Yeon.

“Yongri-ya..” Panggil Kyuhyun sembari menyentuh bahu Yongri.

Melihat itu membuat tawa Siwon menghilang. Siwon menunduk untuk melihat wanita itu. Yongri tidak mungkin pingsan hanya karena kejahilan Siwon, kan?

“Choi Yongri..” Panggil Siwon sembari ikut berjongkok.

Perlahan-lahan Yongri mengangkat kepalanya hingga matanya yang merah bertemu dengan mata Siwon yang terlihat khawatir. Siwon tidak tahu apa yang terjadi, tiba-tiba saja Yongri sudah memukuli punggungnya dengan brutal.

“Sialan! Brengsek! Bajingan! Mati saja kau, Choi Siwon!” Maki Yongri.

“Ya, hentikan! Ya! Ya! Ya!” Siwon berusaha mengelak dari pukulan Yongri. Namun wanita itu mencengkram kaosnya dengan erat.

“Apa kau ingin membuatku mati?! Dasar sialan! Pria jahat!” Yongri terus memukuli Siwon tanpa ampun.

Yeon dan Kyuhyun hanya bisa tertawa melihat Siwon yang terlihat tidak berdaya ketika dipukuli Yongri. Sangat berbeda dengan ketika pria itu berada di atas ring The Darkness.

“Aku mengerti. Aku mengerti. Maafkan aku!” Ucap Siwon sembari menangkap kedua tangan Yongri untuk menghentikan gerakan wanita itu.

Yongri menatap Siwon dengan nafas yang terengah. Merasa lelah karena telah memukuli pria itu. Tetapi Yongri tetap merasa tidak puas walaupun telah membuat Siwon kesakitan.

“Jika aku mati karena ketakutan, aku akan menghantuimu!” Ancam Yongri sembari menarik tangannya dan berjalan menjauh dari Siwon.

Yeon menepuk bahu Siwon masih dengan tertawa dan kemudian berlari kecil menyusul Yongri. Kyuhyun yang masih tertawa juga ikut berjalan menyusul kedua wanita itu. Menyisakan Siwon seorang diri dengan punggung yang terasa perih akibat pukulan Yongri.

Namun beberapa saat kemudian Siwon tersenyum dengan senang. Setidaknya saat ini Yongri merasa kesal padanya karena Siwon menakutinya. Bukan karena ucapan Siwon saat itu padanya. Siwon akan mencari cara untuk membuat Yongri berhenti marah padanya.

——

Mereka mengakhiri jalan-jalan pada hari pertama mereka di Jeju dengan makan malam di sebuah restoran sederhana yang menyediakan Galchi-Yorim. Galchi-Yongrim adalah sup pedas yang terbuat dari daging ikan pedang. Sup tersebut menggunakan saus gochujang yang membuatnya berwarna merah dan memiliki cita rasa yang pedas dan segar.

Raut kenikmatan tidak bisa disembunyikan oleh keempat orang tersebut saat suapan pertama sup masuk ke dalam mulut mereka. Decakan penuh kekaguman memenuhi meja mereka membuat beberapa orang yang ada di sana melirik mereka.

“Ah.. Lezat sekali.” Ucap Yeon dengan mata berbinar.

“Rasa lelahku rasanya terobati karena sup ini.” Ucap Yongri sembari menyeruput kuas sup Galchi-Yorim.

“Apakah rasa takutmu juga terobati?” Tanya Siwon membuat Yongri mendelik kesal padanya.

“Oppa, sejak kapan kau suka menjahili Yongri?” Komentar Yeon.

“Kenapa? Apa aku tidak boleh melakukannya?” Siwon menunjukkan wajah polosnya.

“Kau bisa menjahili adikmu!” Ucap Yongri.

“Yeon memiliki Kyuhyun yang siap membantunya kapan saja. Tetapi kau..” Siwon menggeleng sembari tersenyum.

Yongri semakin merasa kesal mendengar ucapan Siwon. Haruskah pria itu selalu mengingatkannya jika Kyuhyun milik Yeon? Tanpa mengatakannya pun, Yongri mengetahui hal itu. Seandainya Yongri dapat meneriakkan hal tersebut pada Siwon.

“Aku tidak membutuhkan seorang pria untuk membantuku. Aku bisa melawanmu seorang diri!” Tukas Yongri.

“Benarkah? Kau tidak lupa jika aku orang nomor satu di The Darkness, kan?” Tanya Siwon dengan sombong. Membuat Yongri tersenyum sinis.

“Yah, kenapa kau bersikap seperti seorang banci?” Ejek Yongri.

“Ya!” Siwon terlihat tidak terima.

“Sudah-sudah. Kenapa kalian bertengkar di depan makanan?” Ujar Kyuhyun menengahi.

“Benar. Siwon oppa dan Yongri tidak pernah seperti ini sebelumnya.” Komentar Yeon dengan bingung.

“Hanya bercanda saja.” Gumam Siwon sembari menyantap makanannya.

“Jika mengingat bagaimana kau di The Darkness, melihatmu bercanda benar-benar tidak cocok untukmu.” Sahut Yeon.

“Apakah kau ingin oppa–mu ini terus-terusan bersikap serius, Yeoni-ya?” Tanya Siwon.

“Bukan seperti itu. Hanya saja.. Sudahlah, lupakan.” Yeon mengibas tangannya dan melanjutkan makannya.

Untuk beberapa saat mereka menikmati makan malam mereka dalam diam. Tidak ada yang tahu apakah mereka terlalu larut dalam kenikmatan sup Galchi-Yarim ataukah karena mereka tidak memiliki bahan pembicaraan.

Keheningan mereka terpecahkan oleh suara ponsel Yongri yang berbunyi dengan nyaring. Semua mata langsung tertuju pada Yongri yang sedang mengeluarkan ponselnya dari dalam tas.

Setelah melihat siapa yang menghubunginya, Yongri segera berdiri dan menatap teman-temannya.

“Lanjutkan makan kalian. Aku harus menerima telepon ini sebentar.” Kata Yongri dan kemudian segera berlalu dari hadapan yang lainnya.

“Aku lupa menanyakan hal ini padamu, oppa. Kenapa kau tiba-tiba memperkenalkan temanmu pada Yongri?” Tanya Yeon.

Siwon menatap Yeon dan tampak memikirkan jawaban atas pertanyaan adik sepupunya itu. Ia sudah pasti tidak bisa memberikan jawaban yang sejujurnya pada Yeon.

“Tidak ada alasan khusus. Aku hanya ingin Yongri memiliki kekasih sama seperti dirimu.” Jawab Siwon.

“Kenapa jika Yeon memiliki kekasih maka Yongri juga harus memiliki kekasih?” Tanya Kyuhyun yang tampak tidak setuju dengan jawaban Siwon.

Siwon menatap Kyuhyun dengan kening berkerut. Ia merasa sikap Kyuhyun menjadi aneh setiap mereka membahas mengenai pria yang mendekati Yongri.

“Karena mereka selama ini selalu bersama-sama. Tetapi semenjak Yeon berkencan denganmu, Yongri lebih sering menghabiskan waktunya sendiri. Karena itulah aku ingin ia juga berkencan.” Jelas Siwon.

“Apa karena itulah Yongri tampak murung akhir-akhir ini?” Gumam Yeon.

“Apa maksudmu?” Tanya Siwon membuat Yeon menatapnya.

“Semenjak aku berkencan dengan Kyuhyun, Yongri menjadi aneh, oppa. Awalnya aku tidak tahu apa penyebabnya. Tetapi setelah mendengar penjelasanmu, sepertinya aku menjadi tahu. Aku mungkin sudah mengabaikan Yongri akhir-akhir ini sehingga membuatnya kesepian.” Ujar Yeon dengan murung.

Siwon membuka mulutnya seperti hendak membantah ucapan Yeon. Tetapi pria itu mengurungkannya. Ia tidak mungkin mengatakan jika alasan Yongri murung bukan karena hal itu. Siwon menghela nafas panjang.

“Pada akhirnya kalian memang tidak bisa bersama-sama terus, Yeoni-ya. Kau akan menikah dan memiliki kehidupan sendiri. Begitupun dengan Yongri.”

“Menikah? Siapa yang mau menikah?” Gumam Yeon sembari menundukkan kepalanya.

Kyuhyun menoleh saat mendengar gumaman Yeon. Ia ingin bertanya namun mengurungkan niatnya.

“Ada apa? Kenapa wajah kalian seperti itu?” Tanya Yongri yang telah kembali.

Mereka menatap Yongri dan tampak terkejut saat mendengar suara wanita itu. Untung saja mereka sudah tidak membicarakan tentang wanita itu lagi.

“Tidak ada. Duduklah dan lanjutkan makanmu, Yongri-ya.” Ucap Yeon sembari tersenyum.

Yongri duduk dikursinya dan menatap mereka bertiga dengan curiga. Namun pada akhirnya Yongri tidak mengatakan apapun dan melanjutkan untuk menghabiskan makanannya.

——

Yongri mengikat tali sepatunya dengan kencang dan berdiri. Sebuah senyum lebar tampak diwajahnya saat ia keluar dari villa. Sebentar lagi ia akan menghabiskan waktu berdua dengan Kyuhyun di pantai.

Walaupun mungkin bagi Kyuhyun hal ini tidak ada artinya, namun Yongri tetap akan memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Mungkin terdengar jahat karena bagaimana pun Kyuhyun adalah kekasih Yeon. Tetapi Yongri tidak memiliki pilihan lain.

Hanya dengan seperti inilah Yongri bisa berada di dekat Kyuhyun.

Yongri menghela nafas dan menatap pantai serta laut yang terbentang luas di depannya. Selagi menunggu Kyuhyun keluar, Yongri melakukan peregangan otot di halaman villa. Ia memutar-mutar kepalanya untuk membuat otot-otot di lehernya melunak.

Yongri memang sering melakukan lari pagi. Itu adalah olahraga satu-satunya yang dilakukan wanita itu. Selain olahraga tersebut tidak tergolong berat, ia juga bisa mendapatkan banyak pemandangan saat sedang melakukannya. Karena itulah Yongri menyukainya.

Mendengar suara pintu terbuka membuat Yongri berbalik sembari tersenyum. Namun senyumnya menghilang saat melihat Siwon yang keluar, lengkap dengan pakaian olahraganya.

Pakaian olahraga?!

“Ayo!” Ajak Siwon sembari berjalan mendahului Yongri.

“Apa yang kau lakukan?” Tanya Yongri membuat Siwon berhenti berjalan dan berbalik.

“Bukankah kau ingin lari pagi?” Siwon bertanya balik.

“Ya. Tapi tidak denganmu.” Jawab Yongri ketus.

“Ah, kau ingin lari pagi dengan Kyuhyun?” Sindir Siwon membuat Yongri menatapnya dengan kesal.

“Bagaimana, ya? Saat ini Kyuhyun sedang menemani Yeon tidur.” Ujar Siwon membuat mata Yongri melebar.

“Apa maksud–“

“Saat Kyuhyun hendak keluar, tiba-tiba saja Yeon memintanya untuk ditemani tidur. Dan sekarang mungkin mereka sedang berada di bawah selimut yang sama.” Jelas Siwon.

Wajah Yongri memerah karena menahan kesal dan juga marah. Marah mendengar penjelasan Siwon dan kesal karena Kyuhyun membatalkan janji mereka begitu saja.

“Kau mau kemana?” Tanya Siwon saat melihat Yongri berbalik.

“Bukan urusanmu.” Jawab Yongri.

“Jika kau masuk dan membatalkan niatmu untuk lari pagi hanya karena Kyuhyun, aku pikir Kyuhyun akan mengetahui perasaanmu padanya.” Komentar Siwon.

Yongri mengepalkan tangannya dan menatap Siwon dengan kesal. Ia tidak mau mengakuinya, tetapi ucapan Siwon ada benarnya. Yongri tidak berniat untuk membuat Kyuhyun mengetahui perasaan yang selama ini dipendamnya.

“Jadi, kenapa tidak kau biarkan saja kekesalanmu itu digantikan dengan sedikit keringat?” Saran Siwon sembari berlalu dari hadapan Yongri.

Yongri menatap Siwon yang telah lebih dulu berlari di tepi pantai. Ia menghela nafas karena merasa tidak memiliki pilihan lain. Yongri mulai melangkah untuk menyusul Siwon. Baiklah, hanya lari pagi saja. Yongri menyakinkan dirinya bahwa ia hanya perlu mengabaikan keberadaan Siwon.

Yongri berlari beberapa langkah di belakang Siwon. Pertama, karena ia tidak ingin berada di dekat pria itu. Entah sejak kapan berada di dekat Siwon terasa menyebalkan untuk Yongri.

Kedua, kaki Yongri tidak bisa mengimbangi kaki panjang Siwon yang terlalu cepat berlari. Karena itulah Yongri membiarkan dirinya berada di belakang. Ia berlari dengan pelan sembari menikmati angin pantai yang menerbangkan anak rambutnya.

Sudut mata Yongri menangkap gerakan Siwon yang melambat sebelum akhirnya pria itu berlari mundur untuk mendekatinya.

“Apakah kau sekesal itu karena Kyuhyun tidak menemanimu?” Tanya Siwon.

Yongri hanya diam saja dan terus melanjutkan larinya.

“Selama ini kau selalu menemaniku bertarung di The Darkness. Apakah aku tidak bisa menemanimu lari pagi?” Tanya Siwon lagi membuat ayunan kaki Yongri melambat hingga akhirnya berhenti.

Yongri menatap Siwon yang juga sedang menatapnya.

“Aku melakukan semua ini benar-benar untukmu, Choi Yongri. Kyuhyun bukan untukmu. Berhenti menyakiti dirimu sendiri.” Ujar Siwon dengan wajah serius.

“Kau tidak mengerti.” Balas Yongri.

Siwon menghela nafas dan mengangkat kedua tangannya pertanda menyerah.

“Baiklah. Aku memang tidak mengerti apapun.” Ucap Siwon.

“Bisakah saat ini kita melupakan kisah percintaanmu itu dan bertanding untuk sampai di pondok itu terlebih dahulu?” Tanya Siwon sembari menunjuk sebuah pondok yang jauh berada di depan mereka.

Yongri mengikuti arah telunjuk Siwon sembari memicingkan matanya.

“Aku pasti kalah.” Komentar Yongri.

“Aku tahu. Tetapi tidak ada salahnya dicoba, kan?” Sahut Siwon dengan tersenyum mengejek. Kemudian Siwon berlari lebih dulu meninggalkan Yongri.

“Ya! Jangan curang!” Pekik Yongri sembari menyusul Siwon.

Yongri tertawa saat melihat Siwon menjulurkan lidah padanya. Pria itu tidak menghentikan langkahnya dan semakin mempercepat larinya. Membuat Yongri merasa kewalahan untuk mengejarnya.

“Oppa, tidak bisakah bersikap lunak padaku?!” Pinta Yongri sembari berteriak.

Siwon memelankan larinya hingga membuat Yongri tersenyum sinis. Wanita itu mempercepat larinya hingga berhasil menyusul Siwon bahkan mendahului pria itu.

Siwon tersenyum dan menyusul Yongri. Tidak sulit karena ukuran kaki Yongri sangat jauh berbeda dengan ukuran kaki panjangnya. Ia mendorong kepala Yongri saat berlari melewati wanita itu.

“Ya!”

“Kaki pendek.” Ejek Siwon sembari kembali menjulurkan lidahnya.

Yongri menghentikan larinya dengan nafas terengah-engah. Ia menatap Siwon yang masih terus berlari di depannya. Yongri memilih berbalik untuk mendekati laut. Langkahnya yang terseok-seok membuat banyak pasir masuk ke dalam sepatunya.

“Ya! Kau mau kemana?!” Tanya Siwon.

Yongri mengabaikan pertanyaan Siwon dan terus mendekati laut. Kakinya yang masih terbalut sepatu dibiarkannya masuk ke dalam laut hingga basah. Yongri terus melangkah maju hingga seluruh kakinya tenggelam di dalam laut.

“Choi Yongri!” Teriak Siwon panik dari belakang.

Yongri menulikan telinganya dan terus melangkah. Saat ini bagian pinggangnya sudah terendam oleh air laut. Yongri dapat mendengar Siwon yang menyusul masuk ke dalam laut untuk mengejarnya. Hingga akhirnya lengannya di tarik kuat oleh pria itu.

“Apa yang kau lakukan?!” Tanya Siwon marah.

Yongri menepis tangan Siwon.

“Ya! Apa kau gila?! Apa kau mau bunuh diri?!”

“Bunuh diri?” Yongri menatap Siwon dengan bingung.

“Apa yang kau lakukan di tengah laut seperti ini jika bukan ingin bunuh diri?!” Tuduh Siwon.

“Aku ingin membasuh wajahku.” Kata Yongri dengan wajah polos hingga membuat Siwon melongo menatapnya.

Yongri membawa air menggunakan kedua tangannya dan membasuh wajahnya yang berkeringat.

“Kau–kau benar-benar hanya ingin membasuh wajahmu?” Tanya Siwon tidak percaya.

Yongri mengusap wajahnya dan mengangguk. Beberapa saat kemudian wanita itu tertawa.

“Apa kau benar-benar berpikir aku akan bunuh diri? Apa aku seputus asa itu?” Yongri tertawa dengan puas.

“Kau terlalu banyak bertarung hingga terlalu tegang, oppa.” Ejek Yongri sembari menyiramkan air pada Siwon.

“Kau..”

Siwon tidak tahu harus berkata apa. Ia merasa jantungnya berhenti berdetak saat melihat Yongri berjalan ke tengah laut. Namun ternyata Yongri hanya ingin membasuh wajahnya. Demi Tuhan! Wanita itu bisa melakukannya di dasar laut.

“Kau benar-benar menyebalkan!” Ujar Siwon sembari memasukkan kepala Yongri ke dalam air. Kemudian pergi meninggalkan wanita itu.

“YA!” Bentak Yongri.

Yongri melangkah dengan susah payah di dalam air untuk meraih punggung Siwon. Kemudian tanpa meminta izin, wanita itu menaiki punggung Siwon. Siwon dengan cepat menyanggah belakang lutut Yongri agar mereka tidak terjatuh.

“Kau ingin membuat kita mati tenggelam, huh?!” Omel Siwon.

“Aku lelah.” Ucap Yongri sembari menyandarkan pipinya di bahu Siwon dan memejamkan matanya.

Siwon melirik melalui bahunya. Ia tidak dapat melihat apa-apa selain puncak kepala Yongri. Walaupun pakaian Siwon basah, Siwon dapat merasakan jika ada airmata yang menetes dibahunya.

Yongri menangis.

Tanpa mengatakan apapun, Siwon mengeratkan pegangannya pada Yongri dan keluar dari laut. Ia akan membiarkan wanita itu menangis dibahunya. Siwon berharap ini terakhir kalinya Yongri menangisi Kyuhyun dan melupakan cintanya pada pria itu.

——

–To Be Continued–

HAI! Sorry for super duper late post.. Semoga masih pada nungguin, ya^^

Happy reading~

BYE~

91 thoughts on “Heartbeat – Part 2

  1. Kyaaa…. Kasihan bgt yongrinya.
    Itu yg terakhir mengharukan, tpi kenapa hrs yongri yg tersakiti terus. Pengen benci sama yeon, tpi ini jga bkn salah dia sih.
    Lah terus harus nyalahin siapa donk?

    -,,- : salahin aja kyuhyun, siapa suruh punya wajah tamvhan idaman para wanita.
    Ckckck 😀

    Next kak, semoga ntar Siwonnya kepincut sama yongri.

  2. Kyaaa yg di tunggu2 muncul. Kasihan yongri 😦 cinta sama sahabat sendiri. Move on ke siwon gih 🙂 semangat thor!!! Di tunggu part selanjutnya 💪💪💪

  3. Lama banget updatenya.
    Semangat kaka mulisnya,.
    Kasian banget dgan yongri.,
    kyu nanti pasti nyesel .
    Biar yongri dgan siwon aja. Biar yongri bahagia

  4. Sediihhh y… Apalagi orang lain menghakimi qta tnpa tau awalnya…. Hnya krna opini dan tidak tau apa sebabnya….. Saakkiiiitt banget….

  5. Huwaaaa yongri kasian sekali kamu nak 😦 harus memendam perasaanmu sendiri 😥 siwon egois tidak melihat dari sisi yongri -_- 😦 kalo jadi aku udah pergi aja dari kehidupan siwon-yeon-kyuhyun 😥 lupain semuanya dan hidup bahagia 🙂 kyuhyun-yeon tidak peka sama perasaan yongri >_< ditunggu sama part selanjutnya saeng semangat ❤ ❤

  6. Berilah kesadaran pada Yongri … dan untuk Yong aku gak ngerti kenapa dia bilang siapa yang mau menikah sepertinya Kyuhyun punya masalah dengan pernikahan ahhh ottokeh

  7. Kasian y yongri…. semoga dia cpt pindah hati ke siwon…

    Semoga benih2 cinta diantara yongri n siwon bisa tumbuh lbh cpt

  8. ternyata yongri begitu mencintai kyuhyun aaa jadi sedih dan ikutan nyesek orang yg disukai pacaran sama sahabat sendiri T.T
    semoga siwon bener2 bisa buat yongri berhenti menyukai kyuhyun yaa

  9. Yaampyunn kenapa bawaannya selalu pengen nangid yak bacanyaaa.. Kasian banget sama yongri sumpaahhh.. Ini si siwon juga rese lagi ah. Gatau diri.. Jadi kesel deh sama siwonn… Minta dibacok asliii. Gabisa ngerti apa orang lagi patah hati malah di ancem. Aku tabok juga nihhh..

    Nice thor^^

  10. Siwon jahat aing. Bagaimanapun, suka ke seseorang itu gak salah. Karna kita gak tahu bakal jatuh ke siapa rasa suka kita. Hati yg ngerasain. Yg salah itu kalo dengan gak tahu dirinya tetep ngedeketin dengan maksud merebut. Nah menurutku, Yongri sama sekali gak ada niat buat ngerebut Kyuhyun. Dia cuma pengen tetep menyukai Kyuhyun walaupun sembunyi2.

Leave a reply to Nunqxii cullan Cancel reply