Heartbeat – Part 1

Author

Choineke

Title

Heartbeat

Cast

 Choi Siwon, Choi Yongri (OC)

Other cast

Cho Kyuhyun, Jung Yeon (OC), others

Genre

Romance

Length

Chapter

Rating

PG-15

——

–My heart is beating so fast just because of you–

——

Author POV

“CHOI SIWON!”

“CHOI SIWON!”

Semakin banyak pukulan yang diberikan Siwon, semakin banyak pula teriakan penuh dukungan untuknya. Dan setiap pukulan yang diberikan Siwon untuk lawannya, selalu terdengar bunyi tulang yang–mungkin–retak atau bahkan patah. Tetapi semua itu tidak lantas membuat lawan Siwon menyerah.

Bahkan setelah wajah penuh dengan noda darah, semangat Siwon dan lawannya tidak luntur sama sekali. Karena setelah mereka memutuskan untuk bertanding di The Darkness, mereka akan berjuang hingga tidak mampu lagi berdiri.

The Darkness merupakan tempat pertandingan Mixed Martial Arts secara ilegal. Semakin banyak penonton yang datang, maka semakin baik. Karena semakin banyak pula uang yang bisa didapatkan dari pertaruhan.

Tetapi kehadiran polisi sangat dihindari di The Darkness. Karena mereka melakukan pertandingan tersebut secara sembunyi-sembunyi di sebuah ruang bawah tanah. Dan pemberitahuan mengenai pertandingan hanya terjadi melalui satu mulut ke mulut lainnya.

Choi Siwon merupakan petanding terbaik yang ada di The Darkness. Setiap orang yang bertaruh untuknya tidak akan pernah merasa kecewa. Walaupun wajahnya akan selalu berakhir dengan penuh luka, Siwon selalu memenangkan pertandingan.

Seperti malam ini, ketika lawannya tergeletak tak berdaya di dalam ring, Siwon kembali menyandang status sebagai pemenang. Membuat sorak sorai di ruang bawah tanah tersebut menggelegar.

Yongri tersenyum kecil saat melihat seorang wasit mengangkat sebelah tangan Siwon untuk mengumumkan pemenangnya. Ia seolah sudah mengetahui jika pria itu yang akan memenangkan pertandingan.

Yongri menatap sudut alis Siwon yang terluka dan mengeluarkan darah. Tetapi sepertinya hal itu tidak membuat Siwon kesakitan karena pria itu masih tersenyum dengan lebar untuk menyambut kemenangannya.

“Kau masih ingin berada di sini? Aku harus pergi.” Kata Yongri pada seorang wanita disampingnya.

“Kau mau kemana? Siwon oppa menang dan kita harus merayakan kemenangannya.” Sahut wanita itu.

“Maafkan aku, Jung Yeon. Tetapi aku memiliki janji lain dan seseorang telah menjemputku.” Balas Yongri.

“Siapa?” Jung Yeon tampak antusias.

“Seseorang.” Ulang Yongri sembari tersenyum malu.

“Apa-apaan ini? Apa kau memiliki pacar dan tidak memberitahukannya padaku?”

“Tidak! D–dia bukan seorang pacar. Hanya t–teman.” Suara Yongri terdengar tidak yakin.

“Kalau begitu kau harus memperkenalkannya padaku. Dimana dia? Dia sudah berada di luar? Ayo, kita ke sana.” Ajak Yeon dengan semangat.

“Tapi Siwon oppa–” Yongri menatap Siwon yang masih berada di atas ring. Yeon menatap Siwon.

“Tidak apa-apa. Setelah berkenalan dengan temanmu, aku akan kembali ke sini dan pulang bersamanya. Dan kau bisa pergi bersama temanmu.” Kata Yeon.

Yongri tampak berpikir namun kemudian menganggukkan kepalanya. Ia dan Yeon bersusah payah untuk keluar dari The Darkness yang dipenuhi oleh lautan manusia. Mereka masih tampak bersenang-senang untuk merayakan kemenangan Siwon.

“Aish, orang-orang itu, apa mereka tidak merasa sesak?” Gerutu Yeon setelah mereka berhasil keluar dari ruangan itu.

Yongri hanya tertawa dan keduanya menaiki tangga untuk menemui teman Yongri yang telah menjemput wanita itu.

Yongri tersenyum saat melihat pria itu sudah berada di sana. Bersandar di pintu mobil sembari melipat kedua tangan di depan dada. Terlihat tampan dengan kemeja biru dan celana putih yang dipakainya.

“Kyuhyun-ah..” Panggil Yongri membuat pria itu mendongak dan menatapnya.

Kyuhyun melambaikan tangannya dan tersenyum pada Yongri yang sedang menghampirinya. Saat mengalihkan pandangannya pada sosok wanita di samping Yongri, senyum Kyuhyun menghilang. Matanya seolah terpaku pada wanita itu.

“Apa kau menunggu lama?” Tanya Yongri. Kyuhyun tidak menjawab.

“Kyuhyun-ah?” Panggil Yongri lagi.

“A–apa?” Kyuhyun tersentak.

“Aku tanya apa kau sudah menunggu lama?” Ulang Yongri.

“Oh, t–tidak. Aku baru saja sampai.” Kyuhyun memaksakan senyumnya.

“Ah, kenalkan. Ini sahabatku, namanya Jung Yeon. Dan Yeoni-ya, kenalkan ini Cho Kyuhyun.” Ucap Yongri memperkenalkan Kyuhyun pada Yeon, begitu pun sebaliknya.

Kyuhyun mengulurkan tangannya pada Yeon sembari tersenyum. Yeon balas tersenyum dan menyambut uluran tangan Kyuhyun.

“Cho Kyuhyun.”

“Jung Yeon.”

Keduanya saling melempar senyum yang tidak disadari oleh Yongri. Karena wanita itu terlalu senang dengan kehadiran Kyuhyun di sana untuk menjemputnya malam itu.

“Yeoni-ya!”

Ketiganya menoleh saat mendengar sebuah suara dari belakang. Siwon datang dengan sebuah kaos tanpa lengan dan celana panjang. Pria itu sedang mengompres lukanya dengan es batu yang dibalut sebuah kain. Ia berjalan menghampiri ketiga orang itu.

“Oppa..”

“Aku mencari-carimu di dalam.” Kata Siwon sembari menatap Yeon dengan pandangan khawatir.

“Apa yang terjadi padamu?” Tanya Kyuhyun saat melihat banyak luka diwajah Siwon.

“Kau siapa?” Siwon bertanya balik.

“Oppa, ini teman Yongri.” Kata Yeon.

“Cho Kyuhyun.” Kyuhyun mengulurkan tangannya dihadapan Siwon. Walaupun merasa bingung, Siwon tetap menyambut uluran tangan Kyuhyun.

“Choi Siwon.”

“Apa hubunganmu dengan kedua wanita ini?” Tanya Kyuhyun langsung.

“Dia saudara sepupu Yeon.” Jawab Yongri.

Jawaban Yongri membuat Kyuhyun bernafas lega. Yongri menyadari hal itu dan mencoba memikirkan alasan Kyuhyun tampak merasa lega. Tetapi semuanya buyar saat Kyuhyun menatapnya dan memberikannya sebuah senyuman.

——

Yongri benar-benar melupakan fakta tentang Kyuhyun yang bernafas lega saat tahu bahwa Siwon adalah saudara sepupu Yeon. Hingga setelah satu bulan berlalu dan Yongri mendapatkan kabar bahwa Kyuhyun dan Yeon menjadi sepasang kekasih.

Saat itulah Yongri sadar bahwa Kyuhyun merasa lega karena Siwon bukanlah kekasih Yeon. Karena Kyuhyun menyukai Yeon saat Yongri memperkenalkan mereka malam itu.

Yongri tidak pernah merasa menyesal di dalam hidupnya. Tetapi saat ini ia merasa menyesal karena telah mengenalkan Kyuhyun pada Yeon. Yongri benar-benar tidak menyangka jika Kyuhyun akan menyukai Yeon.

Kyuhyun selalu bersikap baik dan hangat padanya. Selalu memberikan senyuman mematikan hingga membuat Yongri berpikir jika pria itu menyukainya. Tetapi Yongri salah. Karena nyatanya saat ini Kyuhyun telah menjadi kekasih dari sahabatnya.

Yongri merasa kecewa, sedih, dan marah. Tetapi ia tidak tahu harus melampiaskannya pada siapa. Ia ingin bertanya kepada Kyuhyun kenapa bukan dirinya. Kenapa bukan dirinya yang dijadikan sebagai kekasih oleh pria itu.

Tetapi Yongri terlalu takut. Yongri terlalu takut dengan jawaban yang akan diberikan Kyuhyun. Dan Yongri juga tidak mau membuat Kyuhyun menyadari perasaannya pada pria itu. Tidak setelah pria itu ternyata menyukai wanita lain.

Dan Yongri juga tidak bisa menanyakan hal itu pada Yeon. Yongri tidak bisa menuduh Yeon mengambil Kyuhyun darinya karena Kyuhyun memang tidak pernah menjadi miliknya. Semua ini karena Yongri salah mengartikan sikap baik Kyuhyun padanya.

“Apa yang kau pikirkan? Kau tidak akan memberikan selamat padaku?” Tanya Yeon dengan wajah penuh kebahagiaan.

“Selamat?” Gumam Yongri.

“Aku benar-benar berterima kasih padamu karena telah memperkenalkan Kyuhyun padaku. Dia pria yang baik dan aku benar-benar menyukainya.” Ucap Yeon dengan pipi yang merona.

Yongri menatap Yeon sembari mengepalkan kedua tangannya di bawah meja. Ia sedang menahan diri untuk tidak mencaci maki Yeon karena telah merebut Kyuhyun darinya. Yeon adalah sahabatnya. Tetapi Yongri tetap tidak bisa menerimanya.

“Yongri-ya, ada apa?” Tanya Yeon sembari menatap wajah Yongri dengan bingung.

“Apa Kyuhyun menyukaimu?” Tanya Yongri dengan suara pelan.

Yeon kembali tersenyum dengan wajah merona.

“Dia berkata seperti itu sebelum memintaku menjadi kekasihnya.” Jawab Yeon.

Yongri tersenyum sinis dan kemudian berdiri. Membuat Yeon mendongak untuk menatapnya.

“Kau mau kemana?” Tanya Yeon.

“Maaf, aku harus kembali ke kantor.” Jawab Yongri sembari berbalik dan meninggalkan Yeon seorang diri.

“Ya! Kenapa pergi sendiri?! Kita berada di kantor yang sama!” Tukas Yeon sembari berlari menyusul Yongri.

——

Yongri bersandar di dinding sembari menatap Siwon yang sedang berjuang di atas ring. Ia melipat kedua tangan di depan dada dengan mata yang terus tertuju pada Siwon. Ia tampak tidak peduli dengan keadaan sekitar yang tampak riuh karena memberikan semangat pada Siwon.

Malam ini ia menonton pertandingan seorang diri. Yeon tidak bisa berada di sana karena harus berkencan dengan Kyuhyun. Mengingatnya membuat Yongri merasa muak.

Walaupun berada di The Darkness, tetapi pikiran Yongri tidak berada di sana. Ia sedang memikirkan apa saja yang dilakukan oleh Kyuhyun dan Yeon dalam kencan mereka. Apakah mereka berpelukan? Berciuman? Ataukah tidur bersama?

Memikirkan Yeon dan Kyuhyun tidur bersama membuat kepala Yongri terasa sakit. Kyuhyun adalah pria yang baik. Pria itu tidak mungkin bercinta dengan Yeon sebelum mereka menikah, kan?

Tidak. Mereka tidak boleh menikah. Kyuhyun harus menikah dengannya. Kyuhyun dan Yeon boleh berkencan, tetapi tidak boleh menikah.

“Choi Yongri!”

Yongri tersentak dan terkejut melihat Siwon berada dihadapannya. Wanita itu menegakkan punggungnya dan melihat ruang bawah tanah itu yang mulai sepi. Sejak kapan pertandingan berakhir? Kenapa Yongri tidak menyadarinya sama sekali?

“Sudah selesai?” Ucap Yongri tidak percaya.

“Sejak setengah jam yang lalu.” Balas Siwon sembari menyeka sudut bibirnya yang terus mengeluarkan darah.

“Apa kau menang?” Tanya Yongri membuat Siwon tersenyum sinis.

“Apa kau pernah melihatku kalah?” Siwon bertanya balik.

Yongri menghela nafas dan menyadari pertanyaan bodohnya. Ia benar-benar tidak bisa berpikir jernih saat ini. Ia tidak bisa mengenyahkan pikiran tentang Kyuhyun dan Yeon.

“Dimana Yeon?” Tanya Siwon.

“Berkencan.” Jawab Yongri dengan enggan.

“Ah, aku lupa.” Gumam Siwon.

“Oppa, apa kau mau menemaniku minum soju?” Tanya Yongri membuat mata Siwon sedikit melebar.

“Kenapa tiba-tiba minum soju?”

“Aku membutuhkannya untuk menghilangkan pikiran tidak warasku.” Ucap Yongri sembari berlalu dari hadapan Siwon.

Siwon menatap punggung Yongri dengan bingung. Namun tetap mengikuti wanita itu dari belakang. Mereka menaiki mobil Siwon yang dibeli pria itu dari hasil pertarungannya di The Darkness. Karena itu Siwon sangat menyayangi mobil tersebut.

Siwon menghentikan mobilnya saat mereka sampai di sebuah kedai soju yang berada di pinggir jalan. Tidak tanggung-tanggung, Yongri langsung memesan dua botol soju sekaligus. Membuat Siwon kembali menatapnya dengan bingung namun tidak mengatakan apa-apa.

Yongri meneguk beberapa gelas soju tanpa jeda. Membiarkan rasa pahit soju membuat pikirannya teralihkan dari sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara tersebut. Yongri ingin membuat dirinya mabuk.

“Apa terjadi sesuatu?” Tanya Siwon. Yongri hanya menggeleng dan kembali meneguk sojunya.

Siwon mengangkat bahunya dengan acuh dan ikut meneguk soju di dalam gelasnya. Ia meringis saat merasakan perih pada sudut bibirnya yang terluka akibat pertandingannya tadi.

“Sakit?” Tanya Yongri sembari menatap luka Siwon.

“Sudah biasa.” Jawab Siwon.

“Kenapa kau menggunakan tubuhmu untuk mencari uang, oppa? Kenapa kau tidak menggunakan otakmu yang brilian itu untuk menghasilkan uang? Yeon bilang banyak perusahaan besar yang menginginkanmu berada di kantor mereka.” Kata Yongri.

Siwon tersenyum dan kembali meneguk sojunya.

“Sayangnya aku lebih suka mencari uang menggunakan tangan dan kakiku daripada otakku.” Sahut Siwon.

“Apa kau tidak takut jika terjadi sesuatu padamu dan membuat Yeon sebatang kara?” Tanya Yongri membuat Siwon menatapnya dengan garang.

“Tidak akan terjadi sesuatu padaku. Dalam setiap pertandingan, aku selalu mengingat Yeon dan meyakinkan diriku bahwa aku harus memenangkan pertandingan tersebut untuk menjaga Yeon. Dan seperti yang kau lihat, aku selalu menang.”

“Tetapi kau memiliki banyak musuh.”

“Mereka tidak akan berani menyentuh Yeon. Karena jika mereka melakukannya, mereka sama saja menggali kuburan mereka sendiri.”

Yongri menghela nafas dan kembali meneguk sojunya. Kemudian matanya menatap gelas kosong yang berada di atas meja.

“Aku benar-benar iri pada Yeon.” Gumam Yongri teramat pelan. Tetapi Siwon masih dapat mendengarnya dengan jelas.

“Kenapa?” Tanya Siwon menatap wanita itu.

“Dia memiliki seorang kakak yang sangat menyayanginya. Dan sekarang ia memiliki seorang kekasih yang sangat menyukainya.” Jawab Yongri.

“Setidaknya kau masih memiliki orangtua.” Sahut Siwon. Yongri tersenyum miris.

“Mereka jauh. Dan membuatku lupa jika aku memiliki mereka. Semenjak sekolah hingga sekarang, aku hanya seorang diri.”

“Kau memiliki Yeon, Yongri-ya.” Ucap Siwon.

Mendengar ucapan Siwon membuat Yongri mengambil botol soju di atas meja dan meneguk isinya dari botol tersebut. Siwon yang melihatnya sangat terkejut dan merebut botol itu dari Yongri.

“Ya, apa yang kau lakukan?!” Tanya Siwon panik.

“Berikan padaku, oppa! Aku ingin mabuk!” Pinta Yongri dengan kesadaran yang mulai berkurang.

“Kau sudah cukup mabuk.”

Yongri menggeleng pelan.

“Bibi, aku pesan dua botol soju lagi!” Ucap Yongri membuat mata Siwon melebar.

“Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa kau mabuk-mabukan seperti ini?!” Tanya Siwon.

“Aku menyukai seorang pria.” Ucap Yongri dengan mata sayu.

Siwon menatap Yongri untuk beberapa saat. Kemudian ia menganggukkan kepalanya seolah mengerti dengan permasalah yang sedang dihadapan wanita itu.

“Ah, apa kau ditolak? Haruskah aku memukulnya untukmu?” Goda Siwon berusaha untuk membuat Yongri lebih tenang.

“Aku tidak ditolak, karena dia tidak pernah mengetahui tentang perasaanku.” Yongri kembali meneguk sojunya. Siwon berusaha mengambil gelas ditangan Yongri.

“Jangan melarangku, oppa!” Yongri menunjuk Siwon hingga membuat pria itu harus memundurkan kepalanya jika tidak ingin telunjuk Yongri menusuk matanya.

“Baiklah, aku mengerti. Pria itu tidak menyukaimu. Yah, masih banyak pria lain di dunia ini.” Kata Siwon menenangkan.

Yongri menggeleng.

“Aku hanya menginginkannya.” Gumam Yongri dengan wajah sedih.

Melihat wajah Yongri menjadi sedih membuat Siwon menjadi tidak tega. Pria itu melipat kedua tangan diatas meja dan mencondongkan wajahnya.

“Siapa pria itu? Aku akan membuatnya sadar jika ada wanita cantik yang menyukainya.” Kata Siwon.

Yongri menatap Siwon dengan kesadaran yang hampir menghilang. Bahkan wajah Siwon saat ini terlihat tidak jelas dimatanya. Kepalanya terasa berputar.

“Pria itu..” Gumam Yongri. Siwon menunggu jawaban Yongri.

“Pria itu.. Dia.. Cho Kyuhyun..” Ucap Yongri sebelum kepalanya terjatuh di atas meja dengan kesadaran yang benar-benar menghilang.

——

Yeon sedang tertawa dengan senang atas lelucon yang diberikan oleh Kyuhyun saat ponselnya berbunyi. Masih dengan wajah yang terlihat begitu senang, Yeon mengeluarkan ponsel dari tasnya dan melihat siapa yang telah mengganggu waktunya bersama kekasihnya.

“Siwon oppa?” Gumam Yeon.

“Terima saja. Mungkin ada sesuatu yang penting.” Kata Kyuhyun sembari mengusap kepala Yeon.

“Hari ini Siwon oppa bertarung. Apa mungkin dia terluka?!”

Mendapati pikiran tersebut membuat Yeon langsung menjawab panggilan dari Siwon.

“Oppa? Ada apa? Apa kau terluka?”

Yah, aku baik-baik saja.

Yeon menatap Kyuhyun dan bernafas lega.

“Aku pikir kau cedera.” Keluh Yeon.

Maaf jika membuatmu khawatir. Tetapi aku baik-baik saja. Yeoni-ya, bisakah kau pulang sekarang?

“Ada apa?”

Yongri mabuk dan saat aku membawanya pulang, dia muntah. Aku memerlukan bantuanmu untuk menggantikan pakaiannya.

“Yongri mabuk?!” Mata Yeon membulat.

Kyuhyun menatap Yeon saat mendengar nama Yongri keluar dari mulut kekasihnya itu.

“Kenapa tiba-tiba mabuk? Apa yang terjadi padanya, oppa?”

Entahlah. Bisakah kau pulang sekarang?

“Baiklah. Aku akan pulang sekarang. Kita bertemu di apartement Yongri.”

Ya. Hati-hati di jalan.

“Ada apa?” Tanya Kyuhyun setelah Yeon memasukkan ponselnya kembali ke dalam tas.

“Yongri mabuk dan Siwon oppa membutuhkanku untuk menggantikan pakaiannya. Kita harus pulang sekarang, Kyuhyun-ah.” Ucap Yeon sembari berdiri.

Kyuhyun mengangguk dan ikut berdiri. Kemudian merangkul Yeon saat keluar dari apartementnya.

“Apa yang terjadi? Kenapa Yongri tiba-tiba mabuk? Tidak biasanya dia mabuk.” Gumam Yeon.

Dalam hati Kyuhyun menyetujui ucapan Yeon. Ia juga tidak pernah melihat Yongri mabuk selama mengenal wanita itu. Sepertinya ada suatu masalah hingga Yongri memilih untuk mabuk.

“Apakah ada masalah di kantor?” Tanya Kyuhyun.

“Tidak ada. Pekerjaan kami baik-baik saja.” Jawab Yeon.

Mereka sudah berada di mobil Kyuhyun dan dalam perjalanan pulang ke apartement Yongri. Kebetulan Siwon dan Yeon juga tinggal di gedung apartement yang sama dengan Yongri. Hanya saja apartement Yongri berada di lantai 8 sedangkan apartement Yeon berada di lantai 11.

“Apa mungkin Yongri sedang ada masalah dan aku tidak mengetahuinya? Selama ini Yongri selalu membantuku saat aku sedang ada masalah.” Ucap Yeon terlihat sedih.

Yeon merasa sedih saat membayangkan Yongri menyimpan masalahnya seorang diri, hingga memilih untuk mabuk daripada menceritakannya pada Yeon.

“Jangan sedih. Tidak semua masalah bisa kita ceritakan pada orang lain. Mungkin Yongri sedang menunggu waktu yang tepat untuk mengatakannya padamu.” Komentar Kyuhyun sembari menggenggam tangan Yeon.

Yeon menghela nafas dan menatap jalanan malam Seoul yang lenggang. Ia bersyukur karena Siwon bersama Yongri saat sahabatnya itu sedang mabuk. Yeon tidak bisa membayangkan jika Yongri hanya sendirian dan ada orang lain yang memanfaatkan ketidaksadaran wanita itu.

“Lagipula Yongri terlihat baik-baik saja saat aku bertemu dengannya di apartementmu tadi, ketika hendak menjemputmu.” Kata Kyuhyun.

Yeon kembali menghela nafas.

“Ya. Semoga saja semuanya baik-baik saja.” Ucap Yeon.

Beberapa saat kemudian mereka sampai di gedung apartement. Setelah Kyuhyun memarkirkan mobilnya, sepasang kekasih itu langsung menaiki lift untuk menuju ke lantai 8. Kyuhyun tidak melepaskan genggaman tangannya pada tangan Yeon. Ia ingin menenangkan kekasihnya itu.

Setelah keluar dari lift, mereka langsung menuju ke apartement Yongri. Yeon memasukkan password apartement Yongri yang sudah dihapalnya di luar kepala.

“Siwon oppa..” Panggil Yeon.

“Di kamar Yongri.” Sahut Siwon.

Yeon melepaskan genggaman tangan Kyuhyun dan berlari kecil menghampiri kamar Yongri. Ia menemukan Siwon berdiri di sudut kamar dan kemudian melihat Yongri yang berbaring di atas tempat tidurnya. Dengan pakaian yang basah.

“Yongri-ya..” Panggil Yeon sembari menepuk pelan pipi Yongri.

Yongri hanya bergumam tidak jelas dengan mata yang masih tertutup.

“Kalian tunggulah di depan. Aku harus mengganti bajunya.” Kata Yeon pada Siwon dan Kyuhyun.

Siwon menatap Kyuhyun dan memberi isyarat padanya untuk ikut keluar bersamanya. Ia menutup pintu kamar Yongri dan kemudian duduk di sebuah sofa yang berada di apartement itu.

“Yongri bersamamu saat dia sedang mabuk?” Tanya Kyuhyun sembari menatap Siwon.

“Dia mengajakku minum soju.” Jawab Siwon.

“Apa dia mengatakan bahwa sedang ada masalah atau semacamnya?”

Siwon membalas tatapan Kyuhyun dan tidak menjawab pertanyaan pria itu.

“Berapa lama kau dan Yongri saling mengenal?” Tanya Siwon. Kyuhyun merasa bingung mendapatkan pertanyaan tiba-tiba seperti itu dari Siwon.

Well, setahunan kurasa. Tetapi kami cukup dekat hanya beberapa bulan ini saja.” Jawab Kyuhyun.

“Apa kau benar-benar menyukai Yeon?”

“Tentu saja.” Kata Kyuhyun dengan tertawa. Merasa lucu karena Siwon menanyakan tentang perasaannya.

“Apa kau tahu jika–“

Siwon menghentikan ucapannya. Ia hampir saja memberitahukan pada Kyuhyun jika Yongri menyukainya. Setelah Siwon pikir-pikir, sepertinya Kyuhyun tidak perlu tahu. Mungkin semuanya akan kacau jika Kyuhyun mengetahuinya.

“Ada apa?”

“Lupakan.” Siwon mengalihkan pandangannya sembari mengusap tengkuknya.

Mengetahui jika Yongri menyukai Kyuhyun benar-benar membuat Siwon terkejut. Ia tidak menyangka jika Yongri menyukai kekasih dari sahabatnya sendiri. Atau apakah mungkin Yongri lebih dulu menyukai Kyuhyun sebelum pria itu menjadi kekasih Yeon?

Siwon tidak tahu apa yang akan terjadi jika Yeon mengetahui semua ini. Adiknya itu pasti merasa sedih dan mungkin saja hubungannya dengan Yongri akan menjadi renggang. Sepertinya Siwon harus menyembunyikan semua ini.

“Sepertinya Yongri sudah tidur.” Kata Yeon saat keluar dari kamar Yongri.

“Oppa, kau pulanglah ke apartement. Aku akan menemani Yongri disini malam ini.”

Siwon mengangguk setuju.

“Kau juga pulanglah, Kyuhyun-ah.” Ucap Yeon sembari menatap Kyuhyun.

“Aku akan mengantarmu bekerja besok.” Kata Kyuhyun sembari menghampiri Yeon dan memberikan kecupan pelan pada bibirnya.

Membuat Siwon harus mengalihkan pandangannya dari sepasang kekasih itu dan kemudian berdiri. Ia merasa lelah dan ingin beristirahat.

“Jika ada apa-apa, hubungi aku.” Pesan Siwon.

Yeon mengangguk dan melambaikan tangannya pada Kyuhyun dan Siwon yang berjalan keluar dari apartement Yongri.

——

Yongri mengerang dan memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit. Seperti ada banyak orang yang memukul kepalanya menggunakan palu hingga denyutan di kepalanya tidak berhenti. Yongri beranjak bangun masih dengan memegangi kepalanya.

“Oh, Yongri-ya, kau sudah bangun.”

Yongri membuka sebelah matanya dan melihat Yeon yang sedang menatapnya dengan khawatir.

“Yeoni-ya..” Sapa Yongri dengan suara pelan.

“Kepalamu sakit? Minum ini.” Yeon memberikan sebuah obat dan segelas air putih pada Yongri.

“Terima kasih.” Gumam Yongri.

“Apa yang terjadi? Kenapa kau minum soju bersama Siwon oppa semalam?” Tanya Yeon sembari menunjuk Siwon yang keberadaannya belum disadari oleh Yongri.

Yongri membuka matanya dengan sempurna dan melihat Siwon sedang bersandar di dinding dengan kedua tangan di dalam saku celana. Siwon menatapnya dengan pandangan aneh namun Yongri tidak menyadarinya. Kepalanya terlalu sakit.

“Entahlah.” Jawab Yongri dan menatap jam di atas meja nakas.

“Aku harus mandi dan bekerja.” Kata Yongri.

“Tunggu sebentar. Aku membuatkanmu sup untuk menghilangkan mabukmu.” Ucap Yeon sembari berlari keluar meninggalkan kamar Yongri.

Yongri menghela nafas dan menatap Siwon.

“Berapa banyak aku minum semalam, oppa?” Tanyanya.

“Sangat banyak.” Jawab Siwon cepat.

“Pantas saja kepalaku sakit sekali.” Komentar Yongri.

“Apa kau ingat dengan apa yang kau katakan semalam?” Tanya Siwon.

“Memangnya apa yang kukatakan semalam?” Yongri bertanya balik. Ia tidak mengingat apapun, selain fakta bahwa ia mengajak Siwon minum soju.

“Kau tidak mengingatnya? Sedikit pun?”

“Tidak. Karena itu beritahu aku apa yang kukatakan semalam padamu. Apakah sesuatu yang penting?” Tebak Yongri.

“Kau–“

Ucapan Siwon terhenti saat Yeon masuk sembari membawa semangkuk sup untuk Yongri.

“Makanlah ini agar kau bisa beraktivitas dengan lancar hari ini.” Yeon duduk di tepi tempat tidur dan memberikan supnya pada Yongri.

Yongri menerimanya dan mencicipinya. Ia kembali mengerang saat merasakan lezatnya masakan Yeon. Ia tidak perlu meragukan makanan yang dimasak oleh Yeon. Sahabatnya itu terlalu pandai memasak.

“Yongri-ya..” Panggil Yeon.

“Hmm?”

“Apa kau sedang ada masalah?” Tanya Yeon dengan hati-hati. Yongri menatap Yeon dalam diam.

“Kau tiba-tiba saja mabuk padahal selama ini kau tidak menyukai alkohol. Ada apa? Apa sesuatu terjadi? Kenapa kau tidak mengatakan apapun padaku?” Yeon terlihat sangat khawatir.

Yongri menangkap kekhawatiran Yeon. Ia sangat berterima kasih karena sahabatnya itu mengkhawatirkannya. Tetapi apa yang harus Yongri katakan jika masalah yang ia hadapi karena Yeon? Setidaknya seperti itulah menurut pandangan Yongri.

“Tidak ada apa-apa. Semalam aku hanya ingin merayakan kemenangan Siwon oppa.” Dusta Yongri.

“Benarkah? Tetapi bukan hanya semalam Siwon oppa menang bertarung. Kenapa–“

“Tidak ada yang terjadi, Yeoni-ya. Well, mungkin sedikit pekerjaan yang menumpuk membuatku pusing.” Kilah Yongri.

“Kau tidak berbohong padaku, kan?”

“Tentu saja tidak. Kau tahu jika aku selalu mengatakan semua masalahku padamu.”

Yeon tersenyum dan tampak lega.

“Baguslah jika seperti itu. Setelah kau menghabiskan supnya, bersiaplah. Kyuhyun akan datang untuk mengantarkan kita ke kantor.” Ucap Yeon sembari berdiri.

Yongri merasa selera makannya menghilang saat mengingat jika Kyuhyun dan Yeon adalah sepasang kekasih.

“Baiklah–“

“Aku yang akan mengantar Yongri ke kantor.” Kata Siwon tiba-tiba membuat kedua wanita itu menatapnya.

“Kenapa, oppa? Aku dan Yongri berada di kantor yang sama. Kyuhyun bisa mengantar kami.”

“Yeon benar, oppa. Kau tidak perlu merepotkan dirimu.” Timpal Yongri.

Walaupun ia membenci fakta jika Kyuhyun adalah kekasih Yeon, Yongri tetap ingin bertemu dan melihat pria itu. Ia ingin berada di dekat Kyuhyun.

“Apa kau ingin menjadi obat nyamuk di dalam mobil Kyuhyun nanti?” Ucap Siwon.

“Dan bagaimana bisa kau setega itu pada Yongri, Yeoni-ya? Apa yang akan dilakukan Yongri jika kau dan Kyuhyun bermesraan di dalam mobil?”

Yeon tampak malu mendengar ucapan Siwon. Berbeda dengan Yongri yang menatap Siwon dengan masam.

“Apa yang kau bicarakan, oppa? Aku tidak akan bermesraan dengan Kyuhyun di depan Yongri.” Gumam Yeon dengan wajah merona.

“Sudahlah. Biarkan Yongri pergi bersamaku. Lagipula kalian tahu jika aku tidak memiliki kegiatan di pagi hari seperti ini.” Kata Siwon dengan tersenyum manis. Dan senyumannya itu membuat Yongri curiga.

Sejak kapan Siwon bersedia menjadi supir untuknya?

——

Perhatian Yongri yang sedang fokus bekerja teralihkan saat merasakan ponselnya bergetar. Ia melirik ponselnya dengan malas. Namun saat melihat bahwa Kyuhyun yang mengiriminya pesan, Yongri dengan cepat membacanya.

From: Cho Kyuhyun

Kau tidak apa-apa?

Yongri tersenyum saat menyadari jika Kyuhyun mengkhawatirkannya. Ia menggerakkan jarinya untuk membalas pesan Kyuhyun.

To: Cho Kyuhyun

Ya. Aku baik-baik saja. Sepertinya aku membuat semua orang khawatir T.T

SEND

Yongri meletakkan ponselnya dan mencoba kembali fokus bekerja. Namun beberapa saat kemudian kembali muncul balasan pesan dari Kyuhyun.

From: Cho Kyuhyun

Karena kau tidak pernah mabuk sebelumnya.

Belum sempat Yongri membalas pesan Kyuhyun, pria itu kembali mengiriminya pesan.

From: Cho Kyuhyun

Nanti sore aku akan menjemput Yeon. Ikutlah bersama kami agar aku bisa mengantarmu pulang juga.

Senyum diwajah Yongri menghilang saat membaca pesan terakhir Kyuhyun. Kenapa ia merasa kecewa karena tujuan utama Kyuhyun adalah untuk menjemput Yeon? Kenapa sulit sekali menerima fakta bahwa Kyuhyun dan Yeon benar-benar berkencan?

“Kau seharusnya menjemputku dan Yeon yang seharusnya menjadi orang ketiga.” Gumam Yongri sembari menatap ponselnya.

Yongri menghela nafas dan membalas pesan Kyuhyun.

To: Cho Kyuhyun

Baiklah. Tetapi jangan coba-coba bermesraan dihadapanku. Atau aku akan memaksamu menurunkanku di tengah jalan!

SEND

Walau bagaimanapun Yongri tidak bisa menunjukkan ketidaksukaannya pada Kyuhyun dan Yeon. Ia tidak ingin kedua orang itu menyadari perasaan Yongri pada Kyuhyun. Ia akan menyimpan perasaan ini seorang diri entah sampai kapan.

Ponselnya kembali bergetar.

From: Cho Kyuhyun

Kkkkk.. Tenang saja, kami tidak akan melakukannya. Sampai berjumpa nanti sore.

Yongri meletakkan ponselnya dan tidak berniat untuk membalas pesan Kyuhyun. Ia merasa senang karena akan bertemu pria itu. Tetap saat mengingat ia akan duduk di belakang dan Yeon yang duduk di samping Kyuhyun, membuat semangat Yongri menghilang.

“Yongri-ssi, ketua tim memanggilmu.”

“Ya, aku akan segera kesana.” Sahut Yongri dengan tidak semangat.

——

Yeon dan Yongri terlibat dalam sebuah percakapan ringan di dalam lift kantor. Jam sudah menunjukkan pukul enam sore dan sudah waktunya mereka untuk pulang dari kantor. Hampir seluruh pegawai kantor tempat mereka bekerja mengetahui jika Yongri dan Yeon bersahabat.

Karena mereka sering menghabiskan waktu bersama di kantor walaupun keduanya berada di divisi yang berbeda. Yeon berada di divisi perencanaan dan produksi, sedangkan Yongri berada di divisi pemasaran.

“Semua orang membicarakan Park Jihoon yang menyukai Sora eonni. Kami tidak bisa berhenti tertawa ketika melihat Jihoon yang selalu gugup di depan Sora eonni.” Ucap Yeon dengan tertawa.

“Benarkah? Apakah Sora eonni menyadarinya?” Timpal Yongri juga dengan tertawa.

“Bagaimana bisa Sora eonni menyadarinya? Sora eonni sudah memiliki tunangan.”

“Ck! Park Jihoon yang malang.”

Mereka tertawa bersama sembari berjalan keluar dari lift. Yeon menggandeng lengan Yongri dan mereka terus tertawa hingga menemukan keberadaan Kyuhyun yang telah menunggu mereka di luar kantor.

Yeon melepaskan gandengannya pada Yongri dan menghampiri Kyuhyun. Ia memeluk Kyuhyun seolah merindukan pria itu. Kyuhyun membalas pelukannya dengan tersenyum. Kemudian Kyuhyun melambaikan tangannya pada Yongri yang tampak berdiri kaku di dekat mereka.

“Wah, kau benar-benar terlihat baik. Tidak ada tanda-tanda bahwa kau habis mabuk semalam.” Kata Kyuhyun setelah Yeon melepaskan diri darinya.

Yongri hanya tersenyum kecil sembari mengusap lengannya. Jantungnya berdebar dengan kencang saat menatap Kyuhyun yang selalu terlihat tampan.

“Karena aku membuatkannya sup untuk menghilangkan mabuk.” Ucap Yeon.

“Benarkah? Kalau begitu jika aku mabuk kau juga akan membuatkan sup itu untukku?” Goda Kyuhyun. Yeon memukul perut Kyuhyun dengan pelan.

“Aku akan membunuhmu jika kau mabuk-mabukan.” Ancam Yeon membuat Kyuhyun tertawa.

Yongri mengalihkan pandangannya dari sepasang kekasih yang terlihat asik bercanda tersebut. Ia sedikit menyesali keputusannya untuk pulang bersama mereka. Tetapi rasa senangnya karena bertemu dengan Kyuhyun mengalahkan rasa menyesalnya.

“Masuklah, Yongri-ya.” Ucap Kyuhyun.

Yongri mengangguk dan membuka pintu belakang. Mengabaikan Kyuhyun yang membukakan pintu untuk Yeon. Ia berharap perjalanan pulang ke apartement bisa lebih cepat dari perkiraannya.

“Apakah kalian ingin makan malam terlebih dahulu?” Tanya Kyuhyun setelah menjalankan mobilnya.

“Ya.”

“Tidak.”

Yongri dan Yeon menjawab dengan dua jawaban yang berbeda. Yeon menoleh dan menatap Yongri dengan pandangan protes saat mendengar sahabatnya itu menolak.

“Kenapa, Yongri-ya?”

“A–aku pikir perutku masih terasa sedikit mual akibat mabuk semalam.” Dusta Yongri.

“Benarkah? Apa kau ingin muntah?” Yeon terlihat khawatir.

“Tidak, aku baik-baik saja. Ketika sampai di apartement nanti aku akan minum obat dan tidur.”

“Haruskah aku menemanimu malam ini.” Yeon menawarkan diri.

“Tidak perlu, Yeoni-ya. Aku baik-baik saja. Ah, sepertinya seharusnya aku pulang sendiri dan tidak membuat kalian khawatir.” Ucap Yongri dengan wajah menyesal.

“Jika kau pulang sendiri, kau akan lebih membuat kami khawatir.” Sahut Kyuhyun sembari menatap Yongri dari kaca spion tengah.

“Ya. Kyuhyun benar.” Timpal Yeon.

Yongri menghela nafas dan menyandarkan punggungnya pada sandaran jok. Untuk beberapa saat, ia tidak bergabung dengan pembicaraan yang sedang dilakukan oleh Kyuhyun dan Yeon.

Walaupun begitu, mata Yongri sesekali melirik pergerakan yang dilakukan oleh kedua orang itu. Ia melihat saat Kyuhyun meraih tangan Yeon dan menggenggamnya. Kemudian Kyuhyun mengusap kepala Yeon sembari tersenyum. Dan juga Yeon yang menarik telinga Kyuhyun dengan pelan.

Yongri memejamkan matanya. Dadanya terasa sesak melihat kedua orang itu yang begitu dekat. Ia membayangkan dirinyalah yang berada di posisi Yeon saat ini. Seharusnya Yeon yang duduk di belakang ini.

Saat Yongri membuka matanya, ia merasa matanya mengabur oleh airmatanya. Ia menundukkan kepalanya. Ia tidak boleh menangis di mobil ini karena Kyuhyun dan Yeon biasa saja curiga.

Untung saja beberapa saat kemudian mobil Kyuhyun memasuki tempat parkir apartementnya. Setelah Kyuhyun memarkirkan mobilnya, Yongri langsung keluar dari mobil sembari mengusap matanya.

“Terima kasih karena telah mengantarku pulang, Kyuhyun.” Ucap Yongri.

“Bukan apa-apa, Yongri-ya.” Sahut Kyuhyun sembari tersenyum. Melihat senyum Kyuhyun membuat Yongri kembali ingin menangis.

“Kalau begitu aku naik dulu. Kalian bisa berkencan.” Yongri mencoba menggoda sepasang kekasih itu.

Kemudian Yongri langsung berjalan meninggalkan mereka dengan langkah cepat. Ia menekan tombol lift agar segera terbuka. Yongri takut Kyuhyun dan Yeon bergabung di lift yang sama dengannya.

Saat lift terbuka, Yongri mendongak dan sedikit terkejut melihat kehadiran Siwon di sana. Sedang bersandar pada dinding lift dengan kedua tangan yang berada di dalam saku celana jeansnya. Siwon memakai kaos polos berwarna biru yang begitu pas di badannya.

“Kau menangis?” Tanya Siwon.

Yongri menyentuh wajahnya yang basah. Ia tidak menyadari jika dirinya menangis. Dengan segera ia menyeka airmata di wajahnya.

“T–tidak. Ada d–debu di mataku. Ya, debu.” Jawab Yongri sembari memaksakan senyumnya.

“Kau mau pergi?” Yongri mencoba mengalihkan pembicaraan.

“Aku mau bertemu dengan pengurus The Darkness.” Siwon berjalan keluar dari lift dan matanya menemukan keberadaan Kyuhyun dan Yeon yang baru keluar dari mobil.

“Baiklah, kalau begitu aku pulang dulu, oppa.” Kata Yongri setelah masuk ke dalam lift dan menekan tombol untuk menutup pintu lift.

Siwon menatap lift serta sepasang kekasih yang baru datang itu dengan bergantian. Kemudian ia menghampiri adik sepupunya bersama kekasihnya itu.

“Kau baru pulang?”

“Ya, oppa. Apa kau mau pergi?”

“Aku harus bertemu dengan pengurus The Darkness.”

“Apa kalian pulang bersama Yongri?” Tanya Siwon menatap Kyuhyun dan Yeon bergantian.

“Ya. Kenapa?” Kyuhyun bertanya balik.

“Tidak ada. Aku pergi dulu.” Pamit Siwon dan segera meninggalkan mereka dengan sebuah kesimpulan yang ada di kepalanya.

——

Seorang pria berusia di akhir tiga puluhan menampar anak buahnya–yang berbobot tubuh lebih besar darinya–dengan keras. Darah merembes keluar dari sudut bibir anak buahnya itu. Walaupun anak buahnya bertubuh besar, tetap saja mereka tidak bisa melawannya.

Karena dia adalah bosnya. Dia adalah pemimpin mereka. Dan tidak ada yang bisa melawannya. Atau mereka akan berakhir dengan tidak bernyawa. Karena Yoo Taehwan bisa melakukan apapun saat sesuatu yang tidak disukainya terjadi.

“Aku sudah membayar mahal agar kau mendapatkan pelatihan yang baik. Agar kau bisa mengalahkan Choi Siwon! Tapi kau tidak berguna! Kau tetap saja kalah darinya!” Bentak Taehwan.

Taehwan kembali melayangkan tamparan pada anak buahnya yang beberapa hari yang lalu tidak sadarkan diri setelah melawan Siwon di The Darkness. Di saat luka-lukanya hampir sembuh, Taehwan justru membuat luka yang baru.

“Kau hanya bertubuh besar tapi kau sangat tolol!” Maki Taehwan.

“Maafkan saya, tuan.”

“Aku tidak membutuhkan maafmu, sialan!” Taehwan menggebrak meja hingga membuat seluruh anak buahnya terlonjak karena terkejut.

“Aku ingin kalian mengalahkan Siwon agar aku bisa menguasai The Darkness, dasar bodoh!”

Taehwan kembali duduk sembari menetralkan nafasnya yang terengah akibat emosi. Ia menundukkan kepalanya sembari memikirkan apa yang harus dilakukannya setelah ini.

Bukan hanya sekali, Taehwan sudah sering mengirimkan anak buahnya kepada The Darkness untuk melawan Siwon. Tetapi anak buahnya selalu berakhir dengan kegagalan. Membuat Taehwan merasa benar-benar marah. Apalagi saat tahu bahwa Siwon tidak terlihat seperti lawan yang pas untuk anak buahnya.

“Jewook-ah..” Panggil Taehwan setelah mendongakkan kepalanya.

“Ya, tuan.” Jewook berjalan mendekati Taehwan.

“Aku ingin seseorang yang menguasai Mixed Martial Arts dengan baik. Katakan padanya aku ingin dia bekerja denganku untuk mengalahkan Siwon. Tidak perlu berbobot besar seperti si tolol itu, aku ingin yang benar-benar hebat.” Perintah Taehwan.

“Saya mengerti, tuan.” Sahut Jewook dengan patuh.

“Sekarang pergilah kalian semua!” Usir Taehwan.

Taehwan tersenyum sinis. Ia akan melakukan apapun untuk menguasai The Darkness. Ia harus menjadi orang nomor satu di tempat itu. Bukan Choi Siwon. Ia harus membuat Siwon tunduk dihadapannya, bagaimana pun caranya.

——

Yeon menyiapkan minuman dingin untuk Kyuhyun yang sedang bersantai di ruang tengah apartementnya. Mereka baru saja selesai makan malam setelah memesannya di sebuah restoran cina.

“Apa yang sedang kau lakukan?” Tanya Yeon saat melihat Kyuhyun nampak fokus pada ponselnya.

“Membalas pesan dari seorang wanita.” Jawab Kyuhyun.

“Apa?! Ya!”

Kyuhyun tertawa namun tidak mengalihkan pandangannya dari ponselnya. Tentu saja ia hanya menggoda wanita itu. Dan Kyuhyun merasa puas dengan reaksi yang diberikan kekasihnya itu.

“Aku membalas sebuah pesan surel. Ini tentang pekerjaan.” Kata Kyuhyun.

Yeon mengerucutkan bibirnya dan duduk di samping Kyuhyun. Ia memberikan segelas minuman dingin kepada Kyuhyun. Disambut oleh pria itu lagi-lagi tanpa melihatnya.

“Aku merasa ada yang aneh pada Yongri akhir-akhir ini.” Gumam Yeon.

“Benarkah?” Sahut Kyuhyun.

“Tidak bisakah kau berhenti selingkuh dari ponselmu?” Rajuk Yeon.

Kyuhyun kembali tertawa dan menaruh ponselnya di atas meja. Ia menyesap minuman dingin yang dibuat oleh Yeon dan kemudian menaruh gelasnya di atas meja. Ia menggeser duduknya dan menatap Yeon dengan wajah serius.

“Ada apa?” Tanya Kyuhyun.

“Aku merasa ada yang berbeda dengan Yongri. Dia lebih banyak melamun. Dia juga selalu menolak jika aku ajak makan bersama. Selama ini Yongri tidak pernah menolak ajakanku.” Jelas Yeon.

“Ah, dia juga tiba-tiba mabuk.” Lanjut Yeon.

“Tidakkah menurutmu ada sesuatu yang terjadi padanya?” Tanya Yeon.

“Apakah menurutmu begitu?” Kyuhyun bertanya balik. Yeon menganggukkan kepalanya.

“Tetapi dia tidak mengatakan apapun padaku.” Wajah Yeon terlihat sedih.

“Bisa saja karena memang tidak ada apapun, Yeoni-ya. Makanya Yongri tidak mengatakan apapun padamu.” Ucap Kyuhyun.

“Aku mengenal Yongri semenjak kami sama-sama di bangku sekolah, Kyuhyun-ah. Aku sangat mengetahui bagaimana Yongri.”

“Mungkin saja karena pekerjaan.” Komentar Kyuhyun.

“Aku ingin melakukan sesuatu untuk membuatnya seperti biasa.” Gumam Yeon.

Kyuhyun menatap Yeon dalam diam. Ia tidak suka melihat wajah sedih kekasihnya itu. Sebenarnya Kyuhyun juga merasa ada yang aneh pada Yongri. Hanya saja ia juga tidak mengetahui penyebabnya.

“Bagaimana jika kita pergi berlibur?” Saran Kyuhyun membuat Yeon menatapnya.

“Berlibur?”

“Ya, berlibur. Aku memiliki sebuah penginapan di Pulau Jeju. Kau dan Yongri bisa mengajukan cuti selama seminggu di kantor.”

“Bagaimana denganmu?” Tanya Yeon.

“Apa kau lupa jika aku seorang CEO? Aku bisa libur kapanpun aku mau.” Jawab Kyuhyun membuat Yeon mendengus.

“Hei, aku sudah menyarankanmu untuk bekerja di kantorku. Jika kau bekerja di kantorku, kau bisa libur sesuka hatimu. Aku akan memberikan kebebasan pada kekasihku.” Kata Kyuhyun sembari mencium pelipis Yeon.

“Dasar sombong.” Gerutu Yeon dan mendorong Kyuhyun menjauh.

“Tapi kau setuju dengan saranku, kan? Mungkin Yongri membutuhkan liburan.” Ucap Kyuhyun.

“Apa aku bisa mengajak Siwon oppa juga?” Tanya Yeon.

“Tentu saja.” Jawab Kyuhyun langsung. Wajah Yeon terlihat senang.

“Setidaknya aku bisa menjauhkan Siwon oppa dari The Darkness selama satu minggu.”

“Kau tidak senang jika dia bertarung di The Darkness?”

“Apa kau senang jika melihat keluargamu dipukuli oleh orang lain?”

“Tapi dia selalu menang.”

“Tetap saja wajahnya akan terluka.” Lirih Yeon.

“Setidaknya dia bukan seseorang yang mudah dikalahkan.” Tukas Kyuhyun.

“Jadi, kita siap berlibur?” Tanya Kyuhyun mengalihkan pembicaraan.

“Aku akan membicarakannya terlebih dahulu dengan Yongri. Setelah itu mengajukan cuti ke kantor. Jika semua telah beres, maka kita siap berlibur.” Jawab Yeon.

“Ah, senangnya. Tidak sabar untuk berlibur denganmu.” Kata Kyuhyun sembari berusaha memeluk Yeon tetapi Yeon memilih menjauh dan menjulurkan lidahnya pada pria itu.

——

Siwon masuk ke dalam sebuah klub dan mencari keberadaan teman-temannya di dalam sana. Suara musik yang diputar dengan keras membuat Siwon merasa telinganya berdengung dengan keras. Siwon mengedarkan pandangannya dan memanjangkan lehernya.

Ada begitu banyak wanita berpakaian seksi di sana. Membuat Siwon sebagai pria normal tidak bisa memalingkan wajahnya dari tubuh mereka. Walaupun Siwon berusaha untuk tidak memperlihatkannya dengan jelas.

Siwon berdeham pelan dan mengalihkan pandangannya dari wanita-wanita itu. Saat menemukan keberadaan teman-temannya, ia segera menghampiri mereka. Ada beberapa wanita yang juga bergabung bersama teman-teman Siwon.

“Wah, orang nomor satu di The Darkness datang.” Ucap salah seorang teman Siwon yang bernama Jinwoon.

“Hai.” Sapa Siwon sembari tersenyum dan mengambil tempat duduk di ujung.

Mereka saling melakukan high five dan menanyakan kabar masing-masing. Siwon memanggil salah seorang pelayan dan memesan minuman beralkohol untuknya. Karena malam ini ia tidak ada pertarungan, ia ingin menghabiskan waktu bersama teman-temannya.

“Apakah kau belum merasa bosan dengan The Darkness?” Tanya Heekyung pada Siwon.

“Kenapa aku harus merasa bosan?” Siwon bertanya balik sembari tersenyum.

“Kau harus memukuli banyak orang untuk mendapatkan uang. Kau juga harus membiarkan wajahmu dipukuli oleh mereka.” Ucap Heekyung.

“Bisa dikatakan kau memiliki banyak musuh di luar sana.” Timpal Haesung.

“Yah, apa kau tidak ingin memiliki kekasih?” Tanya Jinwoon. Siwon tampak sedikit terkejut mendapatkan pertanyaan dari Jinwoon.

Well, tentu saja aku ingin.” Jawab Siwon.

“Jika kau tetap berada di The Darkness, kau tidak akan pernah mendapatkan kekasih.” Kata Jinwoon.

“Kenapa?” Siwon tidak melihat adanya hubungan antara mendapatkan kekasih dan berada di The Darkness.

“Para wanita itu akan takut berkencan denganmu karena kau memiliki banyak musuh. Mereka mungkin akan dijadikan sasaran empuk oleh musuh-musuhmu.” Jelas Jinwoon.

“Aku tidak memiliki musuh. Kami bertarung secara adil. Mereka yang terlalu bodoh dan tidak bisa mengalahkanku.” Tukas Siwon sembari meneguk minumannya.

“Tidak ada pria yang bisa menerima kekalahan dengan lapang dada, Siwon-ah. Kau mungkin berpikir semuanya adil, tetapi tidak bagi lawanmu yang kalah.”

Siwon mendengus dan kembali menikmati minumannya. Ia mengalihkan pandangannya dan menatap keadaan klub yang semakin liar ketika hari semakin malam. Banyak orang-orang yang bercumbu dan tampak tidak peduli dengan keadaan di sekitar mereka.

“Bagaimana kabar adikmu?” Tanya Haesung. Siwon menatap temannya itu.

“Baik. Kenapa?”

“Apa aku masih tidak bisa mendekatinya?”

Siwon tidak bisa menahan senyum diwajahnya.

“Adikku sudah memiliki kekasih.” Kata Siwon yang tampak puas saat melihat wajah kecewa Haesung.

“Ya! Kau melarangku mendekatinya, tetapi kau membiarkan pria lain menjadi kekasihnya! Teman macam apa kau ini?!” Gerutu Haesung.

“Kau tidak cukup baik untuk adik Siwon.” Komentar Jinwoon. Siwon menunjuk Jinwoon seolah menyetujui komentar pria itu.

“Sialan! Kau tahu jika aku tidak main-main ingin mendekati adikmu.” Tukas Haesung.

“Jika kau berpacaran dengan Yeon, lalu kemudian kalian putus, menurutmu apakah kita masih bisa berteman?” Tanya Siwon.

“Tentu saja bisa!” Jawab Haesung langsung. Siwon menggeleng.

“Aku mungkin akan menghajarmu.”

Teman-teman Siwon menertawai Haesung setelah mendengar ucapan Siwon.

“Kalau begitu biarkan aku mendekati teman adikmu. Siapa namanya? Choi Yongri?” Ujar Haesung.

Senyum di wajah Siwon menghilang. Jika ia memiliki hak untuk melarang temannya mendekati Yeon, maka Siwon tidak memiliki hak untuk melarang temannya mendekati Yongri. Ia tidak memiliki hubungan apapun dengan wanita itu.

Lagipula jika temannya mendekati Yongri, bukankah hal itu bisa membuat perhatian Yongri pada Kyuhyun teralihkan? Jika Yongri menyukai Haesung, bukankah rasa suka Yongri pada Kyuhyun akan menghilang?

Setelah rasa suka Yongri pada Kyuhyun menghilang, maka Siwon bisa merasa tenang. Siwon tidak perlu merasa cemas karena wanita itu merasa sedih. Dan tidak akan ada yang mengganggu hubungan Kyuhyun dan Yeon.

“Apa kau bersungguh-sungguh?” Tanya Siwon sembari menatap Haesung dengan serius.

“Kau lihat, di antara teman-teman kita, hanya aku yang tidak duduk didampingi seorang wanita.” Kata Haesung membuat Siwon menatap wanita-wanita yang duduk di samping teman-temannya selain Haesung.

“Aku tidak suka bermain-main seperti itu. Aku ingin menjalin hubungan yang serius karena aku adalah pria dewasa. Aku bukan seorang remaja.” Kata Haesung sembari mengangkat gelasnya menyesap minumannya.

Siwon tampak memikirkan kata-kata Haesung. Di antara teman-temannya, Haesung memang tidak sering bergonta-ganti pasangan. Siwon tidak tahu apakah karena pria itu memang bukan seorang pemain atau karena ia memang tridak bisa mendapatkan wanita dengan mudah.

Tetapi jika melihat wajahnya, Haesung adalah pria yang tampan dan juga mapan. Wanita manapun pasti akan bertekuk lutut hanya dengan satu kedipan mata. Jadi, jika Haesung tidak memiliki wanita disampingnya, itu berarti karena ia memang bukan seorang pemain.

Haruskah Siwon mempercayainya?

“Kenapa kau banyak berpikir? Kau benar-benar tidak mempercayaiku?” Haesung tampak merasa tersinggung.

“Baiklah. Kau bisa mendekatinya.” Putus Siwon tanpa menatap Haesung.

“Benarkah?! Kau serius? Kau tidak boleh menarik kata-katamu, Siwon-ah!” Ucap Haesung.

“Tetapi jika suatu saat kau menyakitinya hingga membuat Yeon marah padaku, aku tidak akan melepaskanmu. Jangan lupa jika aku orang nomor satu di The Darkness.” Pesan Siwon.

“Bagaimana mungkin aku melupakannya?” Ujar Haesung dengan wajah bahagia.

——

Yeon lagi-lagi tidak ikut menyaksikan pertarungan Siwon hingga membuat Yongri harus menontonnya seorang diri. Sebenarnya Siwon tidak pernah memaksa mereka untuk menontonnya. Hanya saja Yongri sudah terbiasa melakukannya semenjak pertarungan pertama Siwon.

Karena itu Yongri akan merasa aneh jika tidak menyaksikan pertarungan Siwon. Walaupun ia harus melakukannya seorang diri, Yongri tetap datang ke The Darkness dan melihat kemenangan Siwon.

Saat ini Yongri dan Siwon sedang makan malam bersama sebelum pulang. Seperti biasa, wajah Siwon akan dipenuhi luka-luka setelah pertarungan. Yongri merasa aneh karena Siwon tidak merasa jera setelah puluhan kali mengalami kesakitan seperti ini.

“Tidakkah kau pikir orang-orang akan berpikir jika aku yang memukulmu?” Tanya Yongri membuat Siwon mendengus.

“Apa yang bisa dilakukan wanita kurus sepertimu?” Ejek Siwon.

“Ya!”

Yongri menatap Siwon dengan kesal. Namun Siwon nampaknya tidak peduli dengan kekesalan wanita itu.

“Jadi, kau akan ikut liburan yang diadakan oleh Yeon dan Kyuhyun?” Tanya Yongri sembari mengaduk-aduk makanannya.

“Kau sendiri?” Siwon bertanya balik.

“Aku bertanya lebih dulu.”

“Aku ingin mengetahui jawabanmu lebih dulu.” Balas Siwon.

Yongri menatap Siwon tajam sebelum akhirnya mendesah panjang.

“Yeon memaksaku ikut. Aku tidak mungkin menolaknya.” Jawab Yongri.

“Kalau begitu aku juga ikut.”

“Kau ikut karena aku ikut?” Tanya Yongri dengan.

Siwon mendorong kepala Yongri dengan pelan.

“Jangan terlalu percaya diri.” Jawab Siwon dengan acuh. Yongri mendelik tajam padanya.

“Apakah itu berarti kau tidak akan bertarung selama liburan?”

“Aku akan menolak panggilan dari The Darkness selama berlibur. Lagipula aku lelah karena selalu menang. Aku akan membiarkan pertarung lainnya mendapatkan kemenangan selama aku pergi.” Kata Siwon.

“Bajingan sombong.” Maki Yongri membuat Siwon tersenyum.

“Choi Yongri.” Panggil Siwon membuat Yongri mendongak untuk menatapnya.

“Ada apa?”

“Apa kau bahagia melihat Yeon dan Kyuhyun?” Tanya Siwon membuat Yongri terdiam.

Yongri menggenggam sendok dengan erat untuk menyembunyikan tangannya yang bergetar.

“K–kenapa kau..tiba-tiba bertanya?”

“Kenapa? Apa tidak boleh? Aku hanya ingin tahu bagaimana pendapatmu tentang mereka. Karena bagaimana pun kau yang mengenalkan Kyuhyun pada Yeon.” Ucap Siwon sembari tersenyum enggan.

Yongri mengalihkan pandangannya dari Siwon dan berdeham pelan. Ia tidak siap dengan pertanyaan Siwon yang secara tiba-tiba. Karena Yongri merasa tidak bahagia, tetapi ia tidak bisa mengatakannya kepada siapapun.

“Kenapa? Apa itu pertanyaan yang sulit?” Tanya Siwon.

“Tentu saja tidak. Tetapi aku merasa kau bodoh karena menanyakan hal tersebut padaku.” Jawab Yongri. Siwon mengerutkan keningnya saat mendengar Yongri mengatainya bodoh.

“Aku sahabat Yeon. Tentu saja aku akan merasa bahagia, kan?” Ujar Yongri dengan tersenyum.

“Benarkah? Benar-benar bahagia?” Tanya Siwon memastikan.

“Ya. Benar-benar bahagia.” Jawab Yongri.

Siwon terdiam sebentar sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya. Bersikap seolah ia mempercayai ucapan wanita itu. Walaupun Siwon tahu bagaimana perasaan Yongri yang sesungguhnya.

Siwon melanjutkan makannya saat mendengar ponsel Yongri berbunyi dan wanita itu menjawab panggilannya. Dalam beberapa hari ke depan mereka akan berlibur bersama. Siwon merasa bahwa liburan kali ini ia tidak akan benar-benar berlibur. Karena ia harus bersikap waspada.

“Apa pria ini gila? Aku tidak mengenalnya dan tiba-tiba dia ingin mengajakku bertemu.” Gerutu Yongri sembari menatap ponselnya.

“Siapa?” Tanya Siwon.

“Seseorang bernama Kim Haesung. Aku tidak mengenalnya tetapi dia ingin bertemu dan melakukan pendekatan denganku. Pria gila.” Jawab Yongri.

“Berkencanlah dengannya.” Kata Siwon membuat Yongri menatapnya dengan terkejut.

“Kenapa aku harus berkencan dengannya? Aku tidak mengenalnya.”

“Dia temanku.”

“Apa?!”

“Kim Haesung adalah temanku. Dia orang yang baik. Karena itu, berkencanlah dengannya.” Jelas Siwon.

Yongri tampak tidak percaya dengan penjelasan Siwon. Apa pria itu sedang bercanda?

“Kenapa aku harus berkencan dengan temanmu? Dan kenapa kau memberikan nomor ponselku kepadanya tanpa meminta izin padaku?!” Yongri tampak kesal.

“Tidak bisakah kau hanya berkencan dengannya tanpa bertanya tentang apapun?!” Balas Siwon yang juga ikut merasa kesal.

“Aku akan berkencan dengan pria yang kusukai. Aku tidak akan berkencan hanya karena kau menyuruhku melakukannya!” Tukas Yongri.

“Kau harus berkencan dengannya, Choi Yongri.” Kata Siwon dengan sebuah senyum sinis diwajahnya.

Membuat Yongri merasa sedikit takut melihat senyum itu.

“Oppa..”

“Jika kau tidak ingin aku mengatakan kepada Yeon bahwa kau menyukai Kyuhyun.” Lanjut Siwon membuat mata Yongri melebar.

——

–To Be Continued–

HAI! Tadinya mau aku post setelah FF Happy Ending mencapai 50 comment. Tetapi setelah dilihat sepertinya butuh waktu lama, akhirnya aku memutuskan untuk post aja part 1 dari FF ini. Semoga suka^^

Cover yang cantik dari Mikha Yadifa. thankyou^^

Happy reading~

BYE~

85 thoughts on “Heartbeat – Part 1

  1. Siwon kok tega maksa yongri kencan sma tmannya, ksihan yongri mendam perasaan sma kyuhyun. Yeon kok gk ngerti sih sma tman sndiri, smoga siwon bsa cpat suka sma yongri
    Ditunggu kelanjutannya eonnie

  2. Aku bacanya greget sendiri liat siwon yg perhatian sama yongri pasti dia udh ada rasa2 tuh tp blm sadar.. tp kok malah maksain yongri sama temennya 😂 penyangkalan tuh siwon 😂 so sad yaa yongri cuman jd orang ketiga diantara kyuyeon 😥 semoga wonri cepat saling suka wkwk mangatss author ! Sukaaak sama ff heartbeat !😍

  3. Karena sebaik-baiknya dan seperhatiannya dia pada kita akan kalah saat dia jatuh cinta pada wanita lain. Udah yongri harapan kecil nih untuk bersama kyuhyun karena sudah ditakdirkan oleh author kalo siwon itu untuk yongri selamanya dan kyuhyun untuk yeon selamanya. Hahahahahaha

  4. Entah kenapa sebel aja yah sama yeon!! Dia tuh sahabat yang gak peka deh..aq jg berpikir dy tuh yang ngerebur kyu dari yongri masa😂 *plak tapi yongri lebih cocok sama siwon oppa sih hihi..

  5. Kerjaan Siwon bner2 beresiko bgt. Bner kta teman2nya nanti pasti ada yg terang2an ngungkapin kebenciannya sma Siwon.

    Aku kasian sma Yongri, emng sih Yeon jga ga salah krna Kyuhyun bkan punya Yongri. Kuatin hati ajalah. Lagian Siwon apaan sh? Pake maksa segala lgi. Ngapain ngurusin Yongri cuman buat ngejaga Yeon? Yg ada si Yongri makin tersisih(?) disini. Yaudah sih, Siwon juga pen punya kekasih kan? Cari aja buat sndiri ga ush maksa Yongri buat kencan sma tmennya. Pliss deh, ngrtiin Yongri disini. Next author, semangat lanjut yahh …

  6. Hadir..😂😂 telat bngt hadirnya 😅 ff baru cast lama 😆😆 tetep greget…tumben siwon karakternya ga jadi ceo holkay wkwk aku mah nunggu siwonnya suka sama yongri ajh deh 😁 pengen liat siwon ngejar” yongri T.T ayam kali ah di kejar 😂😂😂 semangat kak…

  7. Part 2 kapan di posting kak? Ini udah lebih dari seminggu 😦 Setiap online pasti gak lupa kunjungi blog ini buat liat Hearbeat part 2😂

  8. Yuhuuu!! Aku suka alur yang kaya gini.. Cepat dan tanpa bertele-tele. Semoga part² selanjutnya masih tetap dipertahankan, atau bahkan meningkat. Maaf sebelumnya ya, Author-nim ~ tapi FF ini sedikit ngurangin rasa kecewaku sama FF The Chance. Hwaiting! 💪😘

  9. Ko aku bacanya jadi nyesek ya 😦 sakit hati banget pasti yongri laki2 yang disukainya menyukai sahabatnya sendiri 😥 bukan salah yongri kalo suka sama kyuhyun karena sebelum yeon masuk dalam kehidupan kyuhyun-yongri semuanya baik2 saja 😦 siwon disini blm ada perasaan suka ya sama yongri 😥 😥

  10. Yongei disini egois. Walau dia gak menunjukanya tapi dia bermuka dua dengan solah olah bahagia tapi di belakang yeon dia seolah membencinya karena Pria…
    Duh siwon ganteng aneh aneh aja dia.. di sini peran siwon masih setengah mateng ya.. fokus ke Kyu yeon ama yongri … siwon kaya Cupid gkgkgk

  11. Woah Siwon jadi petarung, ngga seperti biasanya CEO. Kasian sama Yongri ngorbanin perasaannya sendiri karena lelaki yg disuka pacaran dgn sahabatnya. ugh siwon kenapa ngancem segala?

  12. Ak kira kyu pcr’y yongri,,,
    Trnyata hnya cinta brtepuk sbelah tangan,,
    Moga” ja siwon y akn menyukai yongri.

    Hai ka????
    Ak pmbaca baru d blog ini,,
    Trimakasih

  13. Baru kali ini baca cerita yg siwon nya hrs melakukan pekerjaan kasar n gelap… biasanya dia selalu jd ceo keren dan kaya.. jd agak susah mbayangkan muka gantengnya babak belur.. hehe…

    Kasian juga ya yongri harus ngerelain pria yg disukainya buat pacaran sama sahabatnya sendiri.

    Jd penasaran ama kelanjutannya

  14. Aduh…. Nasib yongri sma kaya aq,,, huhu orang yg di sukai mlah jdi pcar teman sendiri…
    Anyeong thor,,, saya readers baru di sini

  15. Knp siwon harus sinis bgitu???
    Hrsnya yeon menanyakanbdlu perasaan yongri sblm menjadi kekasih kyuhyun…bukankah hal yg tidak mungkin persahabat antara pria dan wanita….

    .

  16. Omaigat aku inget cerita ini, waktu baca teasernya aku selalu nunda2 buat baca ff ini. Karena aku kasian disini yongri kesannya kayak orang jahat gitu hu hu hu T_T tapi aku kangen banget baca ff disini. Jadi aku paksakan untuk baca.. Baru baca awal2nya aja nih hati udah syedihh.. Gakuat dehh yaampunn. Terus mikir nanti dia bakal dijauhin, jadi makin sedihhh T_T omoyaaa aku harus apaaT_T mikirinnya aja udah sedihh. Semoga nanti next2 chapt nya gabikin hati ngilu yahh..

    Always love your works thor^^ as always selalu bikin baperr… Good job^^

Leave a reply to ulin Cancel reply