Love or Not? – Part 6 END

Love or Not? – Part 6 END

Author : Choineke

Judul : Love or Not?

Cast : Choi Siwon, Choi Yongri (OC)

Sub cast : Song Hyerim (OC), Choi Seunghyun, Cho Kyuhyun, Lee Hyomoon (OC) .

Genre : Romance

Length : Chapter

Rating : PG-17

Note : Happy reading!!!^^

 

Sebenarnya, bagaimana perasaanmu padaku? Apa kau mencintaiku? Tetapi kenapa kau tak pernah mengatakannya? –Choi Yongri–

Cinta? Haruskah aku mengatakannya? Tidak bisakah kau melihatnya, hanya dengan semua perlakuanku padamu?  –Choi Siwon–

 

Author POV

Tubuh Siwon dan Yongri membeku saat melihat sosok mungil yang sangat mereka kenal, terbaring tak berdaya di atas kasur rumah sakit. Wajah yang biasa ceria kini tampak pucat. Belum lagi berbagai kabel terpasang di sebagian tubuhnya. Alat pendeteksi jantung terus berbunyi membuat suasana di dalam ruangan itu semakin mengerikan. Perlahan, keduanya menghampiri sosok mungil itu yang tak bergerak sama sekali. Yongri memegangi tangannya dengan tangis yang tak bisa tertahankan lagi.

“Maafkan noona, Myungsoo. Noona tidak bisa menjagamu dengan baik.” Ucapnya lirih.

“Myungsoo harus bangun. Myungsoo harus memarahi noona, karena noona membuatmu seperti ini.” Siwon merangkul Yongri erat seraya memberikan ketenangan untuk yeoja itu.

“Myungsoo ayo bangun, sayang!! Ayo bangun..”

“Yongri.. Tenanglah..” Ujar Siwon dengan berbisik.

“Ini semua karena aku, Siwon-ah. Myungsoo pasti kesakitan.” Siwon memeluk Yongri erat. Namja itu sekuat tenaga menahan cairan bening yang memaksa keluar. Siwon yakin adiknya mampu bertahan. Adiknya bukan bocah lemah yang mampu menyerah dengan keadaan. Myungsoo laki-laki yang kuat. Dia tau itu.

 

~~~

 

Pagi-pagi sekali Siwon sudah datang menjemput Yongri. Ini sudah seminggu sejak kecelakaan yang menimpa Myungsoo. Dan belum ada tanda-tanda kesadaran dari bocah itu. Selama seminggu ini pula Yongri seperti mayat hidup. Membuat Siwon frustasi sendiri. Yongri tidak banyak bicara bahkan terkesan diam. Belum lagi sebagian siswi yang mengetahui masalah ini, memojokkannya sebagai yang bersalah.

“Sampai kapan kau akan seperti ini?” Tanya Siwon saat mereka di perjalanan menuju sekolah. Yongri hanya diam. Pandangannya lurus menatap jalanan Seoul yang belum terlalu padat.

“Choi Yongri..” Masih sama, Yongri tak memberikan respon apapun. Karena kesal, Siwon menghentikan mobilnya mendadak hingga Yongri terlonjak ke depan. Siwon mencengkram stir mobil untuk menahan kekesalannya.

“Sampai kapan kau akan seperti mayat hidup, Choi Yongri?!!” Tanya Siwon sedikit membentak.

“Kau pikir Myungsoo akan senang melihatmu seperti ini?” Yongri menundukkan kepalanya.

“Myungsoo itu kuat. Dia pasti bisa bertahan. Kau harus tau itu.” Ujar Siwon.

“Tapi…seandainya saat itu-”

“Berhenti berkata seandainya!!” Bentak Siwon.

“Melihatmu seperti ini, membuat anak-anak di sekolah semakin jadi untuk memojokkanmu!!”

“Tetapi aku memang pantas untuk di salahkan.”

“BUKAN! Ini bukan salahmu. Ini kecelakaan Yongri! Kecelakaan!!” Siwon menarik bahu Yongri agar menghadapnya.

“Lihat aku!” Perintah Siwon. Yongri menatap Siwon dengan pandangan kabur.

“Kau ingin Myungsoo sadar, kan?” Yongri mengangguk.

“Jika begitu, kau harus terus memberinya semangat. Dan kau juga harus kembali seperti dulu agar Myungsoo dapat merasakan kehadiranmu. Jika kau terus seperti ini, Myungsoo akan merasa asing denganmu. Ia tidak akan mau bangkit, karena ia tidak mengenalmu.” Ujar Siwon.

“Benarkan begitu?” Tanya Yongri entah pada siapa.

“Mm.. Memang seperti itu. Dan sekarang, kau harus janji bisa seperti dulu. Kau harus bisa membuat Myungsoo merasakan kehadiranmu. Kau bisa, kan?” Yongri menatap Siwon lama. Entah apa yang di lihatnya pada mata Siwon. Namun sejurus kemudian yeoja mungil itu mengangguk.

“Aku bisa. Aku pasti bisa.” Ujarnya penuh keyakinan. Siwon menghembuskan nafas lega. Namja itu tersenyum kemudian mengecup kening Yongri.

 

Siwon dan Yongri sampai di sekolah tepat waktu. Sebenarnya mereka bisa sampai lebih cepat, tetapi karena tadi Siwon harus berhenti di tengah jalan, jadinya mereka sampai dengan waktu pas-pasan.

“Nanti pulang sekolah, kita ke rumah sakit kan?” Tanya Yongri. Siwon tersenyum.

“Tentu saja. Dan ingat! Kau harus kembali tersenyum, arraseo?” Yongri tersenyum.

“Arraseo.” Dan tanpa bisa di duga oleh Siwon, tiba-tiba Yongri mengecup singkat bibirnya.

“Gomawo.” Ujar Yongri dan langsung turun dari mobil Siwon. Meninggalkan Siwon yang masih terpaku seperti orang bodoh.

 

Yongri sampai di kelasnya dan langsung di kursi tempatnya biasa. Guru yang seharusnya mengajar mereka belum datang. Jadilah seluruh siswa siswi di dalam kelas itu membuat keributan dengan bermain-main atau semacamnya. Hyomoon berdiri dari duduknya dan menghampiri meja Yongri dan Hyerim.

“Masih bisa masuk sekolah. Padahal jelas-jelas sudah buat seseorang berjuang hidup sekarang.” Ujar Hyomoon dengan sinis.

“Jaga ucapanmu, Hyomoon-ssi.” Balas Hyerim kesal.

“Apa? Tidak ada urusannya denganmu. Memang kenyataannya begitu, kan?” Beberapa siswi di sana mengangguk setuju dengan kata-kata Hyomoon. Yongri mendongakkan kepalanya menatap Hyomoon kemudian tersenyum.

“Sebenarnya yang sedang berjuang hidup itu siapamu, eoh?” Tanya Yongri kalem.

“Siapaku? Bukan siapa-siapa.” Jawab Hyomoon cuek.

“Lalu, kenapa kau bersusah payah mengurusinya?” Tanya Yongri lagi.

“Karena itu adalah adik Siwon oppa! Kau itu selalu menyusahkannya. Aku bingung kenapa Siwon oppa betah berada di dekatmu.”

“Seharusnya, kau tau seberapa besar cintanya Siwon sunbae untuk Yongri. Kau lihat saja, disaat kalian semua mengatakan bahwa Yongri penyebab ini semua, Siwon sunbae tidak pernah sekalipun meninggalkan Yongri. Mau sekuat apapun kau mencoba memperngaruhi seluruh isi sekolah, Siwon sunbae akan selalu berada di sisinya. Camkan itu baik-baik, Nona Lee.” Ujar Hyerim panjang lebar. Membuat Yongri maupun Hyomoon menjadi bungkam. Yongri bahkan baru menyadari semua kata-kata yang di ucapkan Hyerim. Benarkah sebesar itu rasa cinta Siwon padanya? Tetapi tidak pernah sekalipun Siwon mengatakan itu. Dengan menahan muka malu, Hyomoon kembali duduk di kursinya. Yongri menatap Hyerim.

“Kenapa?” Tanya Hyerim.

“Apa benar yang kau ucapkan itu, Hyerim-ah?”

“Yang mana?”

“Besarnya cinta Siwon untukku.”

“Memangnya Siwon sunbae tidak pernah mengatakan padamu seberapa besarnya dia mencintaimu?” Tanya Hyerim bingung. Yongri menggeleng. Membuat Hyerim melongo.

“Bahkan dia tidak pernah mengatakan cinta padaku.”

“Astaga! Yang benar saja Yongri-ya? Lalu selama ini, kalian selalu bersama, apa maksud semua itu?” Yongri menaikkan bahunya.

“Entahlah. Kami hanya menjalaninya saja. Dan jujur, aku merasa nyaman dengan ini semua.” Ujar Yongri.

“Kalian benar-benar aneh.” Kata Hyerim.

 

Sepulang sekolah, Yongri dan Siwon langsung meluncur ke rumah sakit. Selama di perjalanan, Yongri terus memikirkan kata-kata Hyerim. Hyerim saja bisa merasakan jika Siwon mencintai dirinya begitu besar. Tetapi kenapa ia baru menyadarinya sekarang. Namun sejujurnya Yongri sedikit ragu, Siwon tidak pernah mengatakannya. Bagaimana mungkin dia tau?

“Kau kenapa?” Tanya Siwon menyadarkan Yongri dari lamunannya.

“Tidak apa-apa.” Jawab Yongri.

“Terjadi sesuatu saat di sekolah tadi?” Tebak Siwon.

“Tidak. Kau tidak mempercayaiku?” Gerutu Yongri.

“Arra. Aku percaya.”

 

Siwon dan Yongri sampai di rumah sakit. Myungsoo sudah di pindahkan ke kamar inap biasa. Namun tetap saja kabel-kabel serta alat pendeteksi itu tetap menemani Myungsoo. Yongri berharap sekali saat ia membuka pintu kamar itu, Myungsoo akan menjerit “Noona!” tapi itu semua hanya harapan sia-sia. Karena saat membuka pintu, tubuh Myungsoo tetap tidak bergerak sama sekali. Dengan senyum di paksakan, Yongri masuk ke dalam kamar dan mendekati kasur Myungsoo. Diikuti Siwon di belakangnya. Yongri menggenggam tangan Myungsoo.

“Myungsoo-ya, sampai kapan kau tidur, eoh? Kau tidak lelah? Kau tidak ingin bermain dengan noona?”

“Noona rindu padamu, Myungsoo-ya. Ayo kita bermain lagi di taman. Kau pasti mau kan? Noona janji akan mengajakmu kemanapun kau mau. Tapi kau harus segera bangun.” Ucap Yongri dengan tersenyum. Yeoja itu lalu membelai pipi Myungsoo yang sudah tidak terlalu pucat.

“Hei jagoan!” Sekarang gantian Siwon yang berbicara.

“Enak sekali kau tidur terus. Kau tidak mau sekolah? Han ahjussi setiap pagi menunggumu. Sampai kapan kau akan membolos, eoh?” Yongri terkekeh pelan mendengar ucapan Siwon.

“Aku kesepian di rumah, Myungsoo-ya. Tidak ada yang menggangguku jika aku sedang tidur. Tidak ada yang menggangguku jika aku sedang membaca. Kau tidak mau menggangguku lagi? Kali ini aku tidak akan marah jika kau menggangguku.” Yongri menatap Siwon tak percaya.

“Kau memarahinya jika dia mengganggumu?” Tanya Yongri kesal. Siwon hanya memberikan cengirannya.

“Ya Myungsoo! Kau harus segera bangun. Kau harus membantu noona untuk menghajar hyungmu ini.” Ucap Yongri sembari melirik sinis pada Siwon.

 

CKLEKK!!

 

Pandangan Siwon dan Yongri segera menuju pintu ketika mendengar pintu itu terbuka. Siwon tampak tak percaya melihat siapa yang datang. Tiba-tiba saja emosi namja itu datang. Ia menggertakkan giginya dan mengepalkan kedua tangannya.

“Myungsoo-ya. Anakku.” Ujar wanita paruh baya yang barusan masuk ke dalam kamar itu. Yongri segera menggeser posisinya menjadi bersebelahan dengan Siwon. Yongri memegang lengan Siwon. Dan betapa terkejutnya Yongri saat mengetahui lengan itu begitu keras. Otot-otot serta urat-urat lengan Siwon keluar. Yongri memandang wajah Siwon yang menyiratkan kemarahan.

“Siwon..” Ucap Yongri pelan.

“Kenapa adikmu bisa seperti ini, Siwon-ah?” Tanya wanita paruh baya itu yang merupakan ibu Siwon.

“Masih pantaskah kalian bertanya? Kenapa kalian datang?” Tanya Siwon dingin.

“Apa maksudmu, Siwon-ah? Kau tak suka kami datang?” Pria paruh baya yang merupakan ayah Siwon tampak bingung dengan pertanyaan anaknya itu. Siwon tersenyum sinis.

“Lebih baik kalian tidak datang.” Ujar Siwon.

“Choi Siwon!” Bentak Tuan Choi.

“Myungsoo itu adikmu. Anak kami. Bagaimana mungkin kami tidak datang saat dia seperti ini.” Lagi-lagi Siwon tersenyum sinis.

“Kalian mau bilang kalau kalian peduli? Begitu? Seharusnya jika kalian memang peduli, kalian datang saat hari pertama dia di rawat di sini. Tapi apa kenyataannya sekarang? Kalian datang bahkan setelah seminggu dia di rawat. Kenapa? Tidak bisa meninggalkan pekerjaan? Tentu saja. Pekerjaan lebih penting dari pada Myungsoo.”

“Jaga ucapanmu anak kurang ajar!!” Tuan Choi melayangkan tangan kirinya siap memukul Siwon.

“AHJUSSI!!” Jerit Yongri tertahan. Tangan Tuan Choi berhenti bergerak. Ia segera menurunkan tangannya dan menghela nafas berkali-kali.

“Pukul aku appa! Pukul aku! Kalian orang tua brengsek!” Maki Siwon dengan emosi. Tuan dan Nyonya Choi menatap Siwon tak percaya.

“Kalian tidak pernah memikirkan kami. Kalian tidak pernah tau betapa rindunya kami pada kalian. Kalian tidak tau betapa inginnya kami bermanja seperti anak-anak lain. Yang kalian pikirkan hanya pekerjaan, pekerjaan dan pekerjaan. Kami tidak butuh itu semua appa, eomma. Kami butuh kalian. Kami butuh kalian.” Ujar Siwon lirih. Nyonya Choi menangis tersedu.

“Maafkan kami.” Ujar Nyonya Choi.

“Terlambat. Semuanya terlambat. Kami sudah terbiasa dengan tidak adanya kalian. Kalian bisa kembali bekerja dan anggap kami tidak ada.” Kata Siwon sembari keluar dari kamar itu. Tangis Nyonya Choi semakin menjadi. Tuan Choi segera memeluk Nyonya Choi untuk menenangkannya. Yongri yang kebingungan akhirnya memilih keluar untuk menyusul Siwon.

 

Siwon dan Yongri sekarang berada di taman rumah sakit. Mereka duduk di salah satu kursi besi bercat putih. Tidak ada yang berbicara sedari tadi. Mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Yongri tidak menyangka, di saat pertemuan pertamanya dengan orangtua Siwon akan menjadi seperti ini. Yongri bisa membayangkan betapa Siwon menahan kekesalannya selama ini.

“Kau boleh menganggapku anak kurang ajar.” Kata Siwon tiba-tiba. Yongri menatap Siwon yang menengadahkan kepalanya menatap langit dengan mata terpejam.

“Kenapa aku harus melakukannya?” Tanya Yongri. Siwon membuka matanya kemudian membalas tatapan Yongri. Siwon kemudian memeluk Yongri dan membenamkan wajahnya pada bahu kecil yeoja itu. Yongri membalas pelukan namja itu. Di usapnya berulang kali punggung kokoh Siwon. Yongri tau bagaimana perasaan Siwon sekarang. Lambat laun, Yongri merasa bahunya basah. Siwon menangis! Yongri mencoba melepaskan pelukan Siwon. Namun Siwon menahannya.

“Biarkan seperti ini. Aku tidak ingin terlihat lemah olehmu.” Dalam keadaan normal, Yongri pasti akan memukul Siwon mendengarnya berbicara seperti itu. Tetapi sekarang, ia tidak melakukannya dan memahami perasaan namja itu. Makanya Yongri terus mengusap punggung Siwon bahkan merambat ke kepala belakangnya.

“Aku membenci mereka. Aku tidak ingin memiliki orangtua seperti mereka.” Ujar Siwon lirih.

“Tidak.” Bantah Yongri.

“Kau menyayangi mereka. Aku tau kau menyayangi mereka.” Siwon tidak membantah ucapan Yongri.

“Kau boleh membenci mereka. Tapi jauh di dalam lubuk hatimu kau menyayangi mereka. Dan aku yakin, saat melihat mereka tadi, kau pasti sangat ingin memeluk mereka. Harus kau ketahui Siwon-ah, orangtuamu memang egois. Mereka mementingkan pekerjaan dari pada kau dan Myungsoo. Tetapi kau harus melihat sisi egois itu untuk siapa, itu untukmu dan Myungsoo. Mereka sangat menyayangi kalian. Mereka ingin yang terbaik untuk kalian. Seandainya bisa, mereka pun ingin menghabiskan waktu tua mereka dengan kalian berdua. Tapi mereka tidak bisa melakukannya sekarang, sebelum mereka memastikan jika kau dan Myungsoo akan baik-baik saja saat mereka tidak ada.” Siwon semakin mengeratkan pelukannya pada Yongri saat mendengar kata-kata itu meluncur. Benarkah seperti itu? Benarkah yang di katakan Yongri? Seperti itukah yang di rasakan kedua orangtuanya?

“Kau sudah dewasa. Kau tau apa yang harus kau lakukan.” Ujar Yongri sembari mencium bahu Siwon. Siwon menyeka airmatanya kemudian melepaskan pelukannya. Siwon menyapukan bibirnya pada bibir Yongri. Melumatnya dengan sedikit kasar. Yongri tau Siwon sedang melampiaskan emosinya.

“Siwon….cu..kup..” Ujar Yongri di sela-sela ciuman mereka. Siwon memperlambat ciumannya dan kemudian melepaskan tautan bibir mereka. Bibir Yongri memerah akibat ciuman Siwon yang sedikit kasar tadi.

“Maafkan aku.” Ujar Siwon sembari mengusap bibir Yongri dengan ibu jarinya. Yongri tersenyum.

“Tidak apa-apa. Sudah lebih baik?” Tanya Yongri. Siwon mengangguk.

“Terima kasih. Terima kasih sudah mau menemaniku.” Ucap Siwon.

“Kau juga selalu ada untukku.” Balas Yongri. Siwon tersenyum.

“Ayo kita kembali ke dalam.” Ajak Yongri. Siwon sedikit ragu.

“Ayo!” Ujar Yongri sembari menarik tangan Siwon.

 

Siwon dan Yongri menuju kamar Myungsoo sembari bergandengan tangan. Sesekali Siwon merangkulnya dan mencium pelipisnya. Persis seperti sepasang kekasih. Mereka sampai di depan pintu kamar Myungsoo. Yongri menatap Siwon.

“Kau tau apa yang harus kau lakukan, eoh?” Tanya Yongri.

“Arra.” Jawab Siwon sembari mengacak rambut Yongri. Yongri tersenyum kemudian segera membuka pintu kamar.

“Noona..” Ucap Myungsoo dengan suara pelan. Yongri membulatkan matanya tak percaya. Myungsoo sudah sadar. Bocah itu membuka matanya dan tersenyum padanya.

“Myungsoo..” Ucap Yongri tak percaya. Yongri segera melepaskan genggaman tangannya dengan Siwon dan menghampiri Myungsoo.

“Myungsoo kau sudah sadar.”

“Ne noona. Dan aku senang sekali saat membuka mata ada eomma dan appa di sini. Aku pikir, aku bermimpi.” Ujar Myungsoo senang. Nyonya Choi tersenyum haru dan mengusap kepala Myungsoo. Myungsoo mengalihkan pandangannya menatap Siwon yang masih berdiri di depan pintu.

“Hyung! Appa dan eomma datang!” Ujar Myungsoo. Siwon tersenyum tipis. Siwon kemudian menutup pintu dan mendekati kedua orangtuanya.

“Appa… Eomma.. Maafkan aku.” Ujar Siwon sembari menatap keduanya bergantian.

“Maaf aku sudah tidak sopan pada kalian.” Tuan Choi tersenyum.

“Gwenchana. Kami tau kami yang salah. Kamilah yang seharusnya minta maaf. Kami sudah egois.” Ujar Tuan Choi. Tuan Choi memeluk Siwon. Siwon membalas pelukan itu. Pelukan yang entah kapan terakhir kali di rasakannya. Selanjutnya Nyonya Choi ikut bergabung dengan kedua pria itu. Yongri tersenyum senang melihatnya.

“Oh ya, siapa gadis ini?” Tanya Nyonya Choi setelah melepas pelukan.

“Ah ini Yongri eomma. Dia…….temanku.” Ujar Siwon. Yongri mencengkram pinggiran kasur saat mendengar Siwon mengatakan itu. Teman? Setelah apa yang mereka lakukan, Siwon hanya menganggapnya teman? Ciuman. Pelukan. Semua mereka lakukan, dan Siwon anggap Yongri hanya sebatas teman?

“Annyeong. Naneun Choi Yongri imnida. Bangapseumnida ahjussi, ahjumma.” Sapa Yongri berusaha biasa. Padahal hatinya sudah sangat bergemuruh. Perasaan sakit tiba-tiba di rasakannya. Lebih sakit saat mengetahui Kyuhyun berpacaran dengan Hyerim.

“Aigoo, tidak menyangka Siwon mempunyai teman secantik Yongri.” Yongri memaksakan senyumnya.

“Sepertinya aku harus pulang. Ini sudah sore.” Ujar Yongri.

“Myungsoo, noona pulang dulu ya. Kau harus cepat sembuh.” Myungsoo mengangguk patuh.

“Besok harus datang lagi.” Pinta Myungsoo.

“Akan noona usahakan.” Balas Yongri.

“Ahjussi, ahjumma, aku pulang dulu. Permisi.” Tanpa berkata apa-apa pada Siwon, Yongri segera keluar dari kamar inap Myungsoo. Siwon yang melihatnya mendadak menjadi bingung. Ada apa dengannya? Bukankah tadi baik-baik saja?

“Appa, eomma, aku permisi sebentar.” Ujar Siwon yang di balas anggukan dari Tuan dan Nyonya Choi.

“Sepertinya gadis itu special untuk Siwon.” Ujar Tuan Choi.

“Ne, appa benar.” Kata Myungsoo. Tuan Choi menoleh ada anak bungsunya itu.

“Kau tau juga?”

“Tentu saja. Aku tau hyung sangat mencintai noona. Tapi aku juga bingung kenapa mereka selalu tidak mengakui jika mereka berpacaran.”

“Astaga! Jangan-jangan gadis itu kecewa karena Siwon memperkenalkannya pada kita sebagai teman.” Ucap Nyonya Choi menebak. Tuan Choi tersenyum.

“Biarkan. Itu urusan mereka.” Ujarnya bijaksana.

Siwon mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Yongri. Setelah menemukannya, ia segera mengejar yeoja mungil itu dan menahannya untuk kembali berjalan. Yongri berbalik dan mendapati Siwon di sana.

“Ada apa?” Tanya Yongri datar. Mati-matian yeoja itu menahan airmatanya agar tidak keluar sekarang.

“Kau kenapa?” Tanya Siwon balik.

“Aku tidak apa-apa.” Jawab Yongri.

“Kau pamit pada appa, eomma juga Myungsoo. Tapi kau tidak pamit padaku.”

“Apa itu perlu? Aku rasa tidak.” Ujar Yongri kemudian kembali berjalan. Siwon kembali mengejarnya dan berdiri di hadapannya.

“Aku mau pulang.” Kata Yongri.

“Apa yang terjadi padamu? Bukankah tadi baik-baik saja. Lalu kenapa sekarang kau seperti ini?” Tanya Siwon bingung. Yongri tersenyum miris.

“Kenapa? Apa pedulimu?”

“Choi Yongri! Kau tau aku sangat peduli denganmu. Kau tanggung jawabku.” Ujar Siwon.

“Aku siapa? Kenapa aku harus menjadi tanggung jawabmu? Bukankah aku hanya teman untukmu? Kau tidak perlu menjadikanku tanggung jawabmu. Dan mulai sekarang, tidak usah peduli padaku.” Yongri segera berlari meninggalkan Siwon yang masih terpaku mendengar kata-kata Yongri. Kaki Siwon mendadak terasa kaku untuk kembali mengejar Yongri. Akhirnya namja itu hanya mampu menatap punggung Yongri yang akhirnya menghilang di bawa oleh sebuah taksi.

 

~~~

 

Seperti pagi-pagi kemarin, Siwon datang ke rumah Yongri untuk menjemput yeoja itu. Saat Siwon turun dari mobil, ia bertemu Seunghyun yang hendak pergi sekolah.

“Eoh? Siwon-ah..” Sapa Seunghyun.

“Yongri mana?” Tanya Siwon.

“Eh? Dia tidak pergi sekolah denganmu?” Siwon menggeleng.

“Aku baru mau menjemputnya.”

“Tetapi tadi kata Jung ahjumma, Yongri sudah berangkat sekolah pagi-pagi sekali.”

“Benarkah?”

“Aku juga tidak tau, karena pagi ini aku belum bertemu dengannya.” Kata Seunghyun. Siwon hanya mengangguk sekilas.

“Sebaiknya kita berangkat sekarang. Nanti kita terlambat.” Ujar Seunghyun.

“Ah ne.” Balas Siwon. Dengan kecewa Siwon menaiki mobilnya menjalankannya menuju Paran High School. Sepertinya Yongri benar-benar menghindarinya. Siwon hanya dapat berharap ia bisa membicarakan ini dengan Yongri secara baik-baik.

 

Yongri sampai di kelasnya dengan tampang lusuh. Yeoja itu menangis semalaman hingga pagi ini tampangnya begitu kacau. Semua orang menatapnya penuh ingin tau. Tapi Yongri hanya menganggap mereka kasat mata dan segera duduk di kursi sebelah Hyerim.

“Yongri.. Kau baik-baik saja?” Tanya Hyerim khawatir. Jika biasanya Yongri mengangguk, kali ini yeoja itu menggeleng. Dan Hyerim yakin, jika sahabatnya itu memang sedang tidak baik-baik saja.

“Ada apa? Ceritakan padaku.” Pinta Hyerim. Tanpa menatap Hyerim, Yongri mulai bercerita.

“Aku bodoh Hyerim-ah. Aku terlalu banyak berharap.” Ujar Yongri memulai ceritanya.

“Apa maksudmu?” Tanya Hyerim tak mengerti.

“Kau salah jika mengira Siwon mencintaiku. Ia bahkan tidak pernah mencintaiku sama sekali. Ia hanya menganggapku teman.” Yongri tersenyum miris.

“Aku terlalu munafik karena mengharapkan laki-laki sempurna sepertinya. Jelas-jelas aku tau, aku tidak pantas untuknya. Semua yang kami lakukan selama ini tak pernah berarti untuknya.” Hyerim memegang kedua bahu Yongri dari samping. Sesekali meremasnya.

“Bagaimana kau tau itu?” Tanya Hyerim.

“Dia sendiri yang mengatakannya. Bahwa aku hanyalah temannya. Dan ia mengatakan itu di hadapan orangtuanya. Kenapa rasanya sesakit ini Hyerim-ah?” Yongri mulai membenamkan wajahnya pada lipatan tangannya di atas meja.

“Tenanglah Yongri-ya. Mungkin kau cuma salah paham.” Ujar Hyerim menenangkan. Yongri menggeleng keras.

“Tidak. Tidak ada salah paham di sini. Aku mendengarnya sendiri Hyerim-ah. Aku tidak tuli.”

“Arraseo. Arraseo. Sebaiknya tenangkan dulu dirimu.”

 

Bel istirahat berbunyi, saatnya untuk Siwon beraksi. Apalagi kalau bukan menuju kelas Yongri dan berbicara dengan yeoja mungil itu. Sebentar saja untuk Siwon sampai di sana. Dan mudah saja untuknya menemukan sosok Yongri.

“Yongri..” Panggil Siwon saat sudah berada di dekat Yongri. Yongri mendongakkan kepalanya dan terkejut melihat kehadiran Siwon.

“Kita harus bicara.” Ujar Siwon.

“Tidak ada yang perlu di bicarakan.” Balas Yongri ketus.

“Ada!” Sambar Siwon langsung. Yongri memandang malas pada Siwon.

“Baiklah kalau begitu aku tidak mau berbicara denganmu.” Kata Yongri. Siwon menatapnya tak percaya.

“Sebenarnya ada apa denganmu, Choi Yongri?” Tanya Siwon frustasi. Yongri pura-pura tidak mendengar dan sibuk mencoret-coret bukunya.

“Ikut aku!” Ucap Siwon sembari menarik pergelangan tangan Yongri. Yongri memberontak dan melepaskan begitu saja genggaman tangan Siwon.

“Kau tentu tidak lupa bahwa semua orang menganggap kita pacaran. Jadi jaga sikapmu itu!” Ucap Siwon datar. Yongri melirik ke kanan dan ke kiri, melihat seluruh seisi kelas sedang menatap mereka.

“Baiklah, perhatian semuanya!!” Teriak Yongri.

“Yongri hentikan itu!” Ucap Siwon pelan.

“Aku ingin mengklarifikasi suatu berita.” Ucap Yongri lagi seolah tak peduli dengan kata-kata Siwon.

“Maaf sudah berbohong pada kalian. Sebenarnya selama ini aku dan Choi Siwon bukanlah sepasang kekasih. Itu hanya cerita bohongku. Sekarang kalian bisa bebas mendekatinya lagi. Maaf atas kebohonganku.” Ujar Yongri sembari membungkukkan badannya beberapa kali, kemudian langsung keluar dari kelas itu. Kepergiannya di sambut teriakan “Wuu!” dari para penghuni kelas. Siwon terpaku melihat tindakan Yongri yang tak pernah terbayangkannya. Siwon mengalihkan pandangannya menatap Hyerim.

“Dia mengatakan sesuatu padamu?!” Tanya Siwon. Hyerim hanya diam dan menundukkan kepalanya. Membuat Siwon mengerang frustasi dan segera keluar dari kelas itu.

 

~~~

 

“Hyung, kemana Yongri noona? Kenapa dia tidak pernah menjengukku lagi? Hari ini aku pulang dari rumah sakit, dan dia juga tidak datang.” Keluh Myungsoo yang sekarang sedang duduk di atas ranjang rumah sakit. Tuan Choi sedang mengurusi masalah administrasi, sedangkan Nyonya Choi sibuk membereskan barang-barang Myungsoo yang di gunakan saat di rumah sakit. Siwon sendiri sedari tadi hanya melamun dengan pandangan yang super kosong. Siwon diam tak menjawab pertanyaan Myungsoo.

“Hyung!!”

“Myungsoo-ya, jangan ganggu kakakmu dulu sayang.” Ujar Nyonya Choi lembut. Myungsoo hanya memberengut kesal.

“Apa sudah selesai?!” Tanya Tuan Choi yang baru masuk ke dalam kamar inap Myungsoo.

“Sudah, ayo kita pulang.” Jawab Nyonya Choi. Tuan Choi mengangguk dan segera menggendong Myungsoo. Tuan dan Nyonya Choi berjalan lebih dulu dan diikuti Siwon di belakangnya. Selama di perjalanan pulang, Myungsoo terus berceloteh tentang sekolahnya. Membuat Tuan dan Nyonya Choi kadang tertawa ringan mendengarnya. Namun berbeda halnya dengan Siwon yang hanya diam terpaku menatap jalanan Seoul dari jendela mobil. Tuan Choi yang sesekali melirik kaca spion tak sengaja melihat Siwon yang seperti melamun.

“Kenapa dia?” Tanya Tuan Choi pelan. Nyonya Choi hanya dapat menggelengkan kepalanya. Sesampainya di rumah, Siwon segera turun dari mobil, masuk ke rumah dan menuju ke kamarnya. Namja itu segera menghempaskan tubuhnya ke kasur king size miliknya. Ia memejamkan matanya mencoba menghilangkan semua pikiran yang menganggunya. Dan tentunya pikiran itu hanya berpusat pada satu, siapa lagi kalau bukan Yongri. Yongri benar-benar menyita seluruh pikirannya. Siwon tidak dapat memikirkan yang lain. Hanya Yongri, Yongri, dan Yongri. Choi Yongri.

 

CKLEKK!!

 

Siwon membuka matanya saat mendengar pintu kamarnya di buka. Siwon beranjak duduk saat melihat Nyonya Choi memasukki kamarnya dan duduk di sebelahnya. Nyonya Choi tersenyum kemudian mengusap punggung Siwon.

“Mau bercerita pada eomma?” Tanya Nyonya Choi.

“Aku tidak tau apa yang harus aku ceritakan.” Jawab Siwon sembari menundukkan kepalanya.

“Tidak ingin menceritakan tentang Yongri?” Siwon menolehkan kepalanya saat Nyonya Choi menyebutkan nama yeoja mungil itu.

“Apa Yongri yang membuatmu seperti ini? Sepertinya dia sosok yang special.” Ujar Nyonya Choi lembut. Siwon menaikkan bahunya.

“Entahlah.” Jawabnya cuek.

“Oh ayolah, eomma juga ingin tau kehidupan percintaan anak eomma.” Kata Nyonya Choi sembari tersenyum geli. Mau tak mau membuat Siwon ikut tersenyum.

“Dia berubah, eomma.” Ujar Siwon kembali murung.

“Aku tidak tau apa yang aku perbuat sehingga dia menghindariku.”

“Kau mencintainya?” Siwon mengangguk.

“Apa dia juga mencintaimu?”

“Sepertinya begitu.” Ujar Siwon.

“Lalu kenapa waktu itu kau memperkenalkannya pada kami sebagai temanmu?” Tanya Nyonya Choi.

“Ne?!”

“Bukankah jika kalian saling mencintai, ikatan kalian bukan sekedar teman?” Siwon tampak berpikir.

“Yongri pasti kecewa.” Ujar Nyonya Choi.

“Maksud eomma?”

“Kalian saling mencintai, tentu dia berharap kau menganggapnya lebih dari sekedar teman. Tetapi, kau memperkenalkannya pada kami hanya sebagai teman. Tentu dia mengharapkan kau memperkenalkannya pada kami sebagai seseorang yang special. Dan eomma yakin, dia pasti menyangka kau tidak mencintainya.” Jelas Nyonya Choi. Lagi-lagi Siwon berpikir.

“Apa kau memang hanya berteman dengannya? Kau pernah mengatakan kau mencintainya?” Siwon menggeleng.

“Anak bodoh. Kenapa tidak mengatakannya?”

“Untuk apa eomma? Seharusnya dia bisa melihat itu semua dari apapun yang aku lakukan untuknya.” Nyonya Choi tersenyum.

“Kau salah sayang. Untuk perempuan, suatu kepastian itu penting. Sangat penting. Memangnya kau pikir dia tau, apa yang kau lakukan selama ini untuknya, tidak kau lakukan untuk wanita lain? Tentu tidak, kan?”

“Kau tau apa yang harus kau lakukan, Nak.” Siwon terpaku mendengar kata-kata itu. Kata-kata yang sama, yang pernah di ucapkan oleh Yongri. Siwon memeluk Nyonya Choi.

“Kalian berdua benar-benar mirip. Sama-sama mampu membuatku tenang.” Ujar Siwon.

“Eomma menyukai sosok Yongri. Kau harus mampu membuatnya menjadi menantu eomma.” Goda Nyonya Choi.

“EOMMA!!”

 

~~~

 

“Myungsoo cepatlah..” Ujar Siwon dari lantai bawah.

“Sebentar, hyung.” Pekik Myungsoo.

“Apa kau berdandan, eoh? Lambat sekali.” Ucap Siwon kesal. Myungsoo menuruni anak tangga dan menghampiri Siwon.

“Apa yang kau lakukan, huh?” Tanya Siwon gusar.

“Dan kenapa memakai baju serapi ini?” Lanjutnya.

“Tentu saja harus rapi, hyung! Aku harus terlihat tampan di depan Yongri noona.” Jawab Myungsoo dengan cengiran khasnya. Menampilkan lesung pipinya yang hanya sebelah.

“Aish! Aku yang punya urusan saja tidak serapi kau! Dasar.”

“Cepat pamit pada appa dan eomma. Aku tunggu di mobil.” Ujar Siwon yang langsung keluar rumah menuju mobilnya. Tak berapa lama, Myungsoo sudah berada di mobil Siwon. Siwon segera menjalankan mobilnya membelah jalanan Seoul pada sore hari. Cukup padat dengan udara yang sudah bercampur polusi.

Setelah sampai pada tujuan mereka, Siwon dan Myungsoo segera turun dari mobil. Siwon menekan bel beberapa kali hingga pintu itu terbuka.

“Seunghyun hyung!” Pekik Myungsoo.

“Wah? Ada Myungsoo di sini.” Ujar Seunghyun terkejut.

“Kenapa Seunghyun hyung ada di sini?” Tanya Myungsoo bingung. Seunghyun mengerutkan dahinya.

“Tentu saja. Ini rumahku.” Jawab Seunghyun.

“Mwo? Tetapi kata Siwon hyung ini rumah Yongri noona.” Seunghyun dan Siwon tersenyum geli.

“Yongri itu adikku.” Ujar Seunghyun.

“Jinjjayeo? Kenapa kau tidak pernah memberitahuku, hyung?” Tanya Myungsoo pada Siwon.

“Sudahlah. Ayo masuk.” Ajak Seunghyun.

“Ahjumma…” Panggil Seunghyun dari ruang tamu. Seorang wanita paruh baya menghampiri Seunghyun dari arah dapur.

“Ada apa, Tuan?”

“Tolong panggilkan Yongri. Suruh dia turun sekarang.” Ujar Seunghyun.

“Baik.” Balas Jung ahjumma. Jung ahjumma segera meninggalkan ruang tamu dan menaikki tangga menuju lantai dua. Sesampainya di depan kamar Yongri, wanita itu mengetuknya beberapa kali.

“Masuk.” Ucap suara dari dalam. Jung ahjumma membuka pintu kamar itu dan mendapatkan Yongri sedang berbaring di kasurnya.

“Maaf menganggu, nona. Tuan Seunghyun meminta anda untuk segera turun.” Ujar Jung ahjumma. Yongri beranjak dari baringnya menjadi duduk.

“Untuk apa?” Tanya Yongri.

“Maaf, saya tidak tau nona.” Jawab Jung ahjumma.

“Ah baiklah.” Kata Yongri akhirnya. Dengan malas yeoja itu beranjak dari tempat tidurnya dan segera keluar kamar. Yongri menuruni anak tangga dan pada anak tangga terakhir, yeoja itu terpaku melihat 2 namja yang sangat di kenalnya sedang mengobrol akrab dengan Seunghyun.

“Noona!” Pekik Myungsoo senang saat tak sengaja melihat kehadiran Yongri. Myungsoo segera menghampiri Yongri dan memeluknya.

“Noona jeongmal bogosippeo.” Ujar Myungsoo.

“Nado, Myungsoo-ya.” Balas Yongri.

“Kapan kau keluar dari rumah sakit?” Tanya Yongri sesaat setelah melepas pelukan Myungsoo.

“Lihatlah! Bahkan noona tidak tau kapan aku keluar dari rumah sakit. Noona juga tidak pernah menjengukku lagi di rumah sakit. Noona jahat.” Gerutu Myungsoo membuat Yongri merasa bersalah.

“Mianhaeyo Myungsoo-ya. Maafkan noona, ya?” Pinta Yongri.

“Aku akan maafkan noona, tapi noona harus janji satu hal.”

“Apa itu?” Tanya Yongri.

“Noona harus menjadi noonaku sungguhan.”

“Mwo?!”

“Noona harus menikah dengan hyung!”

“MWO?!” Pekik Yongri, Siwon dan Seunghyun bersamaan. Suasana hening sesaat. Namun menjadi berisik saat Seunghyun tertawa dengan kencangnya.

“Sepertinya ada sesuatu yang tidak ku ketahui.” Ujar Seunghyun.

“Myungsoo, mau bermain bersamaku?” Ajak Seunghyun. Myungsoo menolehkan kepalanya menatap Seunghyun.

“Tentu saja hyung!”

“Kajja ikut ke kamarku.” Seunghyun menggenggam tangan Myungsoo menuju ke kamarnya. Meninggalkan Siwon dan Yongri dengan suasana canggung. Yongri segera membalikkan badannya menaikki tangga untuk kembali ke kamarnya. Ia seolah tidak peduli Siwon akan sendiri di ruang tamunya. Dengan cepat Siwon menghampiri Yongri, menggenggam tangan yeoja itu, menariknya menuju kamar Yongri.

“Ya! Ya! Apa yang kau lakukan?” Pekik Yongri. Siwon seolah tak mendengar dan terus menarik yeoja itu sampai mereka tiba di kamar Yongri. Siwon mengunci pintunya ketika mereka telah berada di dalam.

“Kenapa di kunci?” Tanya Yongri panik. Siwon hanya menujukkan seringainya. Tanpa izin, namja itu menghempaskan tubuhnya pada kasur Yongri.

“Aish!! Keluar dari kamarku!!” Teriak Yongri.

“Shi-reo!” Ujar Siwon enteng. Yongri menghela nafas mencoba bersabar.

“Baiklah, aku yang akan keluar.” Ujarnya dan segera memutar kunci untuk membuka pintu. Dengan gesit, Siwon menggendong Yongri dan menghempaskannya di atas ranjang, dengan Siwon di atasnya.

“A-apa y-y-yang kau la-lakukan?” Tanya Yongri terbata.

“Cukup sudah kau mengacuhkanku Choi Yongri! Kau pikir kau bisa terus melakukannya, huh?” Ucap Siwon berusaha tenang.

“Minggir atau aku akan berteriak!!” Ancam Yongri.

“Teriak saja!” Tantang Siwon. Lagi, Yongri menghela nafas menahan emosi.

“Apa yang kau inginkan?” Tanya Yongri sabar.

“Kenapa kau mengacuhkanku?” Tanya Siwon balik.

“Aku tidak mengacuhkanmu.” Jawab Yongri acuh.

“Kau marah padaku? Marah karena aku mengatakan bahwa kita hanya teman, eoh?” Yongri membelalakan matanya mendengan ucapan Siwon.

“Wae? Aku benar? Cih! Kenapa kau kekanak-kanakkan sekali? Bukankah kita bisa bicarakan baik-baik?” Yongri berusaha mendorong tubuh Siwon yang berada di atasnya. Namun kekuatannya tidak sebanding dengan besarnya tubuh Siwon.

“Maafkan aku.” Ujar Siwon pelan. Membuat kegiatan Yongri terhenti. Ia menatap intens laki-laki yang sekarang berada di atasnya.

“Seharusnya kau tau perasaanku padamu. Aku tidak pernah seperti ini pada wanita lain, Yongri-ya. Hanya denganmu. Dan hanya akan denganmu.” Yongri terpaku. Lidahnya kelu.

“Aku pikir kata cinta itu tidak terlalu penting. Tetapi aku baru tau jika perempuan sangat membutuhkan kepastian. Maafkan aku.” Yongri merasa malu mendengar kata-kata Siwon. Arti kata-kata itu mengisyaratkan bahwa Yongri benar-benar mengharapkan Siwon.

“I love you.” Bisik Siwon pelan sembari menempelkan bibirnya pada bibir Yongri. Hanya menempel saja tidak lebih. Siwon menjauhkan wajahnya dari wajah Yongri dan memandangi tampang bodoh Yongri.

“Katakan sesuatu, bodoh! Aku memikirkan kata-kata itu cukup lama. Dan kau hanya diam?” Gerutu Siwon.

“Aku…aku..” Yongri kehilangan kata-kata. Sejujurnya ia tidak tau harus mengatakan apa.

“Maafkan aku.” Ucap Yongri akhirnya.

“Untuk apa?” Tanya Siwon lembut.

“Sifatku yang kekanak-kanakkan.” Siwon tersenyum.

“Gwenchana.”

“Aku hanya takut.” Ujar Yongri.

“Takut apa?”

“Aku takut, apapun yang kita lakukan selama ini tak berarti apa-apa untukmu. Aku takut itu.”

“Bodoh. Bagaimana mungkin itu tidak berarti apa-apa untukku? Aku bahkan tak pernah melupakannya sedikitpun.”

“Jeongmalyeo?” Siwon mengangguk.

“Kau sudah tidak marah lagi kan padaku?

“Memangnya kapan aku marah padamu?” Tanya Yongri polos.

“Ya! Jika tidak marah, kenapa kau mengacuhkanku?”

“Aku mengacuhkanmu? Perasaanmu saja, Tuan Choi.” Kilah Yongri.

“Aish! Mau membohongiku?”

“Aku tidak berbohong.” Ujar Yongri dengan tersenyum geli.

“Ish! Oh ya, mau mengetahui satu hal?”

“Apa itu?”

“Eomma menyuruhku menjadikanmu menantunya.” Yongri merasakan pipinya memanas. Ia menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya. Membuat Siwon terkekeh pelan.

“Ya! Kau kenapa?”

“Aku malu. Benarkah eommamu berkata seperti itu?”

“Bisa kita tanyakan jika kau tak percaya.” Ucap Siwon sembari tersenyum geli. Yongri hanya mendengus menghilangkan rasa malu nya. Keduanya terdiam setelah tidak mendapatkan topik pembicaraan. Mereka sibuk saling menatap seolah mata merekalah yang berbicara. Yongri membelai seluruh permukaan wajah Siwon. Merasakan keindahan ciptaan Tuhan yang ada di depannya. Kenapa dia baru menyadari jika Siwon begitu tampan? Bahkan lebih tampan saat pertama kali ia terpesona pada Siwon. Siwon memejamkan matanya merasakan tangan mungil Yongri meraba wajahnya.

“Apa aku sangat tampan?” Goda Siwon. Ia membuka matanya membuat kegiatan tangan Yongri terhenti. Yeoja itu lagi-lagi mendengus kesal.

“Bagaimana perasaanmu padaku?” Tanya Siwon tiba-tiba dengan mimik wajah serius.

“Apa masih perlu di pertanyakan?” Tanya Yongri balik. Siwon mengangguk.

“Aku ingin mendengarnya langsung.” Pinta Siwon. Yongri memajukan sedikit wajahnya mendekati wajah Siwon. Yeoja itu mengecup sekilas bibir tipis Siwon.

“I love you.” Ujar Yongri pelan. Siwon tersenyum.

“I love you too.” Balas Siwon sembari menyambar bibir Yongri sebagai tanda perjalanan cinta mereka telah di mulai.

—The End—

82 thoughts on “Love or Not? – Part 6 END

  1. Hallo author sblmnya mf aku udah baca ff ini tp baru koment heheh ff nya bagus syukaaa 😘😘

    Aku pnya grup d fb isi 6org temen2 smua kita syuka seventeen kak, btw boleh ga aku share ff ini d grup? tp cast nya d ganti pake mingyu seventeen boleh yaaa?? Plis boleh ya kak ga akan ada yg d ganti trmasuk judul dan authornya … cuman pengen ngerasaain karaktrnya pake dia hehe …. makasih^^

  2. ahayyy dasar siwon bodoh bgtu aja harus dijelasin sama eommanya dulu
    hahhh myungsoo yg masih kecil aja ngerti dasar siwon gak peka hahaha
    akhirnya myungsoo sehat juga hehe
    akhirnya akhirnya akhirnya kata kata I love U muncul juga dri keduanya hehe
    astaga kalian masih sma dan udah mau nikah aja heheh

  3. myung soo udah sadar dan udah sehat juga orang tuanya juga udah sadar akan kesalahannya mengabaikan anaknya #senengGw
    ciee udah jadian…udah ngak ada lagi salah paham tentang petasaan siwon..
    akhirnya happy ending…

  4. BTW ngemeng ngemeng Myungsoo 7 tahun tp kelakuanya kadang kaya anak 3 tahun kadang dewasa banget.. padahal anak umur segitu biasanya dia hanya memikirkan Kebahagiaannya dia dalam menghabiskan hari alias bermain semaunya

  5. nganu bacanya wkwkwkwk kok nanggung?? wkwkwk fiuhhh lega lah klo akhirnya mereka ungkapin perasaan masing2, MamaZz won juga susah bener bilang lope2 ajah dasarrr!!
    eh, ada sequel nya ya?? lanjut read sequel nya aja deh kkk

  6. huuuu siwon namanya perempuan tuh gtu harus ada kata2 untuk lbh menyakinnkan klo lo sayang sama youngsi aaaahh syukurlah mereka udh ngungkapin perasaan masing2
    lanjut ke cerita selanjutnya

  7. huwaaa turut bahagiaaaa
    akhirnyaaaa..
    sepanjang baca ff ini gemes bgt sama siwon-yongri..
    ceritanya bagus thor
    pemilihan kata katanya jugaaa..
    tapi ada beberapa kosakata bhs korea yg kurang tepat.. hehe tapi gak papa bisa maklum..
    ga sabar mau baca cerita yg lain..

Leave a reply to giselaaika Cancel reply